Julukan Antikristus
Kebanyakan orang yang bahkan belum pernah membaca Alkitab telah mendengar sosok manusia yang biasa disebut “Anti Kristus.” Secara sederhana, menurut Alkitab, Anti Kristus akan menjadi tokoh utama di bumi pada hari-hari terakhir. Menariknya, bahwa dalam Alkitab, nama Anti Kristus sebenarnya hanya disebutkan satu kali secara spesifik (1 Yoh 2:18). Untuk nama-nama lainnya, terdapat beberapa nama referensi bagi Anti Kristus, yang bisa ditemukan di seluruh Alkitab. Beberapa nama yang menunjuk kepada Anti Kristus adalah:
- “Binatang” (Wahyu 13:4),
- “Pembinasa keji” (Mat 24:15),
- “Yang membinasakan” (Dan 9:27),
- “Manusia pendosa”, “manusia durhaka”, “manusia yang binasa” (2 Tes 2),
- “Tanduk kecil” (Dan 7:8),
- “Orang Asyur” (Mika 5:5, Yes 10:5, 14:25),
- “Penindas”, “raja Babilonia” (Yes 14), dan
- “Gog” (Yeh 38:1, Why 20:7).
Ada beberapa nama lain dalam Alkitab yang juga dipakai untuk menunjuk pada Anti Kristus. Namun yang lebih penting daripada nama-nama yang tidak umum ini adalah, siapakah sesungguhnya Antikristus itu?
Pemimpin Politik dan Spiritual yang Sangat Berkuasa
Dari Alkitab kita mempelajari bahwa pada hari-hari terakhir Anti Kristus akan muncul sebagai manusia yang memimpin kerajaan yang sangat kuat, dan yang belum pernah ada sepanjang sejarah. Kepemimpinan Anti Kristus yang sangat berkuasa ini pertama-tama digambarkan dengan sangat jelas dalam Alkitab oleh Nabi Daniel. Dalam Kitab Daniel, pada pasal ketujuh, kita bertemu dengan Daniel ketika ia menggambarkan penglihatan tentang empat “binatang buas” yang sangat aneh dan mengerikan. Setelah selesai menggambarkan ketiga binatang buas pertama, saat menjelaskan mengenai binatang buas keempat, Daniel mengatakan demikian:
Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. (Daniel 7:7,8)
Kemudian, Daniel meminta seorang malaikat dalam penglihatannya untuk menjelaskan tafsiran penglihatan dari keempat binatang itu. Malaikat itu menjelaskan bahwa keempat binatang itu menggambarkan empat kerajaan atau kekaisaran yang sangat besar:
Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku. Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya: Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi (Daniel 7:15-17)
Hal ini sebenarnya cukup jelas. Daniel kembali menanyakan malaikat tentang keempat binatang itu, dan secara khusus mengenai “tanduk kecil” yang menumbangkan ketiga tanduk. Malaikat itu memberikan penjelasan yang sangat jelas:
Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. (Daniel 7:23, 24)
Malaikat menjelaskan bahwa Kerajaan keempat akan menjadi sebuah Kekaisaran yang akan menyebabkan kerusakan besar bagi seluruh bumi. Pada awalnya, kerajaan ini terdiri dari sepuluh raja. Kemudian raja yang kesebelas akan menggantikan tiga raja sebelumnya. Raja kesebelas ini adalah “Antikristus” yang pada awalnya disebut “tanduk kecil.” Maka kita lihat bahwa berdasarkan penglihatan yang diberikan kepada Daniel, Antikristus adalah seorang raja pertama di masa depan yang akan memperoleh kekuasaan atas ketiga kerajaan atau bangsa lainnya, dan pada akhirnya menguasai kesepuluh kerajaan yang ada sebelumnya. Dengan demikian ia akan membentuk kerajaan “binatang” yang terdiri dari sepuluh bangsa. Kerajaan itu akan menjadi kerajaan berkuasa dan ganas tiada tandingannya, yang akan “menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya, dan menghancurkannya.”
Malaikat menggambarkan kepada Daniel mengenai tindakan-tindakan raja ini (Antikritus), juga akhir hidupnya:
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka. (Daniel 7:25-27)
Dikatakan bahwa raja itu akan menganiaya orang-orang kudus milik Tuhan selama periode waktu yang disepakati oleh hampir semua penafsir Alkitab, yaitu tiga-dan setengah-tahun (satu masa, dua masa, dan setengah masa). Namun pada akhirnya kekuasaannya akan diambil dan digantikan oleh kerajaan Tuhan “Yang Maha Tinggi.”
Tiga ratus tahun kemudian, dalam Kitab Wahyu, Rasul Yohanes juga menggambarkan Antikristus dan kerajaan “binatang”nya dengan cara yang hampir sama:
Dan ia tinggal berdiri di pantai laut. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar…… Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?” Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. (Wahyu 13:1,2, 4-8)
Bahasa simbolik yang digunakan merupakan kata-kata simbolis khusus, yang dapat kita pahami gambarannya dengan cukup jelas. “Binatang” itu, sekali lagi menunjuk kepada Antikristus yang merupakan raja atas kerajaan sepuluh bangsa. Tanduk menunjukkan otoritas dan kekuasaan. Sepuluh tanduk menggambarkan otoritas yang sangat tinggi dan jumlah bangsa beserta raja-rajanya yang akan bersatu membentuk kerajaan binatang. “Naga” yang memberikan kekuasaan kepada binatang itu adalah Setan. Setan sering digambarkan sebagai naga atau ular di dalam Alkitab. Dampak global dari kerajaan binatang ini sangatlah jelas dalam frase: “dan dia diberikan kekuasaan atas setiap suku, orang, bahasa, dan bangsa.” Mari kita perhatikan pertanyaan khusus yang ditanyakan oleh masyarakat dunia, “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Siapakah yang dapat berperang melawan dia?” Dan sekali lagi, kita melihat periode waktu yang sama pada waktu yang diberikan kepada binatang itu untuk menganiaya umat Tuhan, yaitu empat-puluh-dua bulan. Empat puluh dua bulan adalah tiga-setengah-tahun. Hal ini sama dengan periode waktu yang dikutip sebelumnya di Kitab Daniel 7:25.
Oleh karena itu, kita telah melihat kepada nubuatan Alkitab bahwa Antikristus akan menjadi pemimpin politik dan militer yang kekuasaannya tidak akan tertandingi oleh pemimpin lain sepanjang sejarah.
Anti Kristus Sebagai Pemimpin Spiritual Dunia
Alkitab menyebutkan fakta bahwa Antikristus akan menjadi pemimpin spiritual dengan otoritas yang dikenal seluruh dunia. Setelah melihat peran Antikristus sebagai pemimpin dunia, banyak pengajar-pengajar mengenai nubuatan Alkitab telah membicarakan “Satu Agama Dunia” yang akan datang atau “gereja palsu” yang akan dibuat oleh Antikristus yang dipaksakan di seluruh dunia. Konsep dominasi dan agama yang diinspirasikan oleh kekuatan jahat ini sebagian didapat dari referensi-referensi yang menyebutkan penyembahan yang diasosiasikan dengan Antikristus yang didapat di sepanjang Alkitab. Dalam kitab Wahyu kita baca bahwa Antikristus akan menginspirasikan sekaligus menginginkan penyembahan. Penyembahan itu ditujukan baik kepada Setan, yang disebut “naga”, maupun kepada Antikristus yang disebut “binatang”:
Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?”….. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih. (Wahyu 13: 4,8)
Selain kenyataan bahwa Antikristus akan mendirikan gerakan penyembahan, alasan lain untuk memandang dia sebagai pemimpin spiritual dunia adalah karena Alkitab mengatakan bahwa dia akan didampingi oleh manusia yang disebut “Nabi Palsu.” Gelar yang disandang, Nabi Palsu, menunjukkan ciri religius manusia ini. Salah satu peran utama Nabi Palsu ini khususnya adalah menunjukkan “tanda-tanda dan mujizat” palsu yang akan mendorong semua manusia di bumi untuk menyembah Antikristus/Binatang itu:
Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya. (Wahyu 19:20)
Alkitab sedemikian jelas mengajarkan bahwa Antikristus akan menjadi pemimpin gerakan penyembahan di seluruh dunia, yang berusaha untuk menggantikan dan merebut penyembahan kepada Tuhan dalam Alkitab. Penyembahan ini ditujukan langsung kepada dirinya maupun kepada Setan (roh yang tidak kelihatan) provokator dan penggerak yang memotivasi, memberi daya, dan memberi otoritas kepada Antikristus untuk menyelesaikan tugasnya di seluruh belahan bumi.
Kampanye Antikristus tertuju pada orang Yahudi dan Kristen
Dalam Alkitab disebutkan bahwa Setan, melalui Antikristus pertama-tama akan menyerang orang-orang Yahudi, kemudian orang Kristen hingga mereka binasa. Dalam Kitab Wahyu, pasal 11 dan 12, kita bisa membaca nubuatan secara simbolik. Hal ini sulit dimengerti sebelumnya, tetapi setelah dipahami, akan menjadi sangat jelas:
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. (Wahyu 12:1)
“Perempuan” itu secara simbolis menggambarkan keluarga atau bangsa Israel, orang-orang Yahudi. Perempuan itu dimahkotai dengan dua belas bintang. Hal ini menunjukkan dua belas anak-anak Israel yang menjadi dua belas suku yang membentuk keluarga atau bangsa Israel (Kej 35:23-26).
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Tuhan dan ke takhta-Nya. (Wahyu 12:2-5)
Perempuan itu berarti Israel “hamil” dan melahirkan “seorang anak laki-laki yang akan memerintah semua bangsa dengan gada besi.” Hal ini adalah gambaran jelas mengenai Yesus, Mesias orang Yahudi (Mazmur 2:9). Naga dalam ayat 9 disebutkan sebagai, “ular tua yang disebut si jahat atau Setan, yang membawa kesesatan di seluruh dunia.” Kita lihat bahwa Setan ingin membunuh Yesus, tetapi Yesus “dibawa lari kepada Tuhan dan ke takhtaNya.” Hal ini menunjukkan kenaikan Yesus ke surga setelah kebangkitan (Kis 1:8). Setelah itu:
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikatmalaikatnya…..ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa….. Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus. (Wahyu 12:9,13,14,17)
Kita lihat bahwa Setan “marah kepada perempuan itu (Israel) dan pergi memerangi keturunannya yang lain, yaitu mereka yang menuruti hukum-hukum Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus.” Keturunan Israel “yang lain” adalah orang Kristen yang memang “menaati perintah-perintah Tuhan dan memiliki kesaksian Yesus.” Inilah satu-satunya perikop yang menyatakan secara spesifik bahwa target Setan adalah orang-orang Yahudi dan Kristen. Dan kita tahu bahwa perikop ini secara khusus berbicara tentang akhir jaman, karena dua kali menyebutkan periode tiga-setengah-tahun (1.260 hari serta “satu masa, dua masa, dan setengah masa”) yang akan dimiliki Antikristus untuk berperang melawan orang-orang kudus:
Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Tuhan, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. (Wahyu 13:5-7)
Daniel juga melihat bahwa Antikristus akan memiliki otoritas untuk berperang melawan “orang-orang kudus”. Hal ini membicarakan pengikut Yesus yang sejati, yaitu mereka yang mengenal dan melayani Tuhan Yang Benar.
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. (Daniel 7:25)
Sekali lagi kita lihat referensi mengenai masa tiga-setengah-tahun di mana Antikristus akan menganiaya mereka yang menolak dia.
Dalam Alkitab disebutkan dengan sangat jelas bahwa Antikristus secara khusus akan mengejar mereka yang menolak usaha untuk menegakkan agamanya di seluruh dunia. Dari Kitab Wahyu, juga dari kitab Daniel, kita melihat dua kelompok yang paling dibenci Setan, yaitu Yahudi dan Kristen.
Serangan Militer Melawan Israel dan Penetapan Bait Suci di Yerusalem Sebagai Kursi Kekuasaan
Alkitab mengatakan bahwa Antikristus dengan koalisi berbagai bangsa akan menyerang Israel, dan secara khusus akan menaklukkan Yerusalem.
Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu. (Zakaria 14:2)
Engkau muncul seperti angin badai dan datang seperti awan yang menutupi seluruh bumi, engkau beserta seluruh bala tentaramu dan banyak bangsa menyertai engkau. Beginilah firman TUHAN ALLAH: Pada hari itu timbullah niat dalam hatimu dan engkau membuat rancangan jahat. Engkau berkata: Aku akan bangkit bergerak menyerang tanah yang kotakotanya tanpa tembok dan akan mendatangi orang-orang yang hidup tenang-tenang dan diam dengan aman tenteram; mereka semuanya diam tanpa tembok atau palang atau pintu gerbang. Engkau bermaksud untuk merampas dan menjarah dan mengacungkan tanganmu terhadap reruntuhan-reruntuhan yang sudah didiami kembali dan menyerang umat-Ku yang dikumpulkan dari tengah bangsa-bangsa. Mereka sudah mempunyai ternak dan harta benda dan mereka diam di pusat bumi. (Yehezkiel 38:9-12)
Menurut Alkitab, setelah serangan ini, Anti Kristus akan mendirikan “takhtanya” di “Bait Suci Tuhan.” Rasul Paulus mengatakan hal ini dengan sangat jelas:
Lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Tuhan. Bahkan ia duduk di Bait Tuhan dan mau menyatakan diri sebagai Tuhan. (2 Tesalonika 2:4)
Lokasi Bait Suci bangsa Yahudi ada di Gunung Moria di Yerusalem. Saat ini, Bait Suci yang dulu sempat berdiri di atasnya, sekarang sudah tidak ada. Bait Suci itu dihancurkan oleh Jenderal Titus (jaman Kaisar Vespasianus) pada tahun 70 M, sesuai dengan nubuat Yesus:
Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Tuhan, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Tuhan. Ia berkata kepada mereka: “Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” (Matius 24:1,2)
Saat ini, Gunung Moria, terkadang dikenal sebagai Gunung Bait Suci atau dalam bahasa Arab Haram Ash-Sharif, adalah lokasi dua masjid, dan dianggap sebagai tempat suci ketiga dalam Islam. Dimanakah Bait Suci orang Yahudi sebagaimana dahulunya terletak, atau apakah di masa depan nanti Bait Suci orang Yahudi itu akan dibangun kembali? Berdasarkan surat Rasul Paulus di atas, tampaknya ada indikasi bahwa Bait Suci orang Yahudi akan dibangun kembali. Rasul Paulus mengatakan bahwa Antikristus akan “mendudukkan dirinya di Bait Tuhan,” atau secara literal, “dia mengambil kursi di Bait Suci Tuhan.” Duduk di atas kursi mengindikasikan seseorang yang memiliki otoritas. Oleh karenanya Antikristus akan membangun Bait Suci orang Yahudi yang akan dibangun kembali, sebagai lokasi pemerintahannya. Yesus memperingatkan kejadian ini dua ribu tahun yang lalu. Menunjuk kepada Anti Kristus yang meninggikan dirinya di Bait Suci orang Yahudi, dan kejadian-kejadian yang akan segera mengikutinya. Yesus berkata:
Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel, para pembaca hendaklah memperhatikannya. Maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun untuk mengambil barang-barang dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan, waktu itu akan dipersingkat. (Matius 24:15-22)
Di sini Yesus merujuk kedudukan Antikristus di Bait Suci sebagai “pusat penghancuran” Kehancuran di sini menunjukkan keadaan chaos dan penganiayaan kejam terhadap orang Yahudi dan Kristen yang akan segera terjadi ketika identitas Antikristus yang sebenarnya telah terbongkar. Setelah kampanye militer melawan Yerusalem, Antikristus akan menjadikan Bait Tuhan itu sendiri sebagai pusat pemerintahannya. Pada waktu itu, kedengkian terhadap Israel akan terlihat jelas. Begitu mendalam hingga Yesus memberi peringatan kepada penduduk Yerusalem untuk segera pergi ke gunung-gunung.
Perjanjian Tujuh Tahun antara Antikristus dengan Israel
Setelah menghimpun kekuatan, dan sebagai pembukaan dari invasinya ke Israel, Antikristus dikatakan akan menginisiatif perjanjian dengan bangsa Israel untuk jangka waktu tujuh tahun.
Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu. (Daniel 9:27)
Dalam konteksnya, ayat ini menunjukkan bahwa Antikristus akan membuat sebuah “perjanjian” dengan Israel selama tujuh tahun. Huruf Ibrani yang digunakan dalam ayat ini diterjemahkan sebagai “tujuh” adalah shabuwa. Secara literal berarti satu minggu, namun juga bisa berarti “minggu” dalam hari-hari atau tahun-tahun. Dalam pemikiran orang Ibrani, periode tujuh tahun hampir sama dengan satu dekade bagi orang barat. Orang Barat cenderung mengukur tahun-tahun melalui sistem decimal berdasarkan puluhan. Sementara di sisi lain kita mengukur hari berdasarkan angka tujuh (satu minggu). Orang Ibrani mengukur hari-hari dan tahun-tahun berdasarkan angka tujuh. Kata yang diterjemahkan dengan “tujuh” dalam Daniel 9:27 merujuk pada tujuh tahun. Ini adalah masa waktu yang spesifik yang akan digunakan Anti Kristus untuk membuat perjanjian damai dengan Israel. Kemudian, di tengah-tengah masa tujuh tahun, Anti Kristus akan mengingkari perjanjian itu dan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan di Bait Suci orang Yahudi, dan kemudian memproklamasikan dirinya bukan hanya sebagai pemimpin dunia tetapi juga sebagai Tuhan itu sendiri. Nabi Yesaya menyebutkan “perjanjian” ini dan memarahi orang-orang Israel karena telah membuat perjanjian ini: dia sesungguhnya menunjuknya sebagai “perjanjian dengan maut” (Yes 28:14-15). Dalam perjanjian ini, bangsa Israel akan mengalami perasaan aman yang sama sekali palsu.
Mengubah Hukum dan Waktu
Satu lagi tujuan Anti Kristus yang ditulis dalam Kitab Daniel adalah dia akan “berusaha menggantikan tatanan waktu dan hukum”:
Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. (Daniel 7:25)
Hal ini sebenarnya merupakan sebuah petunjuk besar mengenai sosok Antikristus. Melalui tindakan-tindakannya, kita melihat petunjuk dari mana dia berasal. Dikatakan bahwa dia akan memiliki keinginan untuk mengubah dua hal: waktu dan hukum. Ada yang menafsirkan bahwa Antikristus adalah paus, dengan alasan ia mengubah hukum dan waktu.
Di dalam Katekismus Gereja Katolik (The Catechism of the Catholic Church [CCC]), Kepausan telah menghapus hukum ke-2 yang melarang manusia untuk membuat patung dan berdoa di depannya, mengubah hukum ke-4 (hari Sabat) menjadi hari Minggu, dan membagi hukum ke-10 menjadi dua hukum terpisah, yaitu nomor 9 dan 10. Silakan dicek dan dibandingkan 10 Hukum Allah versi katekismus Katolik [CCC] dengan 10 Hukum Allah yang benar di dalam Kitab Keluaran 20:3-17.
Perbedaan 10 Hukum Allah versi Katolik (Katekismus Gereja Katolik [CCC]) dan versi Alkitab (Keluaran 20:3-17):
1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7B.HTM)
HUKUM KE-1 = VERSI ALKITAB
** HUKUM KE-2 VERSI ALKITAB telah dihapus oleh Kepausan, yg berbunyi: “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun …Jangan sujud menyembah kepadanya”
2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7H.HTM)
HUKUM KE-3 = VERSI ALKITAB
3. Kuduskanlah hari Tuhan
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7M.HTM)
HUKUM KE-4 VERSI ALKITAB telah diubah oleh Kepausan, yg berbunyi: “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” — ini adalah satu2nya Hukum Allah yg berbicara mengenai “waktu”. Kepausan telah mengubah “waktu” dari hari Sabat (hari ketujuh) menjadi hari Minggu (hari pertama).
4. Hormatilah ibu-bapamu
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7R.HTM)
HUKUM KE-5 = VERSI ALKITAB
5. Jangan membunuh
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P7Y.HTM)
HUKUM KE-6 = VERSI ALKITAB
6. Jangan berzinah
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P83.HTM)
HUKUM KE-7 = VERSI ALKITAB
7. Jangan mencuri
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P89.HTM)
HUKUM KE-8 = VERSI ALKITAB
8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P8H.HTM)
HUKUM KE-9 = VERSI ALKITAB
9. Jangan mengingini istri sesamamu
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P8P.HTM)
HUKUM KE-10 = VERSI ALKITAB (dibagi menjadi 2 hukum terpisah untuk menggenapi hukum ke-2 yg dihapuskan)
10. Jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil
(http://www.vatican.va/archive/ENG0015/__P8T.HTM)
HUKUM KE-10 = VERSI ALKITAB (dibagi menjadi 2 hukum terpisah untuk menggenapi hukum ke-2 yg dihapuskan)
Sangat jelas memang bahwa Sistem Kepausan (Papacy) telah mengubah waktu dan Hukum Allah. Tetapi apakah ini bukti yang kuat dan bisa menjadi acuan bahwa Antikristus adalah Paus?
Penunggang Kuda Putih
Antikristus diidentifikasikan dalam Alkitab sebagai seseorang yang akan menunggangi kuda putih. Meskipun hal ini bisa jadi bersifat literal, kemungkinan besar ini adalah gambaran simbolis dari sosok itu. Yang menjadi dasar dari gambaran simbolis Antikristus di atas kuda putih terdapat dalam Kitab Wahyu pasal keenam. Di sini Rasul Yohanes memaparkan penglihatannya mengenai kejadian-kejadian yang dilepaskan yang akan menjadi tanda permulaan akhir jaman. Gambaran itu adalah Yesus memegang gulungan — di bagian luar gulungan terdapat tujuh meterai. Ketika setiap meterai dibuka, sebuah peristiwa akhir jaman yang jelas dan nyata dilepaskan:
Dan aku melihat ketika Anak Domba itu membuka satu dari meterai-meterai itu, dan aku mendengar satu dari keempat makhluk hidup itu yang berkata bagaikan bunyi guntur, “Marilah dan lihatlah!”
Dan aku melihat, dan lihatlah: seekor kuda putih dan dia yang menunggang di atasnya yang memegang sebuah busur, dan kepadanya diberikan sebuah mahkota, dan dia keluar untuk menaklukkan, bahkan agar dia dapat menaklukkan. (Wahyu 6:1-2)
Meterai yang akan mengikuti penunggang itu adalah:
- Kedamaian akan diambil dari bumi
- Kelaparan
- Wabah dan kematian
- Penganiayaan dan kesyahidan umat Tuhan
- Gempa bumi besar
- Kemurkaan Tuhan
Jadi kita lihat bahwa setelah penunggung muncul, dunia ini akan menuju keadaan chaos yang menunjukkan Hari Terakhir. Tafsiran yang banyak digunakan oleh para penafsir Alkitab mengenai ayat tersebut adalah sebagai berikut:
Penunggang diberikan seekor kuda putih. Ia akan berusaha mengimitasi kuda putih yang dikatakan akan digunakan Yesus ketika Ia datang kembali (Wahyu 19:11). Oleh karena penunggang itu adalah imitasi Kristus, maka ini adalah sebuah penyamaran, yaitu penyamaran dari seorang Antikristus. Busur panah (meski tidak dengan sebuah anak panah) yang dibawa penunggang itu berbicara mengenai kedamaian palsu. Si penunggang kuda digambarkan sebagai orang yang muncul dengan membawa janji-janji damai yang palsu. Hal ini sesuai dengan referensi langsung mengenai perjanjian damai palsu yang dibuat oleh Antikristus dengan Israel pada awal periode tujuh tahun pemerintahannya. Mahkota di kepalanya secara jelas menunjukkan posisi otoritas dan kepemimpinan yang akan diberikan kepadanya. Dan motivasi yang sebenarnya dari si penunggang ini adalah untuk menaklukkan. Peristiwa-peristiwa yang mengikuti kemunculan Antikristus di dunia tidak dengan menjaga masa-masa damai, melainkan masa-masa kekacauan. Hal ini tentu masih akan dibahas lebih lanjut.