( JC. Ryle, Thoughts for Young Men, Amityville, New York :Calvary Press, 1991, hal. 29-32, 44-46 )
- Pada mulanya, manusia dibentuk oleh Allah dan keluar dengan jujur -Pkh.7:29.
Manusia itu “sungguh amat baik”- Kej.1:31.
- Setelah manusia jatuh, dosa berdiam secara alamiah di dalam hati setiap orang yang pernah hidup di muka bumi -Pkh.7:20 ; Rm. 3:23.
† Dosa mencemari pikiran, perkataan dan perbuatan kita secara terus-menerus – Kej. 6:5; Mat.15:19.
† Dosa menjadikan kita bersalah dan menunjukkan dalam pandangan Allah yang Maha Kudus-Yes. 64:6; Hab.1:13.
† Dosa membuat kita sama sekali tidak memiliki pengharapan akan keselamatan – Mzm.143:2; Roma 3:20.
† Buah dosa adalah aib di dunia sekarang ini, dan upah dosa di dunia yang akan datang adalah maut -Rm. 6:21, 23.
- Bagaimanakah manusia sekarang ? II Tim. 3:1-9.
Makhluk yang jatuh, suatu reruntuhan, makhluk yang menunjukkan tanda-tanda kebobrokan di sekujur dirinya, hatinya seperti Nebukadnesar, merosot derajatnya dan melata di tanah, memandang ke bawah dan bukan ke atas. Rasa kasihnya seperti rumah tangga yang porak-poranda, tidak tunduk pada pimpinan, semuanya serba boros dan kacau. Pengertiannya seperti lampu yang berkedip-kedip dan tidak sanggup menuntunnya, tidak tahu membedakan antara yang baik dan yang jahat. Kehendaknya seperti kapal yang tak berkemudi, terombang-ambing oleh setiap keinginan dan terus-menerus memilih cara-cara yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Betapa bobroknya manusia dibandingkan dengan tujuan semula. Ketika Roh Kudus menyampaikan gambaran tentang manusia, yang muncul adalah rentetan ungkapan berikut ini : buta, tuli, sakit, tidur, mati. Dan ingat, manusia menjadi demikian oleh karena dosa.
- Ingatlah pula, harga yang harus dibayar untuk menebus dosa dan untuk menyediakan pengampunan bagi orang-orang berdosa, ketika Tuhan Yesus dihina, dianiaya dan disalibkan. Renungkanlah betapa jahat dan kejinya dosa itu.
- Pikirkan pula apa yang telah dikerjakan dosa atas bumi ini.
† Dosa melemparkan Adam dan Hawa dari Taman Eden – Kej. 3:16-19.
† Mendatangkan air bah pada jaman Nuh – Kej. 7:1-24.
† Mendatangkan api membumihanguskan Sodom dan Gomora – Kej. 19:1-29.
† Menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya di laut Merah – Kel. 14:28.
† Menghancurkan tujuh bangsa yang fasik di tanah Kanaan – Ul .7:1.
† Menyerakkan kedua belas suku Israel ke seluruh muka bumi. Dosalah yang melakukan semuanya itu.
- Lebih jauh lagi, pikirkanlah segala sengsara dan duka cita yang disebabkan oleh dosa dan terus ditimbulkannya sampai hari ini. Luka, sakit-penyakit dan kematian-perselisihan, pertengkaran, perpecahan, iri hati, cemburu dan dengki, penipuan penyesatan dan kecurangan, kekerasan, penindasan dan perampokan, keegoisan, kekerasan dan sikap tidak tahu berterima kasih. Semuanya itu adalah buah-buah dosa. Dosa adalah bapa semuanya itu, yang telah merusakkan dan mengotori wajah ciptaan Allah.
- Perhatikanlah hal-hal itu. Kita harus benar-benar merenungkannya dan kita akan memutuskan hubungan dengan dosa selama-lamanya. Maukah saudara bermain-main dengan racun ? Maukah saudara bercengkerama dengan mereka ? Maukah saudara menjangkau api dengan tangan ? Maukah kalian menimang-nimang musuh yang paling mematikan di atas pangkuan kalian ?
† Bangkit dan sadarlah akan bahaya dosa !
† Ingatlah perkataan Salomo : “Orang bodoh” ya, orang bodoh sajalah yang “menganggap enteng dosa.” (Amsal 14:9-KJV).
† Putuskanlah, dengan pertolongan Allah, untuk menghancurkan setiap dosa yang saudara kenali, betapapun kecilnya.
† Lihatlah ke dalam diri kalian masing-masing. Ujilah hati kalian. Adakah kebiasaan yang kalian ketahui salah di mata Allah ? Kalau ada jangan menunda-nunda waktu untuk mengatasinya.
† Tidak ada hal yang lebih menggelapkan mata hati kita dan mematikan hati nurani kita dari pada dosa yang dibiarkan saja. Mungkin memang hanya suatu dosa yang kecil, namun bahayanya sama saja. Lubang kecil pada kapal akhirnya akan menenggelamkannya. Letikan api kecil dapat mengobarkan kebakaran besar dan dosa kecil yang dibiarkan saja akan memporakporandakan jiwa yang kekal ini.
† Dengarkanlah nasehat ini, dan jangan menganggap enteng setiap dosa kecil. Israel diperintahkan untuk menghabisi setiap orang Kanaan, baik yang besar maupun yang kecil.
† Bertindaklah dengan prinsip seperti itu : Jangan kenal ampun terhadap dosa-dosa kecil.
† Kidung Agung 2:15 menggambarkannya dengan indah. “Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur.”
† Perhatikanlah, bahwa tidak ada orang jahat yang sejak mulanya berniat untuk menjadi orang yang begitu jahat. Ia memulainya dengan membiarkan dirinya melakukan pelanggaran kecil, yang berkembang lebih besar, dan pada waktunya kelak membuahkan sesuatu yang semakin besar, dan pada waktunya kelak membuahkan sesuatu yang semakin besar lagi. Sampai ia mendapati dirinya sudah berubah menjadi makhluk bengis tak terkendali.
† Ketika Hazael mendengar dari Elia tentang perbuatan mengerikan yang akan dilakukannya suatu hari kelak, ia terperanjat dan berkata, “Tetapi apakah hamba-Mu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu ? (II Raja 8:13). Namun ia membiarkan dosa berakar dalam hatinya, dan pada akhirnya ia menyulut semua malapetaka itu.
† Lawanlah dosa sedini mungkin. Hal itu mungkin terlihat kecil dan tidak berarti, namun mungkinlah perkataan saya, lawanlah dosa, janganlah berkompromi dengannya. Jangan biarkan dosa “menginap” dengan tenang tanpa gangguan di dalam hati anda. “Induk kejahatan” kata sebuah pepatah lama, “tidaklah lebih besar dari sayap nyamuk.” Ujung jarum memang kecil saja, namun kalau digunakan, benang-benangpun terburailah. Ingat juga perkataan Rasul Paulus, “sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan.” (I Korintus. 5:6).
† Banyak anak muda yang dapat bercerita pada kita dengan menanggung sesal dan malu. Mereka mengawali kehancuran dari hal-hal tadi yaitu dengan membuka jalan bagi dosa ketika dosa itu masih merupakan benih kecil.
† Ingatlah akan hal itu, khususnya dalam hal kebenaran dan kejujuran. Jagalah hati murni kalian secermat-cermatnya sampai ke hal-hal yang sekecil-kecilnya. Barang siapa setia dalam perkara kecil …. (Lukas16:10). Jangan pedulikan apa kata dunia. Tidak ada dosa yang kecil. Semua bangunan besar tersusun atas bagian-bagian kecil. Batu pertamanya sama pentingnya dengan batu-batu yang lain. Semua kebiasaan terbentuk oleh serangkaian perbuatan kecil, dan perbuatan kecil yang pertama berdampak luar biasa.
† Sebuah dongeng yang mengisahkan mata kapak yang memohon dengan sangat pada pohon, meminta sepotong kecil kayu untuk dijadikannya pegangan. Pohon itu mengijinkannya, dan beberapa saat kemudian, tahu-tahu ia sudah tumbang. Iblis juga hanya ingin menyisipkan suatu dosa kecil yang dibiarkan di dalam hati saudara, dan tahu-tahu kalian sudah dikuasainya.
“Tidak ada sela kecil di antara kita dan Allah, karena Allah adalah Allah yang tidak terbatas”(William Bridge).
† Ada dua cara untuk menurunii suatu tangga. Meloncat atau menuruni satu per satu. Namun keduanya membawa ke lantai bawah. Demikian juga ada dua jalan menuju ke neraka. Yang pertama adalah mencebur ke dalamnya dengan mata terbuka dan yang kedua adalah menuruninya tahap demi tahap melalui dosa-dosa kecil.
† Orang yang tidak mengenal Allah akan berkata, “siapa sih yang puas hanya dengan sebuah dosa ?”
† Jeremy Taylor dengan baik menggambarkan perkembangan dosa dalam diri manusia.
† Mula-mula dosa membuatnya terbelalak, lalu menjadi menyenangkan, lalu menjadi gampang, kemudian menjadi kesukaan, selanjutnya menjadi sering, menjadi kebiasaan dan menjadi kuat tertanam. Manusia pun menjadi tidak mengenal rasa sesal, menjadi keras kepala, tidak pernah mau bertobat, dan akhirnya ia pun terkutuk.
† Mari tanggalkanlah segala beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan menyalibkan segala keinginan daging dan hawa nafsunya. Gal.5:24
† Lupakan semua masa lalu yang pernah terjadi dan hiduplah dalam pertobatan dengan iman, pengharapan dan kasih di hadapan Tuhan kita. Anda telah menjadi manusia baru yang tidak dikuasai lagi oleh dosa dan menang terhadap kuasa Iblis oleh darah Yesus Sang Penebus kita.
@100805