Category Archives: PELEPASAN

BEBAS DARI “IKATAN” YANG TAK ANDA SADARI

Di dalam diri setiap kita ada sebuah gambaran tentang Allah yang terbentuk melalui apa yang kita baca, apa yang diajarkan kepada kita, pengalaman pribadi kita, serta ingatan dan perasaan-perasaan kita di masa lalu. Apa yang Anda pelajari tentang Allah akan disaring melalui keyakinan-keyakinan yang ada di pikiran Anda. Inilah yang membuat kebenaran yang alkitabiah tidak bisa masuk ke dalam jiwa karena dihalangi oleh benteng pertahanan. Pikiran yang belum diperbarui yang masih memiliki pola pikir kaku yang terbentuk dari sumber-sumber pemahaman akan Allah (kebenaran) yang salah, akan menghambat kebenaran rohani dan menghentikan pertumbuhan rohani seseorang sehingga mereka mengalami stagnasi rohani yang mengakibatkan mereka menjadi Kristen kanak-kanak atau Kristen duniawi atau Manusia Jiwani (Anthropos Psichikos), bahkan Manusia Kedagingan (Anthropos Sarkikos). Allah ingin kita mengalami proses rohani sampai pada tahap Manusia Rohani (Anthropos Pneumatikos) yang memiliki kedewasaan dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Ketika seseorang lahir baru atau menerima berita keselamatan secara pribadi, pikiran mereka masih dipenuhi dengan pola pikir lama yang salah dan beberapa gagasan yang tidak benar tentang kebenaran. Gagasan-gagasan dan sikap-sikap lama ini akan dilindungi oleh kubu pertahanan yang kita bangun sendiri.

Kunci untuk menerima pembaruan secepat mungkin adalah dengan “merobohkan kubu-kubu pertahanan” (2 Korintus 10:5) yang membelenggu pikiran. Sayangnya, banyak orang Kristen yang tidak pernah menyelesaikan proses ini. Sebaliknya mereka menghabiskan seluruh hidupnya dengan berusaha memadukan konsep-konsep mereka akan Allah dengan kebenaran Allah yang sesungguhnya. Inilah akar yang menyebabkan terjadinya aliran-aliran dalam gereja dan menganggap doktrin dan keyakinan mereka paling benar (Belajarlah dari rangkaian aliran dari Sejarah Gereja mulai zaman Rasul-rasul sampai abad ini). Tetapi untuk menguji kebenarannya, Tuhan telah mengatakan bahwa dari “buahnyalah”, kebenaran dapat dilihat (Baca Matius 7:15-20).

 

Kebenaran murni dari firman Allah yang diberikan kepada seseorang selama bertahun-tahun bisa tidak bertumbuh karena “tanah hati”nya bermasalah. Penderitaan, kekecewaan dan luka batin yang dalam yang pernah terjadi di masa lalunya membuat orang itu tidak mampu menerima Firman dengan baik. Apakah masa lalunya lebih kuat dari Firman Tuhan? Tentu saja TIDAK. Jika air yang bening dialirkan dalam satu pipa dan terdapat saringan di dalamnya yang kotor, maka air bening tersebut dapat dipastikan akan menjadi keruh dan tercemar. Tidak ada yang salah pada air itu. Masalahnya adalah pada saringan pipa itu.

Pikiran kita terbiasa berfungsi untuk menyaring segala sesuatu yang kita dengar dan alami. Pikiran yang penuh dengan ingatan-ingatan masa lalu yang buruk dan menekan serta luka-luka batin yang terjadi di masa lalu yang belum dipulihkan adalah sebuah pikiran yang mampet dan dapat memperkeruh serta mencemarkan kebenaran yang diterimanya pada masa kini. Pikiran seperti ini ibarat saringan yang kotor yang menghambat pertumbuhan rohani seseorang. Seperti halnya radar, radio dan saluran telepon atau internet dapat macet karena kelebihan beban sinyal, pikiran yang “overload” juga mengakibatkan kemacetan rohani. Kekecewaan, penderitaan dan luka batin menjadi sumber dari kubu-kubu yang melindungi gagasan-gagasan, sikap-sikap dan pola pikir yang menyimpang di masa kini. Bisa dibutuhkan waktu yang sangat panjang untuk mengatasi pola pikir yang sudah mendarah daging in, jika tidak memahami cara untuk menghancurkan kubu-kubu pertahanan yang mengikat. Kasih dan pengampunan Tuhan yang tidak pernah gagal yang sanggup menerobos ketidakpercayaan dan ketakutan seorang yang terluka seperti ini. Namun dibutuhkan waktu yang panjang dari seorang tersebut untuk menentang Allah dan dirinya sendiri serta mengijinkan Tuhan untuk memulihkan pikiran dan batinnya yang bertentangan dengan kehendak Allah.

Kubu-kubu pertahanan dalam pikiran didirkan untuk melindungi diri dari apa yang ia pahami sebagai sebuah kebenaran. Inilah yang menghalangi penerimaan kebenaran, pemulihan dan kesembuhan dari Tuhan dan secara tidak sadar mengijinkan setan membawa kebohongan untuk mengakses luka-luka dan kekecewaan bahkan kepahitan di masa lalunya. Kebohongan inilah yang membuat seseorang membangun dinding-dinding ketidakpercayaan dan mempercayai suatu “kebenaran” (baca: doktrin) yang salah. Benteng-benteng pikiran ini akan semakin tebal dan terus diperkuat bersama dengan fakta-fakta yang mendukungnya sehingga masukan yang baru (doktrin yang berbeda) tidak bisa masuk, bahkan sudah mengklaim sebelumnya (di pikiran) bahwa masukan itu salah. Hal seperti inilah yang membuat seseorang tidak memahami firman Tuhan secara murni dan sesuai kehendakNya, karena sudah memiliki tafsiran dan kepercayaan yang menjadi benteng-benteng dalam pikirannya. Benteng seperti ini juga bisa dibangun bukan hanya karena luka dan penderitaan masa lalu, tetapi karena masukan yang salah sejak kecil di masa lalunya, bahkan sudah menjadi kebenaran yang dipercayai secara turun-temurun bahkan oleh sebagian besar orang di sekitar dirinya.

Oleh karenanya perlu proses konseling dari seorang yang mengalami luka batin dan kepahitan di masa lalunya serta pengajaran firman Tuhan secara berkesinambungan. Proses ini harus didukung oleh orang-orang di sekitarnya (keluarga) untuk menyikapi seseorang itu dengan kasih yang tulus dan pengertian serta mau menerima dia apa adanya, tanpa harus menghakimi dan menuding kesalahan-kesalahan yang dibuatnya. Kesembuhan batin dan pelepasan merupakan cara efektif yang dapat membawa seorang tersebut dalam pemulihan seutuhnya. Namun pelayanannya harus dilakukan oleh seseorang yang mengerti dan memahami serta berpengalaman dalam bidang ini. Bukan hanya seseorang yang pernah dilayani dan dipulihkan sebelumnya lalu disuruh melayani oleh pendetanya sebagai konselor atau pelayan pelepasan. Kadang gereja menggampangkan ini sehingga justru “kepahitan” yang terjadi, bukannya pemulihan. Kita semua memang belajar untuk melayani tetapi ada tingkat-tingkat tertentu dimana Tuhan mempercayakan seseorang pada pelayanan yang menjadi bagiannya sesuai waktuNya.

Firman Allah berkata, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu. (Yak 4:7). Kita semua diajar bahwa Iblis pasti dapat kita kalahkan. Ya dan amin. Masalahnya adalah:

1. Apakah Anda mempercayai kasih dan penebusan Yesus memberikan kuasa dan hak penuh untuk menang dan menerima janji Allah?

2. Iblis tidak akan menyerang dari depan Anda, tetapi ia akan selalu menyerang dari belakang.

3. Dosa dan kesalahan adalah pintu masuk Iblis untuk mengalahkan Anda.

 

Kita tahu bahwa Iblis memakai roh-roh jahatnya untuk menyerang anak-anak Tuhan. Kita juga tahu bahwa Allah tidak memberikan sakit penyakit, kemiskinan dan kegagalan tetapi memberikan kesembuhan, kelimpahan berkat dan keberhasilan. Kita tidak sedang berbicara tentang keselamatan (masuk surga atau neraka), tetapi berbicara tentang hak sebagai anak Allah untuk menikmati janji-janji Allah dalam hidup kita di dunia ini. Ada banyak anak-anak Tuhan yang karena kepercayaannya yang salah, tidak bisa menikmati kekristenan dan hidup dalam kemiskinan, kegagalan dan sakit penyakit atau tidak mengalami damai sejahtera dan sukacita Tuhan sepanjang hidupnya dalam mengikut Yesus, namun malah mengalami kekecewaan, kepahitan, kemarahan, kebencian, kegagalan dan perselisihan yang terjadi setiap saat dalam rumah tangga, pergaulan bahkan kehidupan gerejanya.

Inilah hak yang diberikan kepada kita sebagai anak Allah:

Roma 4:13-16   Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman. Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu. Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran. Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua,

Galatia 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Roma 8:14-18 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Hak yang diberikan kepada kita semua ini dapat Anda nikmati sepenuhnya, tetapi harus dipercayai dan dihidupi. Kepercayaan yang tidak sepenuhnya (totally) kepada Allah dalam kehidupan Anda lah yang membuat Anda tidak bisa menikmatinya. Kepercayaan terhadap Allah yang tidak totally ini karena kepercayaan yang salah atau ketidaktahuan yang terjadi akibat benteng-benteng pikiran yang salah sebagai kubu-kubu pertahanan diri karena masa lalu yang salah.

Ketika Iblis akan menyerang Anda dari depan Anda, pasti Anda siap dan dengan mudah mengalahkannya. Namun lawan Anda (roh-roh jahat) yang banyak itu akan menyerang Anda dari belakang. Mereka akan mencari pintu masuk untuk dapat mengalahkan Anda. Jika ada pintu kepahitan, pintu tidak mau mengampuni, pintu kemarahan, pintu ketidakpercayaan, pintu keangkuhan, pintu percabulan, pintu perjinahan, pintu kedengkian, perselisihan dan iri hati maka ia akan masuk melalui pintu itu. Inilah yang biasanya tidak kita sadari kita telah ada dalam ikatan musuh. Mungkin Anda tetap bisa beribadah, tetap bisa melayani. tetap bisa berkhotbah, tetapi ada kehampaan dan kehilangan kasih yang semula dalam hati Anda. Atau mungkin Anda sedang menyembunyikan sakit-penyakit, kegagalan, kelemahan dan ketidaknyamanan hidup Anda karena Anda mempercayainya sebagai hal yang wajar yang harus Anda tanggung. Ingat bahwa Anda berhak hidup sebagai anak-anak Allah yang menerima segala janji-janji yang baik dan berkelimpahan dari Bapa sorgawi kita. Sesungguhnya inilah yang disebut sebagai Injil (berita kesukaan) yaitu bahwa hidup kita baik di dunia ini maupun dunia yang akan datang sudah ditanggung dan dijamin Yesus di atas kayu salib dan Anda telah lunas dibayar dengan darahNya.

1 Korintus 6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar:

Galatia 3:13-14 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!” Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan BENTENG-BENTENG (strongholds, fortresses).

Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap KUBU/BENTENG yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.

2 Korintus 10:3-5

 

Kita perlu memahami apa arti dari kubu pertahanan (benteng-benteng/stronghold, fortresses). Kata Yunani asli dari Benteng-benteng/Stronghold adalah “ochuroma” yang berarti melindungi dengan memegangnya kuat-kuat. Ungkapan lain dari kamus Inggris-Yunani “Thayer” , sebuah kubu pertahanan adalah apa yang dipakai seseorang untuk melindungi dan mempertahankan sebuah keyakinan pribadi, gagasan atau opini dalam menghadapi oposisi dari luar. Sebuah kubu pertahanan adalah sebuah benteng dan pertahanan yang mengelilingi apa yang Anda yakini, khususnya ketika keyakinan Anda memang salah.

 

Jika Anda telah meyakini dan terikat oleh sebuah “kebohongan”, Anda akan berusaha melindungi keyakinan itu. Kebohongan itu bisa berupa perasaan, doktrin/ajaran atau pengetahuan serta kejadian-kejadian. Perasaan tidak dicintai, tidak diinginkan, tidak dibutuhkan, tidak layak, tidak berhasil dan kata ‘tidak’ lainnya bisa merupakan kebohongan yang Anda yakini. Doktrin atau ajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab bisa menjadi kebohongan yang Anda yakini. Contoh sederhana tentang doktrin misalnya ajaran yang mengatakan tidak mungkin ada mujizat dari Tuhan sekarang ini, jelas bertentangan dengan Alkitab. Jika Anda telah memutuskan bahwa kebohongan ini adalah benar, maka Anda akan mendirikan sebuah kubu pertahanan untuk melindungi hak Anda untuk mempercayainya. Upaya orang lain atau masukan dari luar yang berulangkali meyakinkan Anda bahwa itu adalah kebohongan (salah) akan Anda pandang sebagai sebuah serangan, sehingga membuat Anda semakin memperkokoh kubu pertahanan Anda. Setan tahu hal itu dan ia senang atasnya.

 

Setan bukanlah musuh yang kecil, karena kita diberitahu dalam Kitab Yehezkiel 28 bahwa ia diciptakan dengan sempurna dan dengan hikmat yang besar. Setan membuat sebuah penilaian salah yang mematikan ketika ia menantang Allah, tetapi ia tidak kehilangan kecerdasan superiornya ketika ia dibuang keluar dari sorga. Ia masih jauh lebih cerdas dari kita. Namun sebagai orang percaya, kita telah dilindungi oleh darah Yesus dan berada pada posisi di dalam Dia sehingga kuasaNya (Roh Kudus yang ada di dalam kita lebih besar dari kuasa Iblis-1 Yohanes 4:4) melindungi kita. Tetapi jika Anda telah membangun kubu pertahanan di sekitar hal-hal yang tidak terselesaikan dalam hidup hidup Anda, setan akan menempel padanya seperti besi pada magnet. Lihat contoh ayat berikut dimana Petrus telah dipengaruhi pikirannya oleh Iblis. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Matius 16:23)

 

Setan akan memakai pengetahuannya akan kebutuhan emosi Anda yang tidak terpenuhi, ingatan-ingatan yang tidak jelas, penderitaan, kemarahan, kepahitan, ketidakmampuan untuk mengampuni dan dosa-dosa yang tersembunyi, menjadi sebuah senjata yang diarahkan kepada Anda. Ia akan menipu Anda dan mencobai Anda melalui keadaan dan situasi yang memperkuat rasa luka dan takut Anda atau memperkuat kesombongan dan keangkuhan Anda. Akan tetapi Iblis bukanlah akar masalah Anda, ia hanya menggunakan apa yang sudah ada. Itulah yang disebut “pintu” bagi Iblis untuk memasuki area hidup Anda.

 

“Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat (bind up) orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung (bound) kelepasan dari penjara” Yesaya 61:1

Ada dua makna kata “bind” (mengikat) dalam Alkitab.

Kata “bind’ yang dapat berarti menyembuhkan berasal dari kata Ibrani “chabash,” sedangkan “bind up” berarti melilitkan dan mengikat jadi satu. Kata “terkurung” (bound) memakai kata Ibrani “acar” yang berarti dijadikan tawanan, ditawan, diikat, disimpan.

Berbeda dengan kata ‘bind” yang digunakan dalam ayat-ayat berikut:

Amsal 3:3 Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah (bind) itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu,

 

Amsal 6:21 Tambatkanlah (bind) senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.

 

Kata “bind” di ayat tersebut menggunakan kata Ibrani “qashar” yang berarti mengalungkan, mengencangkan, membatasi, mengetatkan, menambatkan, mengikat, menggabungkan, menjalin.

Jadi ada dua sisi ikatan yaitu sebuah ikatan yang memenjarakan dan merantai, tetapi ada yang mengikat dengan indah dalam arti menjalin dan menambatkan menjadi satu. Ikatan yang satu menghambat, ikatan yang lain membangun. Ikatan yang negatif perlu dilepaskan, sedangkan ikatan dalam arti komitmen justru harus terus dibangun.

Kembali kepada Yesaya 61, ketika Yesaya dipenuhi Roh Allah, ia memiliki tugas untuk membuka pintu-pintu penjara (rohani) dan membebaskan mereka yang telah dikurung musuh (roh jahat). Hal ini juga dipakai oleh Yesus dalam Lukas 4:1 dan 18-19 untuk tugas yang sama.

Lukas 13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya (bound) itu, karena ia adalah keturunan Abraham?”

Tugas yang sama juga diberikan kepada murid-murid Yesus. Oleh karenanya mereka dipenuhi dengan Roh Allah yang sama, sama kualitas kuasaNya, kasihNya, kehebatanNya dan kekekalanNya.

Matius 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.

Kisah 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa (dunamis), kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa (exousia) supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.

Rangkaian ayat-ayat di atas dapat kita runut sebagai sebuah pengajaran bahwa Yesus sebagai manusia (teladan) harus dipenuhi Roh Kudus untuk melakukan tugas Allah Bapa sehingga kuasaNya yang dinyatakan itu adalah kuasa Roh Kudus yang juga diberikan kepada murid-muridNya untuk melakukan tugas sorgawi dari Allah Bapa.

Kisah 10:38   yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah “mengurapi Dia dengan Roh Kudus” dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.

 

Paulus seorang Yahudi dan penghujat Yesus pun setelah bertobat dan menjadi Kristen, melakukan banyak mujizat oleh karena kuasa Roh Kudus.

Roma 15:18-19 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan, oleh kuasa tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Kristus.

 

Kisah 19:11-12 Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.

 

Dan sekarang kita telah menerima Roh Kudus dan kuasaNya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dari Allah, untuk membebaskan tawanan (setan), melepaskan orang dari penjara (penjara rohani) untuk memberitahukan kasih karunia penebusan dosa oleh Kristus Yesus kepada dunia.

 

Gereja (ekklesia/church) adalah jemaat yang hidup (organisme) bukan hanya organisasi yang sibuk dengan kegiatannya dan mempertahankan doktrin. Gereja bukan gedungnya, gereja adalah tubuh Kristus yang mewakili kehadiran Yesus (tubuhNya) untuk melanjutkan karya Yesus di bumi ini. Apa yang dibuat Yesus selama pelayananNya di bumi ini, sekarang gereja lah yang harus mengerjakannya.

Yohanes 14:12-13 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak.

Gereja (baca jemaat) telah diberi kuasa untuk melakukan penuaian jiwa-jiwa. Gereja tidak hanya dipanggil untuk DATANG kepada Tuhan Yesus, tetapi kita juga harus PERGI bagi Dia. Gereja harus membebaskan mereka yang dibutakan oleh ”ilah zaman” sehingga tidak melihat cahaya Injil kemuliaan Kristus (2 Korintus 4:4), supaya mata hati mereka terbuka dan menerima Injil Yesus Kristus. Gereja harus memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang, berita sukacita, kabar keselamatan, kelepasan, kemerdekaan dan kebebasan dari belenggu serta ikatan penderitaan, sakit penyakit dan kutuk dosa. Gereja juga harus siap untuk melayani dan memulihkan mereka yang menderita, luka batin, kepahitan, kemarahan dan kekecewaan oleh beban hidup dan masa lalu yang suram.

 

Gereja harus menjadi harapan bagi mereka yang terbuang, tersisih dan terabaikan. Gereja harus peduli kepada orang-orang miskin, orang-orang jalanan yang tak mengerti tujuan hidup mereka.

Dunia harus diberitahu bahwa mereka masih memiliki pengharapan. Jemaat harus diyakinkan bahwa mereka bisa hidup berkelimpahan tanpa ikatan masa lalu, tanpa jerat kemiskinan, tanpa belenggu sakit-penyakit, tanpa kemarahan, kebencian, kekecewaan dan luka yang menyengsarakan.

Tidakkah Anda berpikir, jangan-jangan gereja yang terikat dengan “roh agamawi” sehingga lupa akan tugas dan tanggung jawab eksistensinya di dunia ini. Tuhan pernah menegor dengan keras umatNya: Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.” Matius 15:7-9

Tidakkah kita menjadi sadar bahwa mungkin “doktrin” yang kita yakini hanyalah perintah manusia dan tidak sepenuhnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Mungkinkah gereja telah dibutakan oleh ilah zaman yang lain yang membutakan kita dari melihat kebenaran-kebenaran Allah dan tugas-tugas yang harus kita kerjakan. Atau gereja masa kini telah “lupa” akan kedahsyatan dan kuasa Allah yang pernah menyertai gereja mula-mula.

Dalam sejarahnya, gereja pernah “tersesat” dalam hampir 1000 tahun masa kegelapan. Ikatan “kepentingan” dan “kekuasaan” telah merubah wajah gereja menjadi monster yang menakutkan. Jerat “mamon” dan belenggu “hawa nafsu” telah mencemari eksistensi gereja di bumi ini. Sejak Kaisar Konstantin (312 M) memadukan jubah kekaisaran Romawi/kepercayaan Yunani dan kekristenan, mulailah gereja kehilangan kemurniannya.

Setelah Martin Luther mencanangkan reformasi gereja pada abad 16, tidak lama kemudian, gereja justru meninggalkan ikatan yang benar (komitmen) dan terpecah-pecah dalam perselisihan-demi perselisihan akibat perbedaan doktrin (meskipun demikian Tuhan turut mendatangkan kebaikan di dalamnya).

Sesungguhnya ketika kita meninggalkan ikatan yang benar, kita sedang masuk dalam ikatan yang salah. Yang harus kita lakukan adalah “melepaskan dari ikatan yang salah.”

 

Ketika orang tidak mau terikat dalam kebenaran (komitmen) dan memilih untuk bebas, sesungguhnya mereka sedang berada dalam keterikatan terhadap “kebebasan” itu.

Roma 6:16-20 “Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.“

 

Untuk melepaskan diri dari “ikatan” dalam diri Anda, mungkin Anda perlu menyadari bahwa sebelumnya Anda harus melepaskan diri dari “ikatan” sistem yang lebih besar. Anda hanya perlu mempercayai Allah dan firmanNya, bukan kepada organisasi atau pendeta. Sesungguhnya tidak menjadi masalah bagi Tuhan, nama semua organisasi gereja dihapuskan. Masalahnya adalah apakah nama ini memuliakan Allah atau justru mengikat orang untuk tidak bertumbuh dan kurang mempercayai Allah? Adakah ikatan “keyakinan agamawi” yang salah yaitu “kebohongan” yang Anda yakini sekarang ini? Ikatan yang kuat dan sudah mengakar (bahkan dari generasi ke generasi, turun temurun) tidaklah mudah untuk dilepaskan begitu saja. Ini mungkin adalah penyamaran Iblis yang paling hebat yang dapat kita jumpai dalam gereja Tuhan. Bahkan lebih hebat dari roh jahat yang merasuki orang sampai parah keadaannya yang dalam perumpamaan disebut Yesus sebagai “orang kuat.”

Matius 12:28-29 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. Atau bagaimanakah orang dapat memasuki rumah seorang yang kuat dan merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu “orang kuat” itu? Sesudah diikatnya barulah dapat ia merampok rumah itu.

Lihat bahwa roh-roh jahat atau setan memiliki tingkatan kekuatan (kuasa) yang berbeda-beda. Yesus pernah mengatakan demikian, “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.” Matius 17:21.Ini membuktikan bahwa “ikatan” setan atau roh jahat ini memiliki kekuatan yang berbeda-beda pada diri seseorang. Orang juga bisa diikat bukan hanya oleh satu ikatan roh jahat, tetapi bisa lebih dari satu bahkan ribuan roh jahat. Alkitab mencatat, “Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini.”   Matius 12:45.

Lukas 8:30-31 Dan Yesus bertanya kepadanya: “Siapakah namamu?” Jawabnya: “Legion,” karena ia kerasukan “banyak setan.” Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut.

Jenis-jenis ikatan roh jahat yang seperti di atas akan sangat mudah Anda temukan. Ikatan yang kita bahas adalah ikatan yang tidak disadari namun dirasakan akibatnya. Pembahasan di atas hanyalah perbandingan bahwa ada roh yang jelas-jelas mengikat manusia, namun ada yang menggunakan tipu daya (Efesus 6:11) atau menyamar (2 Korintus 11:14) untuk mengikat orang dan khususnya orang-orang percaya agar tidak bertumbuh dan diberkati dalam hidupnya. Dua-duanya harus kita layani dan harus dilepaskan ikatannya. Ini merupakan tugas dan tanggung jawab gereja.

 

Jika Anda lihat sekeliling Anda, Anda akan menemukan orang-orang yang demikian kaku dan angkuhnya dalam hidupnya. Atau orang yang selalu merasa bahwa pendapatnya benar, yang suka mempertahankan pendapatnya dengan meledak-ledak, cepat marah dan suka mencela. Sebaliknya juga ada orang yang merasa rendah diri/minder, tidak merasa dirinya mampu, memiliki perasaan tidak layak, tidak suka bergaul dan menutup diri, lebih banyak diam dan menjauh dari konflik dan seolah-olah bersikap “netral.” Atau mungkin Anda memiliki seorang teman yang bicaranya ceplas-ceplos, suka melucu, bergurau, dan meledek orang lain, tetapi mudah sekali marah dan tersinggung ketika orang lain bercanda tentang dirinya. Tidak saja itu seorang laki-laki atau perempuan, tua-muda, kaya-miskin, berpendidikan-tidak terpelajar, orang penting atau tidak penting, memiliki status sosial tinggi atau rendah, bahkan jemaat atau pendeta dsb, semua bisa terjadi pada orang-orang tersebut. Kemungkinan besar ini adalah tanda-tanda seseorang yang memiliki benteng-benteng pertahanan diri yang dibangun karena masa lalu yang salah. Semua yang pernah mereka alami di masa kecilnya dan masa lalunya telah membentuk pribadi yang terlihat saat ini. Sesungguhnya kita tidak membicarakan orang-orang di sekitar Anda, kita sedang membicarakan Anda.

 

Anda tidak bisa menyembuhkan diri sendiri dengan kemauan yang kuat untuk bertahan dengan melaksanakan sebuah “program”. Seringkali gereja menekankan program atau metode sehingga tidak mencapai tujuannya. Gereja mengharuskan jemaat/pengerja harus melewati Men’s Camp atau Wanita Bijak, kalau tidak berarti belum dipulihkan. Atau seseorang yang belum mengikuti HMC berarti belum dipulihkan hidupnya, dsb. Hanya karena banyak orang dipulihkan dengan metode itu, belum tentu semua orang harus dipulihkan dengan cara itu. Seperti ini jelas membatasi kuasa Tuhan. Tuhan bisa melakukan pemulihan dengan banyak cara. Jangan pernah batasi Tuhan dengan cara Anda. Kita harus fair melihat fakta, bahwa banyak juga orang-orang yang mengikuti program-program seperti di atas, karakternya dan cara hidupnya, bahkan cara kepemimpinannya tidak menjadi lebih baik. Kita semua tahu bahwa intinya bukanlah metode, tetapi pertobatan dan penyerahan diri pada kehendak Allah. Anda dipulihkan dan disembuhkan melalui penyerahan segala sesuatu di dalam hidup Anda, baik masa lalu, masa kini maupun masa depan kepada kehendak Allah dan kemudian menerima kesembuhanNya. Anda harus langsung berurusan dengan Allah secara pribadi dan membutuhkan waktu khusus dimana Anda benar-benar menyadari ada yang salah dan ingin bebas. Jika Anda pernah dilayani konselor dengan pelepasan dan masih merasakan “sesuatu” yang tidak Anda tahu, bukan berarti Anda tidak perlu lagi mendapatkan pelayanan pelepasan. Yang terutama adalah bahwa mereka tidak dapat menyembuhkan Anda. Satu-satunya cara untuk benar-benar bebas adalah dengan melepaskan sifat lama Anda dengan seluruh sumber kekuatannya. Ini tidak bisa “dilepaskan” oleh hamba Tuhan dan sekedar didoakan (diurapi, dinubuatkan atau dimanterai dengan bahasa roh). Doa dan pengurapan memang penting tetapi dalam kasus ini respon terhadapnya harus Anda lakukan dengan mau merobohkan kubu pertahanan yang Anda dirikan dan mengijinkan Allah untuk menata kehidupan rohani Anda. Ini benar-benar dibutuhkan kesadaran diri dan kerendahan hati bahwa Anda membutuhkan Allah secara pribadi lebih dari sekedar ibadah agamawi (kebaktian).

 

Jika benteng-benteng pertahanan diri tidak segera Anda runtuhkan, kehidupan berkat yang dijanjikan Tuhan dalam Alkitab tidak akan pernah Anda rasakan. Roh jahat akan mengikat semakin kuat dan mempengaruhi bahwa seolah-olah Anda sudah berjalan dalam kebenaran. Anda adalah seorang yang terhormat, seorang yang tidak bermasalah, menduduki posisi dalam gereja bahkan mungkin paling terhormat, tetapi ikatan ini bisa terjadi pada diri Anda. Meskipun gereja Anda tidak mengajarkan tentang pelepasan atau peperangan rohani terhadap roh-roh jahat, tetapi faktanya roh jahat itu ada dan sedang menyerang orang-orang percaya. Meskipun Anda tidak percaya dengan pelepasan atau roh jahat yang mengikat, tetapi faktanya Alkitab mengatakannya dan ini sedang terjadi di banyak anak-anak Tuhan. Semakin Anda tidak percaya terhadap keberadaan roh jahat atau aktivitas yang dilakukan roh jahat, sesungguhnya Anda semakin terjerat dengan tipu muslihatnya.

Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada “selubung” yang menutupi hati mereka. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka “selubung” itu diambil dari padanya.   Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 2 Korintus 3:15-17

Kata selubung dalam bahasa aslinya adalah  “kaluma” {kal’-oo-mah} yang artinya“a veil” atau “covering” sebuah selubung atau menutupi.

Rasul Paulus mengutip Kejadian 34:33-35 untuk menjelaskan bahwa seseorang yang tidak melihat cahaya kemuliaan Tuhan dikarenakan ada “selubung” yang menutupi hati mereka sama seperti orang Israel dalam PL. Dalam PB atau tepatnya setelah Roh Kudus dicurahkan, kita semua seharusnya dapat melihat cahaya kemuliaan Tuhan dalam terang Injil oleh karena kita telah “dilahirkan kembali” (Yoh.3:3-8) dan menjadi “ciptaan baru” (2 Kor. 5:17). Oleh karenanya, selubung itu harus diambil dan hanya oleh Kristus dengan kuasa Roh Kudus selubung itu dapat diambil.

 

Tetapi sesungguhnya apakah yang dimaksudkan “selubung” oleh Rasul Paulus?

2 Korintus 3:14 Tetapi “pikiran” mereka telah menjadi ”tumpul”, sebab sampai pada hari ini selubung itu masih tetap menyelubungi mereka, jika mereka membaca perjanjian lama itu tanpa disingkapkan, karena hanya Kristus saja yang dapat menyingkapkannya.

Ketika hati mereka ‘diselubungi” maka pikiran mereka tumpul. Kata tumpul diterjemahkan “blind” berasal dari kata “poroo” {po-ro’-o} yang artinya1) to cover with a thick skin, to harden by covering with a callus 2) metaph. 2a) to make the heart dull 2b) to grow hard, callous, become dull, lose the power of understanding

Alkitab KJV menggunakan kata blind dalam 2 Korintus 4:3-4   Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah “dibutakan” oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

Teks di atas dalam bahasa aslinya menggunakan kata “tuphloo” {toof-lo’-o}artinya buta, seperti penggunaan pada mata yang buta.

Jika demikian kata “tumpul” juga dapat dimaknai “tidak bisa mengerti” karena ada sesuatu yang menyelubungi pikirannya. Secara metafora, tidak bisa melihat karena dibutakan atau diselubungi oleh “sesuatu.” Dari sini kita bisa mengerti kenapa orang tidak bisa mempercayai firman Tuhan sepenuhnya dan mengapa juga ada yang tidak mempercayai firman Tuhan sama sekali bahkan tidak bisa percaya kepada Tuhan Yesus. Lihat perkataan Alkitab ini:

 

Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!”

dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus. (1 Korintus 12:3).

 

Jadi hanya oleh kasih karunia kita bisa mengaku dan percaya kepada Yesus dan firmanNya. Pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah peran kita dalam hal ini?

Seperti kita tahu bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan dan diberi “free will” (kehendak bebas). Ketika Allah berfirman dan memberikan perintah serta larangan, manusia bisa menggunakan kehendak bebasnya untuk memilih mentaati atau tidak mentaatinya. Jika manusia belum percaya kepada Tuhan, Roh Kudus bekerja bersama-sama dengan firmanNya untuk membuka “selubung” yang menutupi hati manusia yaitu “ilah zaman.” Kata “ilah” dalam bahasa aslinya menggunakan kata “theos” atau god (Inggris) yang juga dipakai untuk kata “Allah.” Namun secara kontekstual artinya adalah “sesuatu” yang disembah untuk menggantikan Allah (Yang Maha Esa) yang sesungguhnya. Inilah yang mengikat orang-orang sehingga mereka tidak percaya. “Ilah” inilah yang harus kita perangi agar semua orang dibebaskan dan diselamatkan. Ilah ini adalah roh yang lain yang bukan Roh Allah, tetapi bisa menggunakan obyek seperti uang, filsafat, pengetahuan, pekerjaan, manusia, patung, atau segala sesuatu yang lain. Artinya “uang’ bisa menjadi “ilah zaman” yang membutakan manusia. Demikian juga dengan “filsafat” bahkan agama (aliran gereja) sekalipun bisa membutakan untuk tidak mengerti kebenaran yang sesungguhnya. Ikatan inilah yang harus dilepaskan dalam diri manusia.

 

Ada banyak ikatan-ikatan yang bisa menjerat orang percaya. Ikatan ini membentuk sebuah benteng-benteng pertahanan (kubu pertahanan diri) sehingga seseorang bisa mempercayai “dusta.”

2 Tesalonika 2:11-12 Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan “dusta,” supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan “kebenaran” dan yang suka kejahatan.

Yesus memberikan jalan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Jika Anda sungguh-sungguh berada dalam jalan-jalanNya maka Anda pasti mendapatkan kelepasan, kedamaian, kebahagiaan bahkan kesejahteraan yang dijanjikanNya.

Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya:

“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”Yohanes 8:31-32

 

Kiranya KEBENARAN-NYA memerdekakan Anda semua. Haleluya