Category Archives: Uncategorized

MENGUNGKAP TRINITAS YANG SELALU DIPERDEBATKAN

Buat Sdr-ku yg mempertanyakan ke-Tuhan-an Yesus dan Allah Tritunggal.

Yang tidak berkepentingan jangan membaca….!

Karya Yesus

YESUS NAIK KE SORGA; ROH KUDUS TURUN DARI SORGA; ALLAH BAPA SELALU ADA DI SORGA

 

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. 

Yoh 14:16

Kepercayaan Kristen tentang Allah sesungguhnya adalah penyataan dan pewahyuan Allah sendiri kepada manusia melalui orang-orang pilihan-Nya dari generasi ke generasi, baik secara tradisi lisan turun temurun maupun bukti-bukti tulisan dan arkeologi yang ada. Yesus telah menggenapi seluruh nubuat tulisan nabi-nabi sebelumnya yang terangkum dalam kitab Perjanjian Lama (sebelum Kristus) bahwa Ia akan disalibkan, mati dan dikuburkan, serta bangkit dan pada akhirnya naik ke sorga. Kepercayaan ini sudah teruji dari jaman ke jaman dan dapat dibuktikan secara historis melalui penelitian baik saksi-saksi dan bukti-bukti sejarah. Janji Yesus tentang Penolong yang lain yaitu Roh Kudus juga sudah digenapi pada hari Pentakosta yaitu 50 hari setelah kebangkitan-Nya dari kubur (atau 10 hr stlh kenaikan-Nya ke sorga).

Sebelum Yesus naik ke sorga, Ia menjanjikan kepada murid-murid-Nya untuk memberikan seorang Penolong yaitu Roh Kudus. Kata “Penolong” dalam bahasa aslinya adalah Parakletos yang diterjemahkan Helper (NAS), Counselor (NIV), Comforter (KJV). Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah “Pribadi”, bukan hanya tenaga atau kuasa atau energi seperti yang dipercaya & diajarkan oleh agama “Saksi Jehova”. Buktinya Roh Kudus memiliki pikiran, perasaan & kehendak. Roh Kudus bisa mencegah rasul Paulus saat hendak memberitakan Injil ke Asia (baca Kis 16:6) membuktikan bahwa Roh Kudus memiliki kehendak. Roh Kudus juga memiliki pikiran. Terbukti Ia menyelidiki segala sesuatu, bahan hal-hal yang tersembunyi dari Allah (baca 1 Kor 2:10-11). Roh Kudus memiliki perasaan, dibuktikan melalui perkataan Yesus untuk tidak menghujat Roh Kudus (baca Mark 3:29) & nasehat rasul Paulus untuk tidak mendukakan Roh Kudus (Ef 4:30). Jika Roh Kudus bisa berduka berarti Ia memiliki perasaan.

Kita memiliki kepastian iman tentang Trinitas yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Yesus adalah Anak Allah (baca Maz. 2:7; Ibr 1:5; Ibr 5:5) dan bahwa Yesus pernah menjadi manusia dan hidup di bumi ini untuk misi penyelamatan manusia melalui pengorbanan-Nya. Sebelum jaman Yesus, dalam kepercayaan Yahudi yang ditetapkan Allah melalui nabi Musa, penebusan dosa harus melalui pengorbanan binatang; dan Yesus adalah gambaran dari Anak Domba yang dikorbankan itu (Yoh 1:36). Dalam Alkitab, hubungan Allah Bapa dan Allah Anak merupakan Pribadi yang bisa terpisah. Saat Yesus menjadi manusia, Ia memiliki kemandirian dan potensi kehendak diri yang dapat berbeda dari kehendak Allah Bapa. Ini dapat kita temukan saat Yesus berada di taman Getsemani dan berdoa “bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu.” Yesus juga mengatakan bahwa Allah Bapa meninggalkan-Nya saat detik terakhir Ia disalibkan sebelum menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa (Mat 27:46). Keterpisahan pribadi Anak dengan Bapa ini membuka kemungkinan Anak Allah memiliki kehendak yang berbeda dengan kehendak Bapa. Namun Yesus Sang Anak Allah mentaati kehendak Bapa dan membuktikan diri-Nya bahwa Ia adalah Tuhan (Fil 2:6-11). Jika kita menyebut kata Elohim (yang diterjemahkan Allah) ini berarti kita sedang menyebut Trinitas Allah yang terdiri dari Bapa, Anak dan Roh Kudus, dimana ketigaNya adalah esa. Yesus mengajarkan dalam doa, Bapa kami yang ada di sorga, mengindikasikan bahwa Pribadi Bapa ada di sorga dan “tidak ada” dimana-mana. Jika kita mempercayai bahwa Allah itu maha hadir, sesungguhnya manifestasi kehadiran-Nya adalah melalui Roh Kudus. Jika Yesus merupakan Pribadi yang terpisah dari Allah Bapa, tidak demikian dengan Roh Kudus. Roh Kudus merupakan Roh Allah Bapa sendiri dan tidak ditemukan bahwa Ia adalah Pribadi yang bisa terpisah dari Allah Bapa. Roh Kudus adalah Roh Allah yang keluar dari Allah Bapa dan merupakan manifestasi kehadiran Allah di segala tempat, di segala jaman dan waktu. Kita harus tahu bahwa Elohim adalah bentuk jamak dari “El”. Bentuk ini sudah ada sejak kekekalan (keberadaan Allah yang kekal). Artinya Allah dalam pengertian Trinitas sudah ada secara tersirat sebelum Yesus menjadi manusia di bumi melalui kelahiran-Nya. Yesus sendiri mengaku bahwa diri-Nya ada sebelum Abraham ada (Yoh 8:56-58). Jadi Elohim (Allah) adalah institusi keesaan Allah dimana Allah Bapa berada di tahta-Nya (sorga), Allah Anak duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan Roh Allah/Roh Kudus hadir di mana-mana mewakili institusi keesaan Allah. Roh Kudus adalah Roh Allah Bapa sendiri. Itulah sebabnya menghujat Anak Allah “saat itu” bisa diampuni, tetapi menghujat Roh Kudus tidak bisa diampuni (Luk 12:10).

Trinitas harus dipercayai sebagai Allah yang Esa sesuai dengan keterangan di atas dan tidaklah bertentangan dengan perkataan Yesus dalam Mark 12:29, “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa” tetapi merupakan penjabaran dari keesaan Allah. Ini adalah penyataan Allah sendiri dan bukan hasil rekayasa murid-murid Yesus atau konsili gereja-gereja. Konsili gereja hanya meneguhkan penyataan (bukan pernyataan) Allah sendiri bahwa ternyata Allah yang esa, Pencipta alam semesta adalah Allah Tritunggal (Trinitas).

Murid-murid Yesus tidak akan mampu membuat konsep Trinitas yang begitu rumit dan sulit ini, (seperti yang sering dituduhkan orang) jika bukan Allah sendiri yang menyatakannya. Jika murid-murid Yesus mau membuat agama dan memalsukan firman Tuhan dengan mengotak-atik Injil, pasti mereka akan membuat konsep tentang Allah yang mudah dimengerti dan dipercaya orang. Juga akan membuat ajaran dan hukum agama yang gampang. Tetapi kebenarannya ajaran Yesus masih tetap original sesuai dengan penyataan dan fakta-fakta tentang Yesus yang bisa kita baca dalam kitab Injil sekarang ini. Ajaran Yesus: “kasihilah musuhmu dan berkatilah mereka” masih tetap sama, padahal hal itu tidak masuk akal dan sulit dilakukan. Ajaran tentang pernikahan monogami dan menentang perceraian juga masih ajaran original, padahal jika murid-murid mau membuat agama, itu bisa dihilangkan agar gampang diterima oleh orang. Apalagi yang perlu dibuktikan dari ajaran Yesus? Apakah Anda sulit untuk mengerti dan memahami kebenaran tentang Allah ini? Puji Tuhan jika Anda sulit memahami Allah dengan akal Anda, karena Allah memang tidak bisa dipikirkan dengan otak manusia yang terbatas. Pikiran manusia terbatas sehingga tidak bisa memikirkan Allah yang tidak terbatas. Memang, Allah tidak untuk dipikirkan, tetapi untuk dipercayai. Pemahaman dengan logika kita tentang Allah secara teologi seharusnya hanya sampai kepada penelitian teks-teks dan bukti-bukti historis tentang dokumen-dokumen tentang Allah. Setelah kita yakin bahwa bukti-bukti tersebut sah, artinya tidak dipalsukan, dan tidak saling bertentangan, kita hanya tinggal mempercayai apa yang tertulis di dalamnya. Tetapi penelitian secara historis dan teologis pun belum tentu membuat orang percaya terhadap Allah yang benar, karena hanya oleh anugerah-Nya dan kuasa Roh Kudus kita bisa mempercayai Allah yang benar dan bahwa Yesus adalah Tuhan (1 Kor 12:3).

Intinya Injil adalah penyataan dan pewahyuan Allah melalui orang-orang pilihan-Nya oleh pengilhaman Roh Kudus. Percayalah! Hal ini telah teruji dan dibuktikan oleh waktu, dari generasi ke generasi dari jaman ke jaman melalui jutaan orang-orang yang menyelidikinya dan mempercayainya. Tetang penafsiran yang berbeda-beda dikarenakan pemahaman manusia terhadap Allah bersifat progresif. Alkitab tidak berubah dan Allah juga tidak berubah, tetapi pemahaman manusia tentang Allah melalui Alkitab itu bertumbuh (karena pikiran manusia terbatas) menjadi semakin jelas dan semakin terang oleh tuntunan Roh Kudus. Ini yang disebut sebagai pertumbuhan iman sampai kepada tingkat pengetahuan yang benar tentang Anak Allah dan kepenuhan Kristus (Ef 4:13).

Sekarang ini kita berada dalam peringatan 10 hari menjelang pencurahan Roh Kudus atau hari Pentakosta. Dan hari Pentakosta pasti jatuh pada hari minggu dimana hari itu adalah hari lahirnya gereja, saat Roh Kudus dicurahkan pertama kali di Yerusalem kepada 120 murid-murid dan pengikut Yesus (Kisah 2). Sekarang ini kita tidak perlu lagi menantikan pencurahan Roh Kudus, karena sudah digenapi dan Roh Kudus sudah diberikan kepada gereja-Nya, orang-orang kudus-Nya dua ribu tahun yang lalu. 10 hari menjelang hari Pentakosta boleh kita peringati kembali bukan dengan doa penantian pencurahan Roh Kudus, tetapi doa supaya kita terus menerus “dipenuhi” Roh Kudus, meskipun hal itu sesungguhnya bukan hanya 10 hari menjelang hari Pentakosta, tetapi setiap saat kita harus berdoa agar terus menerus “dipenuhi” Roh Kudus (Kis 4:31; 9:17; Ef 3:19). Baptisan Roh Kudus adalah pengalaman pertama saat kita lahir baru dan moment awal perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus. Sedangan “dipenuhi Roh Kudus” adalah proses terus menerus kita mengikuti, mempercayai, mengandalkan, dan mengalami pimpinan Roh Kudus. Dipenuhi Roh Kudus berarti pengambil-alihan kehendak diri kepada kehendak Allah secara total (lengkap) melalui Roh Kudus dalam diri kita. Inilah yang kita harapkan sekarang ini, yaitu kita semua mengalami kepenuhan Roh Kudus. Orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah orang yang memiliki cara berpikir seperti Roh Kudus yang hidupnya sesuai dengan kehendak Roh Kudus, diperintah dan dipimpin Roh Kudus secara “penuh.” Ini juga berarti merupakan proses dimana karakter kita dibentuk untuk tunduk pada kehendak Allah. Orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak hanya memansifestasikan karunia, seperti nubuat, bahasa Roh, karunia kesembuhan dsb, tetapi juga memanifestasikan buah Roh (Gal 5:22-23). Jika gereja menitikberatkan manifestasi Roh Kudus hanya melalui karunia Roh, maka sesungguhnya kita sedang memperlemah pengajaran yang benar dan sehat mengenai Roh Kudus. Rasul Paulus mengajarkan bahwa karakter lebih utama dibandingkan dengan karunia Roh.  “Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. (1 Kor 13:1-2) . Namun demikian, kita juga tidak boleh menolak karunia-karunia Roh dan gereja yang menggunakannya dengan menghakimi bahwa itu palsu, meskipun kita harus tetap waspada dan mengujinya apakah benar karunia-karunia Roh tersebut berasal dari Tuhan (1 Tes 5:21; 1 Yoh 4:1). Ketika Tuhan Yesus mengatakan, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu” (Mat 7;15), tidak berarti Ia mengatakan bahwa semua nabi adalah palsu. Artinya ada nabi-nabi yang benar yang akan datang kemudian, tetapi akan ada nabi-nabi palsu yang menyamar seperti domba. Dalam ayat berikutnya Yesus berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka(Mat 7:16). “Buah” yang dimaksud merupakan acuan yang dapat kita pakai sebagai cara kita menguji dan melihat apakah mereka palsu ataukah asli dari Tuhan. Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.(Mat 7:17-18).  Buah yang dihasilkan juga bisa berwujud cara hidup mereka atau perbuatan mereka, apakah sesuai dengan firman Tuhan.

Di akhir zaman ini, marilah kita semakin teguh dengan iman kita, semakin mengenal siapa Allah kita dengan pengertian yang benar dan keyakinan kokoh serta pengajaran yang sehat sehingga tidak mudah diombang-ambingkan oleh pengajaran-pengajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab, namun menjadi semakin dewasa sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan kepenuhan Kristus (Ef 4:12-13). Roh Kudus memampukan kita untuk “di dalam Dia kita hidup, kita bergerak dan kita ada (Kis 17:28). GBU All

PENUMPANGAN TANGAN

PENUMPANGAN TANGAN

Penumpangan tangan adalah tindakan meletakkan tangan atas seseorang untuk keperluan rohani atau impartasi pengurapan, dalam mendoakan atau menubuatkan seseorang. Penumpangan Tangan ini dilakukan oleh seorang Hamba Tuhan yang memiliki otoritas dan karunia Ilahi. Otoritas Ilahi ini diberikan Tuhan untuk meneguhkan dan mesahkan seseorang untuk melaksanakan tugas sebagai hamba Tuhan. Otoritas Ilahi tidak diberikan berdasarkan banyaknya pengalaman atau usia seseorang. Salah satu contohnya adalah Timotius dan Titus, seorang yang masih muda dan dipercayakan untuk menjadi gembala (pemimpin) jemaat oleh rasul Paulus. Bahkan meskipun masih muda, Titus diberikan otoritas oleh rasul Paulus untuk menetapkan penatua (mengangkat penatua) untuk jemaat Kreta (1 Titus 1:5) . Timotius juga diberikan wewenang untuk menumpangkan tangan atas seseorang, hanya dengan pesan jangan sembarangan mempergunakannya (1 Tim 5:22). Tetapi pada dasarnya wewenang untuk penumpangan tangan tidak didasarkan dari lamanya seseorang menjadi Kristen, tingkat pendidikan, atau usia seseorang.

Tujuan Penumpangan Tangan:

  1. Menyalurkan Berkat

Mark 10: 13-16 Tuhan Yesus memberkati anak-anak

Luk 24:50 Tuhan Yesus memberkati murid-muridNya

  1. Meneguhkan jabatan/tanggungjawab rohani (mentahbiskan),

Kis 6:1-6 diaken ditahbiskan rasul-rasul,

Bil 25:5-11 Orang Lewi ditahbiskan untuk melayani di Bait Allah.

Bil 27:18-23 Penetapkan Yosua sebagai pengganti Musa.

  1. Pelayanan Baptisan Roh Kudus

Kis 19:6 Paulus mendoakan orang di Efesus

  1. Mendoakan orang sakit.

Mark 16:16-17 “mereka akan menumpangkan tangan atas orang sakit dan mereka akan sembuh“.

  1. Impartasi Karunia Roh Kudus

1 Tim 4:14 & 2Tim 1:6 Timotius menerima karunia Roh Kudus karena penumpangan tangan Paulus

  1. Pengutusan

Kis 13:2-4 Barnabas dan Paulus diutus

KUNJUNGI VIDEO RENUNGAN SINGKAT DI YOUTUBE/CHRISTYA MINISTRY/PDT. OBED KRISNANTYO AJI

Kunjungi Renungan Singkat Yang Akan Menguatkan Iman Anda.
Beban masalah, persoalan, kekuatiran, ketakutan, sakit penyakit, kebencian, luka batin, sakit hati, kecewa, dikhianati, kekurangan dan kemiskinan serta penderitaan adalah akibat kejatuhan manusia dalam dosa yang harus kita tanggung. Namun ADA SATU JALAN KELUAR sehingga Anda mampu dan sanggup melewati itu semua. Bahkan Semua itu akan digantikan dengan damai sejahtera dan sukacita oleh kuasa dan mujizat Tuhan.
IMAN TIMBUL DARI PENDENGARAN AKAN FIRMAN KRISTUS (Rm.10:17).
Video ini disajikan untuk pendengar yang tidak punya banyak waktu (hanya 4-14 menit), bisa dilihat/didengar sambil santai, makan, pada waktu istirahat kantor, dsb. Daripada melamun, nge-gosip kunjungi link berikut ini.
Menang dalam Ujian Iman http://youtu.be/s3Y0ZwXKg-w
Bertumbuh di Dalam Dia http://youtu.be/o0EamWqFEFU
Berbuah di Dalam Dia http://youtu.be/6H30G5GlbhU
Pertobatan http://youtu.be/w0eB0Q-tgcM
Kasih Dan Pengampunan http://youtu.be/VproX97GwsU
Berakar di Dalam Dia http://youtu.be/dPPCMFco-28
Mengalahkan Kemustahilan http://youtu.be/6aHVM7ErtZA
Arti Hidup http://youtu.be/I4h23UVV0J0