Category Archives: Iman

BERAKAR DALAM TUHAN

Berakar

Sering kali Tuhan mengajar dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan yang ada dan akrab di sekitar kita agar mudah dimengerti dan dipahami pendengarnya. Demikian juga kehidupan rohani kita dianalogikan dengan kehidupan sebuah tumbuhan/pohon.

Firman Tuhan dalam Kolose 2:7 berkata,” Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. “

Pohon yang besar dan kokoh pasti awalnya mengalami sebuah proses pertumbuhan yang dimulai dengan tumbuhnya akar ke dalam tanah. Semakin besar pohon, semakin dalam pula akarnya. Pohon yang mudah tumbang kena angin, pasti ia tidak memiliki akar yang kuat yang menancap ke dalam tanah. Lihatlah tanaman ubi kayu. Meskipun akarnya besar dan menggelembung, tetapi karena ia tidak jauh dan panjang tertancap ke dalam tanah, maka ia akan mudah dicabut. Berbeda dengan pohon jati atau mahoni. Meskipun baru setinggi 1 meter, orang tidak akan bisa mencabutnya karena akarnya kuat, panjang dan dalam tertancap ke dalam tanah. Nah demikianlah juga perumpamaan ini berlaku untuk kita.

Berakar adalah mendengar firman Tuhan, menerimanya dan membuat firman itu bertumbuh dalam hatinya serta mengeluarkan buah melalui pikiran, perkataan dan perbuatan dalam hidupnya.

Perumpamaan seorang penabur yang diajarkan Tuhan kepada kita berbicara tentang di tempat mana dan bagaimana benih firman yang ditabur oleh seorang penabur itu jatuh, apakah benih itu jatuh di pinggir jalan, atau jatuh di tanah berbatu, atau jatuh di tanah bersemak duri ataukah di tanah yang subur? Jenis tanah ini menggambarkan tentang jenis hati Saudara.

Pertama adalah Tanah pinggir jalan, berbicara tentang hati yang keras yang tidak mau mendengar firman kebenaran dan menolak Tuhan.

Kedua, Tanah berbatu, adalah hati yang rapuh. Tuhan mengatakan dalam Matius pasal 13 ayat 5 Sebagian benih jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena TIDAK BERAKAR. Hati yang rapuh adalah hati yang tidak banyak tanahnya, atau tanahnya tipis, benih yang tumbuh tidak berakar dengan kuat karena ada batu-batu yang menghalanginya.

Tuhan menjelaskan, Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan dan penganiayaan karena firman itu, orang itu pun segera murtad. Ini berbicara hati yang rapuh. Mudah goyah dan mudah tercabut karena tidak berakar dengan kuat.

Ketiga, Benih yang jatuh di tanah bersemak duri adalah hati yang menerima benih firman, lalu kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan mengimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Apakah ia berakar? Mungkin ia berakar, tetapi karena ada semak duri di sekitarnya maka mereka akan berebut makanan dan tidak bisa maksimal menyerap makanan dalam tanah sehingga tidak berakar dalam. Semak duri menggambarkan kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan. Inilah yang sering membuat orang percaya jatuh dan goyah dalam iman. Ini berbicara tentang hati yang kacau. Mudah kuatir akan segala sesuatu dan terjerat tipu daya kekayaan, kuatir akan kebutuhan hidupnya, terjerat oleh kekayaan, sehingga ia melakukan kecurangan dalam mencari rejeki, curang dalam bisnis dan usahanya, curang dalam pekerjaan, curang dalam studinya, korupsi, manipulasi, dan menghalalkan segala cara.

Jenis orang yang memiliki tanah semak duri adalah orang yang hanya memikirkan kenikmatan duniawi, kekayaan, uang dan kesenangan dalam hidupnya. Dari sisi rohani, mungkin ia baik, namun ia memiliki hati yang kacau karena firman yang ia dengar pada akhirnya tidak dihiraukannya dan memilih untuk tidak menggunakannya meskipun tetap beribadah, tetap melakukan kegiatan-kegiatan rohani dan tetap berbuat baik. Ini juga menggambarkan orang yang TIDAK BERAKAR seperti yang dikehendaki Tuhan.

Yang ke empat adalah tanah yang baik atau subur adalah hati yang lemah lembut, mau mendengar dan menerima benih firman Tuhan dan berakar dalam-dalam sehingga bertumbuh dengan cepat dan berbuah dengan lebat. Ini adalah gambaran orang yang kuat.

Orang yang kuat dalam hidupnya, bukan orang yang bisa mengangkat beban berat dengan tangannya atau dengan tubuhnya. Orang yang kuat dalam hidupnya adalah orang yang bisa menahan dan mengalahkan beban berat dengan hatinya. Ia tidak mudah goyah karena godaan, ia tidak mudah menangis karena penderitaan, ia tidak mudah kecewa karena keadaan, ia tidak mudah terluka, karena hantaman, ia tidak mudah tersinggung, karena ucapan dan perbuatan orang, tidak mudah sakit hati, tidak mudah marah dan tidak mau membenci, tidak ingin membalas kejahatan orang lain.

Tuhan rindu Saudara memiliki karakter yang baik dan iman yang kuat sehingga Memiliki kehidupan yang kuat.

Saudara milikilah tanah yang baik, tanah yang subur, hati yang lemah lembut, hati yang mau mendengar firman Tuhan dan menerimanya dengan sungguh-sungguh.

Rooted and built up in Him, Berakarlah dan bangunlah dirimu di dalam Dia, di dalam Tuhan yang mengasihi Saudara, Tuhan yang menuntun Saudara, Membimbing Saudara, mendidik Saudara, melindungi dan menyertai Saudara dan Tuhan yang berjanji akan memberikan kehidupan kekal kepada Saudara.

RENEW YOUR MIND AND GROW IN FAITH (Baharui Pikiranmu Dan Bertumbuhlah Dalam Iman)

Semua orang sehat pasti mengalami pertumbuhan baik secara jasmani maupun secara rohani, meskipun tingkat pertumbuhan manusia berbeda-beda. Pertumbuhan jasmani untuk manusia normal, rata-rata sama sesuai dengan bertambahnya umur manusia. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor dan yang paling menentukan adalah faktor kuantitas dan kualitas makanan. Pertumbuhan rohani manusia juga dipengaruhi oleh faktor tersebut. Makanan rohani yang paling berkualitas adalah firman Allah. Namun tingkat pertumbuhan rohani manusia tidak dipengaruhi oleh umur setelah ia dapat berpikir dan memahami sendiri firman Allah yang diberikan kepadanya dan pertumbuhan rohani ini tidak pernah berhenti atau mencapai suatu titik tertinggi sehingga roh manusia itu akan terus menerus bertumbuh tanpa dibatasi oleh usia. Hal ini berlaku bagi setiap manusia baik para pendeta, pastor, teolog, majelis gereja sekalipun maupun anggota jemaat biasa.

Oleh karena itu, bisa saja anda yang berumur 20 tahun, tetapi usia rohani anda lebih dewasa dari orang yang berumur 40 tahun. Sekali lagi kedewasaan rohani seseorang tidak ditentukan oleh usia manusia. Ketaatan melakukan perintah dan firman Allah adalah hal terbaik yang membuat kondisi rohani anda bertumbuh dengan pesat. Dengan kata lain kemauan dan keinginan anda untuk bertumbuh harus dilakukan dengan mentaati firman Allah. Usaha untuk mengalami pertumbuhan rohani tidak bisa terlepas dari pembaruan-pembaruan yang harus dilakukan di dalam kehidupan kita bersama Tuhan.

MENGENAL PRIBADI MANUSIA.

Sebelum masuk dalam pemahaman lebih lanjut, kita akan melihat dahulu apa yang ada pada diri manusia dan bagaimana keadaan kita yang sebenarnya. Mengenal apa yang ada pada diri anda dan yang telah terjadi pada diri anda membuat kita sadar dan mengerti akan arti pentingnya pembaharuan pikiran dan pertumbuhan iman.

Menurut Alkitab, manusia terdiri dari tiga unsur: Roh, Jiwa dan Tubuh. Di bawah ini adalah ayat Alkitab yang menyebutkan bahwa manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh.

 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnyadan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

1 Tesalonika 5:23

 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,…     Ibrani 4:12

 Dalam ayat tersebut di atas, jiwa dan roh dapat dipisahkan oleh firman Allah, berarti jiwa tidak mungkin sama dengan roh.

Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk hidup dengan menghembuskan nafasNya ke dalam dirinya sehingga memiliki roh dan menjadi makhluk yang paling istimewa dan sempurna. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan dan Allah menempatkan manusia itu di sebuah tempat yang disebut taman Eden. Semua buah pohon yang ada di situ boleh dimakan manusia, hanya satu yang tidak boleh dimakan dan Allah telah berfirman :

 Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat itu janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati. Kejadian 2 : 17

Adam hawa

 Adam melanggar perintah Allah dengan memakan buah itu yang sebelumnya telah dimakan oleh Hawa karena terbujuk godaan si ular atau iblis. Inilah yang menyebabkan manusia menjadi mati. Bagian yang mati adalah roh manusia. Roh manusia adalah suatu tempat hubungan antara Allah dan manusia. Kematian roh mengakibatkan hubungan Allah dengan manusia menjadi terputus. Mati disini berarti kehilangan terang hidup atau kemuliaan hidup. Oleh sebab itu sejak Adam jatuh dalam dosa, hubungan mereka dengan Allah terputus sama sekali dan mengakibatkan dosa menjalar kepada semua manusia. Inilah yang disebut sebagai dosa asal [Baca 1 Korintus 15:21-22 ; Roma 5:12 ; Mazmur 51:7].

Ada tiga akibat dosa yang dialami manusia dan yang membuktikan bahwa semua manusia keturunan Adam dilahirkan dalam keadaan berdosa, yaitu :

  1. Dosa merusak roh manusia. Setelah manusia jatuh dalam dosa, hubungan mereka dengan Allah menjadi rusak. Manusia berusaha menyembunyikan dirinya dari Allah. Demikian juga apabila kita berdosa maka hubungan kita dengan Allah menjadi renggang, sebab kita tahu kita bersalah kepada-Nya.
  2. Dosa merusak jiwa manusia. Setelah manusia jatuh dalam dosa, jiwanya tidak tenang, gelisah, penuh dengan kebimbangan, kekuatiran dan ketakutan.
  3. Dosa merusak tubuh manusia. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak mengenal umur dan kematian. Manusia tidak dibatasi waktu dan keadaan, tetapi hidup dalam kekekalan. Setelah jatuh dalam dosa, tubuh manusia menjadi fana, dapat merasakan sakit dan mengalami kematian.

Inilah keadaan kita sebenarnya yang sudah rusak oleh dosa. Namun Allah telah menyediakan jalan bagi seluruh umat manusia, karena Ia sangat mengasihi makhluk ciptaan-Nya itu. Allah telah datang dalam terang kemuliaan-Nya menjadi manusia Yesus Kristus untuk memulihkan hubungan yang sudah terputus antara Allah dan manusia dan menyelamatkannya dari hukuman kekal yaitu api neraka (Yohanes 1 :1 –14).

MANUSIA HARUS “LAHIR KEMBALI”

 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Yohanes 3:5

Banyak orang Kristen yang tidak mengerti tentang firman Tuhan ini, seperti halnya Nikodemus yang menjadi lawan bicara Tuhan Yesus pada waktu itu tidak mengerti maksud perkataan Tuhan dan bertanya, “Bagaimana mungkin aku yang sudah tua harus masuk ke kandungan ibuku dan lahir kembali?”

Kematian rohani akibat dosa asal yang dilakukan Adam telah terjadi pada setiap manusia yang hidup di dunia ini. Roh manusia telah mati [padam] dalam arti kehilangan terang hidup dan kemuliaan Allah sehingga tidak dapat berhubungan dengan Allah. Untuk menghidupkan roh manusia ini Allah telah memberikan satu jalan yaitu melalui percaya kepada Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain untuk menyatukan hubungan manusia dengan Allah, semua manusia harus percaya akan Ketuhanan Yesus Kristus.

Roh Kudus

Lahir kembali adalah syarat yang harus dipenuhi agar manusia bisa masuk dalam Kerajaan Allah [sorga]. Lahir kembali adalah peristiwa supranatural yang dikerjakan oleh Roh Allah dengan menghidupkan kembali roh manusia yang sudah mati oleh dosa. Air melambangkan firman Allah dan Roh adalah Roh Kudus atau Roh Allah itu sendiri. Orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus tidak otomatis mengalami kelahiran kembali. Bisa saja ia masih belum “dilahirkan kembali dari air dan Roh.” Bagaimana orang bisa mengalami “lahir kembali” adalah kasih anugerah Allah semata-mata dan bukan karena pekerjaan kita. Tetapi setiap orang yang telah menerima Yesus Kristus dan yang bersungguh-sungguh mentaati firman Allah, ia pasti akan memperoleh kasih anugerah Allah dan mengalami kelahiran kembali yang sangat menakjubkan bagi setiap kita.

Ketika Anda dilahirkan kembali, Anda akan mengalami suatu pembaruan dalam hidup Anda dan perubahan-perubahan dalam keinginan, sikap dan perbuatan. Seseorang yang sedang mengalami kelahiran baru akan selalu bersukacita dan sangat peka terhadap dosa dalam arti takut untuk berbuat dosa. Keinginan hidupnya hanya tertuju kepada Allah dan selalu berusaha mencari kebenaran-kebenaran Allah serta selalu ingin menyembah dan memuji-muji Allah. Ini terjadi pada tahap-tahap awal pengalaman kelahiran baru. Orang lain, bahkan orang Kristen sendiri akan menganggap aneh kepada orang yang sedang dilahirkan kembali, karena prinsip-prinsip dan standar-standar Allah sangat berbeda dari yang mereka lakukan atau mereka pikirkan. Orang-orang yang tidak mengalami kelahiran baru, tidak bisa memenuhi standar-standar yang Allah tetapkan bagi manusia. Oleh karena itu banyak orang-orang Kristen yang hidup hanya dengan menjalankan suatu agama Kristen dengan tekun tetapi tidak mengalami kemerdekaan dan kebebasan dari dosa. Mereka sangat suka dengan pengajaran tentang ”anugerah” tetapi tidak menghidupi anugerah itu. Oleh karenanya mereka masih hidup dalam ketakutan, kekuatiran, kemarahan, bahkan perbuatan-perbuatan dosa yang nyata-nyata mereka lakukan serta pikiran dan keinginan mereka masih tertuju pada hal-hal kedagingan dan duniawi. Apabila orang-orang Kristen semacam ini mau berubah dan menyerahkan hatinya untuk Tuhan maka pasti mereka akan mengalami kelahiran baru yang sungguh sangat menyukacitakan. Kita akan seperti orang yang tidak akan pernah sedih karena damai sejahtera Allah meliputi hati kita.

 

Rasul Paulus dalam suratnya, mengatakan demikian :

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

2 Korintus 5:17

Bebas

“Ada di dalam Kristus” adalah senantiasa hidup bergantung kepada Kristus dan selalu tinggal dalam firman-Nya. Kata “ada” menunjukkan suatu keadaan yang terus menerus, bukan hanya sebentar atau suatu ketika saja tetapi selalu ada di dalam Kristus dengan memakai dan melakukan firman-Nya dalam hati dan pikiran, perkataan dan seluruh perbuatannya. Ini sama dengan perumpamaan Yesus tentang POKOK Anggur yang benar. Sebagai carangnya kita harus menyatu dengan pokok anggur itu yaitu Yesus.

Orang yang belum lahir kembali, tidak bisa “menyatu” dengan Yesus. Ia tidak bisa mempercayai firman Tuhan seperti yang dikehendaki Tuhan. Jika Anda percaya kepada Yesus dan mau mengikut Dia, tentunya Anda juga harus percaya kepada firmannya dan janji-janjiNya. Namun banyak orang Kristen yang tidak mau mempercayai seluruhnya. Mereka hanya memilih berdasarkan apa yang bisa diterimanya saja. Janji Allah yang tidak masuk akal dipikir-pikir dulu, malahan disesuaikan pemahamannya dengan kenyataan hidup. Mereka membatasi Allah dan kuasa-Nya dengan pikiran mereka dan mereka meyakininya sebagai kebenaran. Bahkan ada yang hanya melihat kepada janji tentang anugerah keselamatan saja sehingga ada banyak sikap-sikap dan perbuatan-perbuatan yang tidak dapat dibenarkan menurut firman Allah.

Kebanyakan orang percaya hanya ingin menerima keselamatan dan berkat-berkatNya tanpa mau mentaati firmanNya. Hal ini jelas tidak benar. Sebagai ciptaan-Nya memang sudah seharusnya kita mengikuti Tuhan Yesus dan melakukan segala firman-Nya dengan setia, sedangkan keselamatan yang dijanjikan Tuhan sudah pasti menjadi milik kita. Pada orang-orang Kristen yang masih demikian, peranan Roh Kudus sangat kecil, bahkan tidak ada sama sekali dalam hidupnya. Mereka mengaku percaya akan keberadaan Roh Kudus tetapi tidak pernah merasakan kehadiran Roh Kudus dan tidak bisa merasakan kuasa dan karya Roh Kudus bekerja dalam hidupnya. Mereka hanya percaya akan Roh Kudus karena hal itu tertulis di dalam Kitab Suci. Akibatnya dalam kehidupan, mereka hanya mengandalkan usahanya dan kekuatannya sendiri, meskipun mereka berdoa juga (hanya agamawi). Yang jelas dapat dilihat adalah bahwa kehidupan mereka tidak ada bedanya dengan orang yang tidak mengenal Kristus.

Mereka melihat firman Allah dengan hikmat dan pengetahuan mereka dan mencocok-cocokkannya untuk kepentingan hidupnya serta untuk membuktikan bahwa pendapatnya benar. Kristen hanyalah suatu agama bagi mereka. Tetapi kita tahu bahwa Kristen bukanlah sekedar suatu agama, sebab agama tidak akan pernah dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya Yesus yang sanggup melepaskan manusia dari dosa dan memberikan hidup yang kekal. Mengikut Yesus bukan hanya ke gereja, menyanyi lagu rohani, memasukkan persembahan dan mendengarkan khotbah saja, tetapi lebih dari itu, Anda harus merasakan kehadiran Tuhan Yesus dalam setiap segi kehidupan dan menjadikan Yesus, Tuhan dalam hidup Anda, yang memerintah dan menguasai seluruh kehidupan Anda. Dengan demikian ada buah-buah kebenaran dinyatakan dalam kehidupan Anda setiap saat. Jadi bila Anda sudah “dilahirkan kembali” Anda benar-benar merupakan ciptaan baru yang kudus di hadapan Allah.

Apabila orang ditanya, “apakah Anda sudah merasa dilahirkan kembali?” Maka anda akan menjawab “sudah”, karena Anda tidak mau dibilang ingin masuk neraka. Namun begitu apakah orang yang sudah dilahirkan kembali tidak bisa berbuat dosa? Sudah barang tentu jawabannya masih bisa. Tetapi mari kita lihat firman Allah berikut ini.

 

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Roma 6 : 6

 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Roma 6 : 12

 Orang yang telah dilahirkan kembali memiliki kemampuan untuk lepas dari dosa karena Roh Kudus ada di dalamnya. Jadi ia mampu untuk menolak keinginan dosa yang ingin memerintah hidupnya. Dosa tidak berkuasa lagi dan kita bisa bebas dari keinginan dosa. Namun demikian, ia pun dapat menuruti keinginan dosa tersebut, karena manusia tetap memiliki ”kehendak bebas” (free will) untuk memilih. Perbedaannya dengan orang yang belum dilahirkan kembali adalah kemampuan untuk melawan dan menolak dosa diberikan kepada orang Kristen lahir baru sebab mereka sudah mengalami transformasi dan kepenuhan Roh Kudus.

Memang Roh Kudus yang memampukan kita untuk tetap hidup kudus di hadapan Allah. Dan lagi firman Allah sungguh-sungguh hidup di dalam hati dan pikiran orang yang telah mengalami kelahiran kembali dan memiliki kekuatan dan kesanggupan untuk melakukan firmanNya.

Memang semua orang telah berbuat dosa (Roma 3 : 23), tetapi firman itu jangan dijadikan sebagai alasan untuk berbuat dosa. Banyak orang sering menjadikan alasan ketidaksempurnaan dan kelemahan manusia untuk berbuat dosa. Hal ini bukan suatu pemikiran iman yang benar, justru pemikiran dan perkataan negatif yang akan menghambat pertumbuhan iman Anda. Pada dasarnya hal semacam ini muncul disebabkan oleh :

  • Anda masih ingin berbuat dosa.
  • Anda ingin membela perbuatan dosa atau kesalahan yang anda lakukan.
  • Anda masih ragu-ragu bahkan tidak mau meninggalkan dosa.
  • Anda mengalami keputus-asaan dalam melawan dosa.

Anda bisa katakan,”manusia kan lemah, tidak sempurna, dsb” dan anda bisa katakan hal itu berulang kali di depan manusia, bahkan pendeta, pastor atau majelis gereja, namun apakah Allah akan menerima alasan tersebut? Tidak. Allah hanya melihat bahwa anda telah berdosa dan harus bertobat untuk tidak melakukan dosa lagi, bahkan apa yang Anda tabur akan Anda tuai, karena Tuhan membalaskan hukuman setimpal dengan dosa yang anda perbuat. Allah sudah menyampaikan firman-Nya melalui Rasul Yohanes demikian :

 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi, sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.     1 Yohanes 3:9

 Allah konsekuen dengan perkataanNya dan Ia mau membantu segala kelemahan kita serta memberikan kekuatan kepada kita untuk melawan dosa oleh kekuatan Roh-Nya yang tinggal di dalam kita. Oleh karena itu Anda harus berpikiran positif dan mempunyai keyakinan yang benar supaya Anda tetap berdiri teguh dan dapat melakukan segala perintah dan ketetapan-Nya.

Memang ada keterbatasan atau ketidaksempurnaan manusia dimana manusia masih bisa berdosa. Saya akan memisahkan antara berbuat dosa dan berdosa, karena kedua hal itu berbeda. Jika Anda tidak berdoa setiap hari, maka Anda sudah berdosa, meskipun Anda tidak berbuat dosa.Tetapi bila Anda dengan sengaja berbuat dosa, lebih baik Anda tidak mengatakan hal tersebut terjadi karena kelemahan atau ketidaksempurnaan, karena ketika Anda melakukannya, Anda sadar bila hal tersebut dosa. Sedangkan 1 Yohanes 3:9 mengatakan, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi,…”. Di sini kata “berbuat” menunjukkan suatu perbuatan yang disengaja. Artinya jika Anda merasa “lahir dari Allah” atau telah “dilahirkan kembali” Anda seharusnya tidak akan dengan sengaja berbuat dosa. Namun jika Anda dengan sadar dan dengan sengaja berbuat dosa, lalu mengatakan hal itu terjadi karena ketidaksempurnaan atau kelemahan manusia, sebenarnya Anda hanya beralasan saja dan tanpa Anda sadari, Anda tidak mempercayai apa yang tertulis dalam Alkitab, sebab “setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi.” Berbuat dosa adalah melakukan dengan sadar bahwa apa yang dilakukan melanggar hukum Allah. Sedangkan berdosa adalah tidak melakukan firman Allah meski sekecil apapun yang kadang tidak kita sadari. Contoh: tidak berdoa atau tidak hidup dalam kesaksian yang baik, bagi orang Kristen hal itu sebenarnya sudah berdosa, meskipun mereka tidak berbuat dosa. Jadi berbuat dosa dan berdosa adalah dua hal yang berbeda. Karena ada tiga hal yang dikatakan Alkitab tentang dosa :

  1. Dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4).
  2. Jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya ia berdosa (Yak 4:17)
  3. Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa (Roma 14:23)

Memahami dan menyadari kebenaran firman Allah harus disertai dengan penggenapan firman tersebut dalam hidup Anda, apabila firman itu memang harus dan dapat terjadi pada masa kini. Kenyataan bahwa Anda tidak dapat melakukan ataupun merasakan firman tidak meniadakan kebenaran firman itu. Andalah yang harus mengkoreksi dan mengevaluasi diri sendiri.

Pengalaman adalah kenyataan hidup yang telah kita alami, tetapi pengalaman bukanlah kebenaran, hanya karena kita merasakan dan membuktikannya. Banyak ajaran-ajaran iblis tentang kemakmuran, sihir, kesaktian, mimpi, kesembuhan, dsb, yang dapat dibuktikan sebagai suatu kenyataan, tetapi hal itu bukanlah kebenaran. Kebenaran yang mutlak hanyalah ada pada firman Allah. Jika pengalaman hidup Anda sudah sesuai dengan firman Allah, barulah kebenaran itu dinyatakan dalam hidup Anda. Oleh karena itu kita harus mengerti akan firman Allah agar kita pun mengerti dan memahami kehendak dan kebenaran-kebenaran Allah. Satu-satunya buku yang menuliskan firman Allah adalah Alkitab. Alkitab adalah kumpulan kesaksian orang-orang yang bertemu dengan Allah dan merasakan kebenaran Allah. Alkitab dituliskan oleh banyak orang dari bermacam-macam latar belakang dan waktu bahkan abad yang berbeda, tetapi Alkitab hanya mempunyai satu tema pokok yaitu Yesus Kristus adalah Tuhan. Mengerti kebenaran Alkitab melibatkan pikiran yang benar dan sudah dalam kerangka ”lahir kembali.”

 

PEMBARUAN PIKIRAN UNTUK KEDEWASAAN IMAN.

 

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (renewing of your mind) sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah ; apa yang baik,yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Roma 12 : 2

          Pusing

Tulisan ini adalah kutipan dari surat Rasul Paulus yang diberikan kepada jemaat di Roma yang anggota-anggotanya mengenal Yesus sebagai Tuhan, Juru selamat dan Tabib yang ajaib. Meskipun demikian, Rasul Paulus mengingatkan mereka , “Jangan menjadi serupa dengan dunia ini.” Rasul Paulus mengerti bahwa banyak orang Kristen pada waktu itu yang tidak mengerti dan memahami tentang Kekristenan dan tidak bisa menikmati arti Kekristenan. Mereka masih serupa dengan dunia ini. Mungkinkah kita yang hidup di jaman modern ini, lebih baik dibandingkan dengan cara hidup gereja di Roma saat itu? Ataukah justru semakin sama dengan cara hidup dunia yang semakin jahat ini? Tetapi suka atau tidak, kita saat ini ditegur dengan firman Allah tersebut, “Jangan serupa dengan dunia ini. “ Apakah Anda akan berpikir-pikir dulu untuk perintah ini atau mungkin membuat alasan dengan mengatakan, “kita kan masih hidup di dunia, butuh makan, uang, pakaian, rumah, dsb.” Terkadang pikiran semacam ini muncul dalam benak Anda, bukan? Di satu sisi kita mau percaya dan melakukan firmanNya, namun di sisi lain kita justru menentangnya dengan logika dan pendapat kita. Tetapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan firman ini ?

Alkitab berbicara banyak tentang larangan-larangan Allah, jangan takut, jangan kuatir, jangan bimbang, jangan berjinah, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mencuri, dan sebagainya. Itulah hal-hal yang serupa dengan dunia ini. Maka Allah melarang supaya kita tidak berbuat seperti itu.

Jika anda kuatir, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda bimbang, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda sombong, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda marah, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda berjinah, mencuri, berjudi, membenci, dendam, memfitnah, menipu, anda masih serupa dengan dunia ini.

Hal-hal itulah yang tidak boleh dilakukan. Dan Allah memberitahukan caranya agar kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini, “tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” Anda harus memperbarui budi atau pikiran Anda. Dengan kata lain Anda harus mau berubah. Kerendahan hati Anda sangat dibutuhkan di dalam memahami dan melakukan firman Allah. Allah membenci orang yang congkak dan yang mengeraskan hatinya untuk kebenaran firmanNya. Jika Anda tidak mau berubah, tentu saja Anda tidak akan mengalami pertumbuhan. Tidak menjadi sama dengan dunia ini adalah kehendak Allah untuk Anda, sebab tentang dunia ini Allah mengatakan demikian,

Hai kamu orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Yakobus 4 : 4

Agar Anda tidak menjadi sama dengan dunia ini dan menjadi musuh Allah, Anda harus berubah dan menyediakan diri untuk dijamah Tuhan dengan segala kerendahan dan ketulusan hati. Anda harus memperbarui pikiran-pikiran yang lama dan juga pikiran-pikiran negatif harus dibuang jauh-jauh dan diganti dengan pikiran yang baru yang sesuai dengan firman Allah. Pada dasarnya, asalkan sesuai dengan firman Allah, masuk akal atau tidak, itulah yang harus Anda pikirkan/percayai atau Anda lakukan. Dan satu lagi yang dikatakan Alkitab untuk kita pikirkan.

 

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Roma 8:5,6

 

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Filipi 4:8

Apabila anda terus memperbarui pemikiran anda, pada akhirnya pola pemikiran yang lama tidak akan timbul lagi, melainkan telah berubah menjadi baru. Anda segera mengenali pemikiran yang negatif, mengakuinya di hadapan Allah, memutuskan untuk merubahnya dan mengganti dengan pemikiran-pemikiran Allah. Allah selalu menghendaki agar manusia mengalami pembaruan untuk pertumbuhan iman. Di bawah ini adalah ayat-ayat yang berbicara tentang pembaruan dan pertumbuhan.

  • Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 2 Korintus 4:16
  • Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khalik-Nya. Kolose 3:10
  • Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Efesus 4:23
  • Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru selamat kita Yesus Kristus. 2 Petrus 3:18a
  • Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang pada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segal hal ke arah Dia, Kristus yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh,- yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. Efesus 4:13-16

Kehidupan Kristen adalah merupakan suatu proses pertumbuhan yang konstan. Allah selalu memanggil kita kepada hal-hal yang lebih besar. Jika kita menolak perubahan tersebut, kita tidak akan bisa bertumbuh dan tidak akan bisa berbuah. Kita tahu bahwa doktrin-doktrin Alkitab tidak pernah berubah, akan tetapi cara kita melaksanakan doktrin tersebut melalui pelayanan dari generasi ke generasi terus bertumbuh atau berubah sesuai dengan kehendak Allah. Pada saat kita mulai berkeras pad pendirian kita dan tidak mau merubah dan memperbarui pikiran kita lagi, kita sebenarnya mematikan kehidupan kita. Tidak akan ada perkembangan dan pertumbuhan! Perubahan yang kita lakukan akan membawa pada pertumbuhan sehingga kita dapat mengetahui manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2). Memang perubahan itu tidak akan membawa kita pada kata sempurna, karena hanya Allah yang memiliki pikiran yang sempurna. Tetapi justru karena tidak bisa sempurna itulah kita harus diperbarui terus menerus dan bertumbuh sampai akhir hidup kita. Jadi pembaruan yang harus kita lakukan tidaklah mengenal usia atau umur. Anda yang menjadi pendeta, pastor ataupun majelis gereja dan yang sudah tua sekalipun, harus tetap diperbarui dari sehari ke sehari. Kita memang tidak akan menjadi Allah, namun kita harus selalu berusaha untuk menjadi seperti Dia. Tuhan Yesus berkata :

 Karena itu haruslah kamu sempurna,sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.

Matius 5:48

Apakah anda masih berpikiran negatif dengan berpikir bahwa perintah Tuhan berat atau tidak masuk akal? Sudah saatnya kita buang itu dan mempercayai dengan iman yang sungguh akan firman dan janji Allah bagi kita. Memang sudah sejak semula Tuhan Yesus mengatakan kepada kita :

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyengkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23

 

Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia : iman kita. 1 Yohanes 5:3,4

Kehidupan Kristen memang kelihatan berat apabila kita melihat masalah yang timbul dan terjadi pada kita, tetapi apabila mata kita tetap memandang Yesus dan dengan kekuatan Roh Kudus yang selalu bersama kita, maka tidak ada yang terlalu sulit dan berat bagi kita. Tuhan Yesus mengatakan :

Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan. Matius 11:30

Sangat jelas bagi kita saat ini, bila beban kita tidak berat. Mari kita lakukan firman-Nya dengan memperbarui pikiran kita dan bertumbuh di dalam pengenalan akan Allah sehingga kita akan dapat mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan kita serta mengasihi sesama seperti Allah telah mengasihi kita dan seperti kita mengasihi diri-sendiri dengan memberitakan kebenaran yang telah Yesus ajarkan kepada kita. Untuk semua inilah kita hidup dan dipilih Allah, yaitu untuk menggenapi panggilan-Nya bagi kemuliaan Allah Bapa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

Haleluya. Amin

 

 

DUNIA DI MATA ALLAH (Allah di Mata Dunia)

Ditulis oleh penulis tahun 1994. Teruntuk saudaraku yang kukasihi, yang telah meninggalkan “Kasih mula-mula” dan “Jalan Tuhan.”Air mata dan tawa di antara kita, sukacita dan damai sejahtera saat Tuhan melawat kita, telah menjadi kesaksian kasih kita semua satu dengan yang lain dalam persekutuan Tuhan.

Terkadang fakta tidak sesuai dengan harapan kita. Bahkan keyakinan kita terkadang tidak terbukti terjadi pada hidup kita saat ini. Namun kebenaran tidak selalu harus terjadi sesuai dengan kemauan kita. Tidak semuanya yang kita imani dan yakini sebagai kebenaran Tuhan, diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita sekarang ini. Tuhan telah membuat rancangan yang mungkin kita tidak mengerti, seolah-olah terjadi kesalahan, kegagalan, penderitaan, namun sesungguhnya itulah yang terbaik untuk kita dan membangun iman kita jika kita tidak menyerah dan meninggalkanNya. Tetaplah percaya kepada Tuhan Yesus, sebab Dialah Tuhan yang sanggup menolong dan menyelamatkan kita serta membawa kita kepada kehidupan kekal selama-selamanya. Amin

 

ALLAH MENCIPTAKAN DUNIA

Di dalam Kitab Taurat Musa: Kejadian pasal 1 dituliskan, bahwa Allah menciptakan alam semesta dan seisinya dalam waktu 6 hari. Tuhan menciptakan manusia setelah segala sesuatu dijadikan. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa, sebab ia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, serta diberi wewenang untuk menaklukkan bumi dan menguasai segala makhluk yang ada di bumi dan bertambah banyak untuk memenuhi bumi. Jadi dunia yang diciptakan Allah tersebut, tidak ada artinya bila, tidak ada makhluk yang disebut manusia. Manusialah yang menjadi pusat perhatian dan rencana Allah. Di dalam kitab Yesaya dituliskan,“semua orang yang kusebutkan dengan namaKu, yang Kuciptakan untuk kemuliaanKu, yang Kubentuk dan yang Kujadikan!” Yesaya 43:7. Manusia diciptakan untuk kemuliaan Allah, dengan kata lain, Allah mempunyai rencana bagi manusia agar ia hidup untuk memuliakan Allah. Allah dengan tegas mengatakan bahwa segala kemuliaan hanya bagi Dia, di dalam Kitab Yesaya 42:8, “ Aku ini TUHAN, itulah namaKu; Aku tidak akan memberikan kemuliaanKu kepada yang lain atau kemasyhuranku kepada patung.”

Semakin jelas, bahwa manusia diciptakan hanya untuk memuliakan; meninggikan, memuji, memashyurkan, mengagungkan, menghormati, meyembah Allah Sang Pencipta; bukan memuliakan ciptaan seperti patung, matahari, bulan, bintang, manusia [sekalipun itu manusia kudus] dan benda-benda ciptaan yang lain, serta bukan untuk hidup sesuai dengan keinginan hati mereka sendiri. Setiap manusia sebenarnya diberi hati nurani untuk bisa membedakan antara kebaikan dan kejahatan. Dari situlah manusia juga dapat merasakan bahwa ada “oknum” di luar dirinya yang pasti memiliki kekuatan luar biasa yang mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan demikian manusia dapat mengenal Allah sesuai dengan tingkat pengertian mereka.

Ketika Allah menciptakan alam semesta dan seisinya, Allah mempunyai rencana mendirikan kerajaanNya di bumi dan manusia adalah rakyatNya yang harus menyembahNya dan tunduk di bawah perintah-perintahNya. Kehendak Allah adalah “Datanglah KerajaanMu, di bumi seperti di surga” [Matius 6:10]. Dunia ini pada mulanya diciptakan sempurna. Dalam setiap selesai penciptaanNya, Allah melihat semua yang diciptakan itu baik.

 DUNIA JATUH DALAM DOSA

 Dunia pada jaman Adam

 Lalu firmanNya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan susah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil;sebab engkau debu dan akan kembali menjadi debu. “ Kejadian 3:17-19.

Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah darimana ia diambil. Kejadian 3:23.

Dan oleh karena satu orang, dosa masuk ke dalam dunia dan menjalar kepada semua orang. (Roma 5:12)

Demikianlah awal dari kerusakan dunia ini, terkutuk oleh karena dosa. Dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa membuat dunia yang diciptakan sempurna itu menjadi rusak dan seluruh manusia keturunannya memiliki kecenderungan berbuat dosa. Tidak ada lagi kekekalan dalam diri manusia. Ia dibatasi oleh umur dan tubuhnya dapat mengalami sakit. Jiwanya mengalami ketidaktenangan, ketakutan serta kekuatiran. Rohnya tidak bisa lagi berhubungan dengan Allah. Tetapi pada dasarnya mererka tahu bahwa mereka membutuhkan sesuatu yang lebih besar dari dirinya untuk menolong mereka mengisi sesutu dalam hatinya yang kosong yang hanya dapat diisi melalui persekutuan dengan Allah. Lalu manusia mulai berkembang banyak dan berlipat ganda jumalahnya. Namun mereka menjadi terhilang dan tersesat keluar dari rencana Allah terhadap penciptaan bumi dan segala isinya.

Usaha Manusia Mencari Allah

 Adalah suatu kerinduan bagi umat manusia di dalam hatinya untuk mencari dan bertemu dengan Allah. Sejak jaman dahulu kala sampai sekarang ini, manusia haus akan sesuatu yang dapat memuaskan jiwanya. Apa yang dilakukan dalam hidup tidak pernah memuaskan jiwanya, bahkan hidup mereka dirasa hampa dan sia-sia. Maka mulailah manusia mencari Allah dengan usaha dan jalan mereka sendiri-sendiri dari waktu ke waktu. Ini adalah kesempatan setan [musuh Allah] untuk menyesatkan manusia. Muncullah aliran-aliran kepercayaan dan agama-agama yang mengajarkan tentang filsafat hidup, kebaikan, jalan-jalan menuju surga, teori tentang neraka- surga dan Tuhan serta cara-cara ibadah kepada Allah.

     Sebenarnya tidaklah mungkin manusia dengan usahanya sendiri dapat bertemu dengan Allah. Hanya Allah sendiri yang membuat diriNya ditemukan oleh manusia. Kalau Allah tidak menyatakan diriNya kepada manusia, tidak mungkin manusia menemukan Alllah. Ia menyatakan dirinya kepada manusia, karena kasih karuniaNya saja. Kepada siapa Allah menyatakan diriNya adalah kehendakNya semata-mata dan bukan karena kebaikan manusia. Ia adalah Allah yang berdaulat, yang bebas melakukan sesuatu menurut kehendakNya. Ia tidak bisa disuap dengan usaha-usaha manusia dan segala perbuatan baiknya. Allah sendiri yang menentukan segala-galanya atas segala ciptaanNya termasuk manusia.

     Kita lihat di dunia ini begitu banyak agama-agama yang kesemuanya mengaku benar. Banyak pendiri-pendiri agama yang mengaku sebagai nabi, yang mendapat wahyu dan penglihatan-penglihatan dari Allah untuk membawa manusia kepadanya. Namun begitu, ada perbedaan antara agama yang satu dengan yang lainnya, bahkan berlawanan sama sekali. Apakah mungkin semuanya itu dari Allah yang benar? Ataukah dari “allah” yang lain? Allah yang benar itu mempunyai sifat adil, jujur, dan kasih. Perkataan yang keluar dari Allah tidak mungkin berlawanan dengan perkataanNya yang lain, sekalipun perkataan itu diberikan kepada orang-orang yang berbeda; di tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda pula. Dari sejak jaman manusia diciptakan sampai sekarang ini dan yang akan datang, firmanNya tidak mungkin bertentangan, antara yang satu dengan yang lain dan firmanNya kekal selama-lamanya. Oleh sebab itu Allah pasti hanya memberikan satu kebenaran kepada manusia, yaitu satu jalan menuju Allah yang benar. Pendapat bahwa semua agama dapat membawa manusia sampai ke surga adalah teori manusia yang disesatkan oleh setan, si pendusta itu. Allah hanya menyatakan diriNya kepada orang-orang pilihanNya dari generasi ke generasi dengan firman yang tidak mungkin bertentangan. Sekali lagi ditegaskan bahwa Tuhan hanya menyediakan satu jalan bagi manusia.

     Manusia boleh saja menganggap semua agama itu baik, tetapi Allah tidak menganggap demikian. Apa yang dianggap baik bagi manusia belum tentu benar. Sebab kebaikan berbeda dengan kebenaran. Manusia tidak mungkin dapat memikirkan apa yang dipikirkan Allah. Otak manusia ini diciptakan oleh Allah, sehingga otak manusia tidak mungkin memikirkan rahasia Penciptanya, kalau Allah sendiri tidak menyatakan rahasia itu. Jadi keberadaan Allah tidak diciptakan oleh otak manusia, dengan kata lain Allah tidak diciptakan berdasarkan otak manusia. Pada saat ini, kita dapat melihat bahwa banyak manusia mengaku percaya kepada Allah, tetapi perbuatannya jauh dari sifat-sifat dan kehendak Allah. Hal ini terjadi karena teori-teori tentang Allah, surga dan neraka diciptakan oleh pikiran mereka sendiri, kemudian dipercayainya sebagai jalan menuju surga. Orang-orang yang mengikutinya, mungkin benar-benar percaya, tentang kebenaran agamanya, sebab mereka sudah diajar sejak kecil, mereka menerima kepercayaan tersebut dari orang tuanya dan merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyangnya selama berabad-abad lamanya. Tetapi sebenarnya tidak ada ketenangan dan kedamaian dalam hatinya. Apalagi tentang kepastian hidup kekal setelah kematian.

     Akibat dari kepercayaan yang hanya warisan dari orang tua adalah tidak mengerti tentang ajaran yang sebenarnya.Banyak orang-orang beragama yang tidak pernah menyelidiki kitab sucinya atau kalau membacanya tidak mau memahami dengan jujur, tulus, dan murni, sebab ia lebih percaya kepada orang tua atau penafsiran pemimpin agamanya daripada makna sebenarnya dari perkataan-perkataan yang tertulis dalam kitab suci. Seharusnya orang-orang yang sudah dewasa, orang-orang yang sudah dapat menentukan jalan hidupnya sendiri, mulai memikirkan keyakinannya dengan mencari dan mempelajari seluruh isi kitab sucinya, tanpa dipengaruhi oleh orang lain, sehingga mereka tahu kebenarannya atau ketidakbenarannya. Ini penting, sebab menentukan hidup dan mati mereka dalam kekekalan! Jadi bukan hanya ikut-ikutan orang-orang di sekitarnya atau mendengarkan khotbah-khotbah dari pemimpin agamanya saja. Selidiki kebenarannya dalam kitab suci Anda! Nanti setelah mantap dan yakin, barulah mentaati pemimpin dan tunduk terhadap otoritas anda. Bagaimana bisa percaya kepada Allah, tetapi tidak mengerti apa yang dikatakan Allah dalam kitab suci yang begitu tebal? Sedangkan ajaran yang benar akan terbukti kebenarannya jika kita sudah melakukannya. Ajaran yang benar dapat dilihat dari perbuatan dan pekerjaan orang yang meyakini ajaran tersebut. “Dari buahnyalah kamu akan tahu pohon yang baik atau pohon yang tidak baik.” Jika ajarannya tidak benar, maka perkataan dan perbuatannya masih saja menghasilkan dosa. Pikiran dan keinginan hatinya tidak kudus dan diliputi kenajisan/dosa, sekalipun mengaku beribadah kepada Allah, sebab tidak mengerti dengan pasti ajaran yang sesungguhnya. Orang tidak mungkin juga berbuat kebenaran kalau hati dan pikirannya tidak kudus. Sedangkan pengudusan itu datangnya hanya dari Allah. Jadi bagaimana caranya pengudusan itu? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita bahas dulu keadaan dunia di mata Allah secara kronologis.

 Dunia Pada Jaman Nuh

 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hatiNya. Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi,…” Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. (Kitab Musa-Kej. 6:5-8)

Akibat dosa yang dilakukan manusia pertama [Adam], maka dosa menjalar kepada seluruh keturunannya. Segala kecenderungan hati manusia selalu menghasilkan dosa. Inilah yang disebut dosa turunan atau dosa warisan. Karena perbuatan dosa yang selalu dilakukan manusia, maka Allah telah memusnahkan mereka. Demikian berat sebenarnya dosa itu di mata Allah, namun manusia oleh tipu daya Iblis selalu memandang ringan tentang dosa dan melakukannya dengan penuh kesombongan dan tanpa rasa bersalah. Tetapi hanya orang yang berkenan di mataNya saja Allah menyelamatkan manusia dari hukumanNya. Demikianlah, Allah menyelamatkan Nuh dan keluarganya: isterinya, ketiga anaknya dan ketiga menantunya, jumlahnya ada 8 orang. Mereka dipilih untuk menggenapi rencana Allah yang semula yaitu hidup untuk memuliakan Allah, Penciptanya dengan menguasai bumi dan memeliharanya sesuai dengan perintah-perintah Allah. Tetapi setelah Allah memperbaharui manusia melalui “Bapa Kedua Umat Manusia” yaitu Nuh, manusia bertambah banyak dan kembali melupakan Penciptanya serta bertindak sekehendak diri mereka sendiri.

 Dunia Pada Jaman Babel

 Dituliskan dalam Kitab Taurat Musa, demikian : Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah Timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata seorang kepada yang lain : “Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik.” Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat. Juga kata mereka : “ marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi.” Lalu turunlah TUHAN untuk melihat kota dan menara yang didirikan anak- anak manusia itu, dan Ia berfirman: “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” Demikianlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi. Kej. 11:1-9.

Dapat terlihat di sini, bahwa kesombongan manusia sudah demikian tingginya sehingga ia ingin menyamai Allah Yang Maha Tinggi. Hukuman yang Allah berikan kepada mereka pun setimpal dengan perbuatan mereka. Tiba-tiba mereka tidak mengerti bahasa kawan-kawan mereka dan tidak bisa berkomunikasi seperti semula. Timbul kelompok-kelompok dengan bahasa mereka sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan suasana mereka sangat kacau, sebab mereka sedang membangun sebuah menara. Mereka saling pukul dan saling mencaci-maki oleh karena kesalahpahaman akibat tidak mengertinya bahasa mereka satu sama lain, bahkan mungkin saling membunuh. Karena itulah mereka berpencar sesuai dengan bahasa mereka masing-masing ke seluruh penjuru dunia. Berarti mereka masing-masing harus berjalan jauh melewati padang gurun, gunung-gunung, laut, hutan dan rintangan-rintangan yang lain selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Cuaca dan keadaan geografis membuat bentuk dan kondisi fisik manusia menjadi berbeda dari generasi ke genarasi. Demikianlah, dosa membawa penderitaan bagi manusia dan itulah asal-usul terjadinya bangsa-bangsa di dunia.

 Suatu Bangsa Pilihan Allah

 Sekalipun manusia sudah dirusak oleh dosa, namun Allah masih ingin menggenapi rencanaNya terhadap manusia. Pada waktu itu, Allah memilih seorang manusia yang bernama Abram. Oleh karena iman dan ketaatannya, Allah berkenan kepadanya dan membuat perjanjian dengannya. Riwayat ini tertulis di dalam Kitab Taurat Musa.

Inilah perjanjian Allah dengan Abram: “Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak; engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar, dan dari padamu akan berasal raja-raja. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.” Kejadian 17:4-7

Abraham mempunyai 2 anak, anak pertama dari Hagar, namanya Ismael; anak kedua dari Sarah, namanya Ishak. Sarah adalah istri yang sah dari Abraham. Tetapi karena umur Sarah sudah tua dan ia belum diberikan keturunan maka atas permintaan Sarah, Abraham menghampiri Hagar hambanya [pembantu rumah tangga], dan mempunyai anak Ismael. Tetapi Allah tidak mungkin mengingkari janjiNya, bahwa Dia akan memberikan keturunan dari Sarah walaupun umur mereka sudah sangat tua. Pada waktu itu Abraham berumur seratus tahun dan Sarah berumur sembilan puluh tahun, suatu umur yang sudah mustahil untuk mendapatkan anak. Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: “ istrimu Sara-lah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu dan engkau akan menamai dia Ishak dan Aku akan mengadakan perjanjianKu dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.” [Kejadian 17:19]. Ishak adalah keturunan Abraham yang dipilih Allah. Tetapi Ismael juga diberkati oleh Allah karena janjiNya kepada Abraham dan Ismael dipercaya menurunkan bangsa Arab. [Pada abad ke-7, di tanah Arab muncul ajaran bahwa Ismael adalah pilihan Allah untuk memuliakan bangsa Arab dan menolak agama Yahudi dan agama Kristen]. Tetapi memang yang benar adalah Allah memilih Ishak, lalu Ishak mempunyai 2 anak, Esau dan Yakub. Seperti Allah memilih Ishak, demikian pula Allah memilih Yakub, yang kemudian disebut Allah dengan nama Israel, sehingga keturunannya disebut Bani Israel. Yakub mempunyai 12 orang anak, yang nantinya akan menjadi 12 suku bangsa Israel. Satu di antara anaknya bernama Yusuf yang dijadikan penguasa Mesir oleh raja Firaun, karena menafsirkan mimpinya dengan tepat. Karena Yusuf menjadi penguasa, maka Yakub dan anak-anaknya pindah ke Mesir. Di Mesir inilah keturunan Yakub menjadi banyak dan menjadi bangsa yang besar. Namun bangsa ini ditindas dan dijadikan budak, dari tahun ke tahun, oleh Mesir.

Mengingat perjanjianNya dengan Abraham, Allah melepaskan Bani Israel dari belenggu perbudakan Mesir melalui seorang yang dipilihNya, bernama Musa, dengan mujizat-mujizat yang luar biasa dahsyat. Allah menyatakan kepada Musa dengan memperkenalkan diriNya sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, sebab merekalah nenek moyang Bani Israel. Sekeluarnya Bani Israel dari tanah Mesir, Allah menampakkan diri di gunung Sinai dan berfirman kepada Musa: “ Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firmanKu dan berpegang pada perjanjianKu, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kau katakan kepada orang Israel. “ Kitab Taurat Musa[Keluaran 19:5-6].

Lalu Allah memberikan 10 perintah yang terkenal dengan nama Sepuluh Hukum Taurat kepada Musa untuk bangsa Israel. Tetapi sejak jaman Musa dan berlanjut dari generasi ke generasi, Bani Israel tetap memberontak dan melanggar perintah Allah. Untuk itulah Allah selalu membangkitkan nabi-nabi di tengah-tengah mereka untuk menyampaikan firmanNya. Jadi sudah jelas, bahwa semua nabi-nabi berasal dari Israel sebab bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah. [Firman Allah kepada Bani Israel dituliskan oleh para nabi dan dipelihara sampai sekarang dari keasliannya oleh Allah sendiri : Alkitab Perjanjian Lama.]

Sekalipun nabi-nabi Allah ada ditengah-tengah mereka, namun bangsa Israel tidak mau mendengarkan mereka, malah membunuh mereka. Mereka melakukan kejahatan dan dosa kepada Allah. Demikianlah manusia pada jaman Israel tetap tidak mampu untuk hidup kudus dan mentaati hukum-hukum Allah. Hal ini disebabkan oleh dosa yang sudah merusak roh, jiwa [pikiran, kemauan, perasaan] serta merusak tubuh manusia yang diwariskan manusia pertama.

DUNIA DI BAWAH KUASA SETAN

 Dari sejak kejatuhan manusia pertama dalam dosa sampai masa-masa berikutnya dan sampai sekarang ini, dunia sudah tercemar oleh dosa. Pada dasarnya dosa adalah pelanggaran hukum Allah [1 Yohanes 3:4]. Dosa inilah yang memisahkan antara manusia dengan Allah. Ada “pihak ketiga” yang selalu memusuhi Allah dan ia ingin menggagalkan rencana Allah terhadap manusia dengan jalan memisahkan hubungan manusia dengan Allah. Dengan demikian dosa adalah senjata yang dipakai oleh “musuh Allah” itu dan ditujukan kepada manusia.

Pihak ketiga atau musuh Allah tersebut adalah Iblis atau Setan. Kata “iblis” sebenarnya berarti seorang yang menceritakan dusta yang jahat tentang orang lain; “setan” berati musuh atau penentang. Istilah-istilah itu diberikan kepada musuh utama Allah. Pada mulanya, ia adalah seorang malaikat yang sempurna di surga bersama Allah. Ia adalah malaikat yang paling berkuasa yang diciptakan Allah dan kuasanya setingkat di bawah Allah. Karena ia punya kuasa dan dipercaya untuk memimpin malaikat-malaikat lain yang jumlahnya banyak sekali, maka ia menjadi sombong. Ia tidak puas dengan kedudukannya lalu ingin menyamai Allah, Sang Pencipta. Rupanya malaikat-malaikat yang ada di bawah pengaruhnya, banyak juga yang mengikuti setan ini; akibatnya mereka diusir Allah dari surga dan dilemparkan ke bumi [Yehezkiel 28:11-19, Yesaya 14:12-21; Wahyu 12:9]. Malaikat Sesat atau Satan inilah yang berbicara kepada Hawa dengan perantaraan seekor ular. Karena itulah dalam Kitab Wahyu,Satan disebut sebagai “ si ular tua”. Dengan menceritakan dusta dan memutarbalikkan firman Allah, ia mempengaruhi Hawa [isteri Adam], sehingga Hawa melanggar larangan Allah. Demikian pula dengan Adam, sehingga mereka dihukum oleh Allah. Adam mewariskan dosa kepada keturunannya sampai sekarang ini. Itulah sebabnya segala kecenderungan hati manusia hanya menghasilkan dosa dan memberontak terhadap kebenaran firman Allah. Sesungguhnya karena dosa inilah manusia tidak mungkin menemukan Allah yang benar, sebab dosa membuat Iblis atau Satan telah berhasil menguasai seluruh dunia (manusia).

  • ….dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.                              1 Yohanes 5:19
  • Celakalah kamu, hai bumi dan laut ! Karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu bahwa waktunya sudah singkat. Wahyu 12:12
  • Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia…              Wahyu 12:9

 Demikianlah bahwa sesungguhnya manusia telah disesatkan oleh setan dan dikuasainya untuk melakukan dosa. Tidak ada aturan dan hukum-hukum yang bisa dilakukan semua oleh manusia, sekalipun aturan-aturan itu dari Allah. Dosa dan dosalah yang diperbuat manusia, sehingga mereka tidak mengenal Allah, dan sekalipun mereka mengaku mengenal Allah yang benar, tetapi kita tahu dengan perbuatannya, mereka tidak mengenal Allah. Dosa membuat manusia tidak sanggup untuk berbuat sesuatu yang baik (Titus 1:16). Terlebih menyedihkan lagi, dunia pada saat ini tidak dapat membedakan antara Allah dan setan, antara kebenaran dan kepalsuan, antara dosa dan kekudusan. Mata dunia ini telah dibutakan oleh ‘allah” atau “ilah jaman” (2 Korintus 4:4) yang disebut Satan, sehingga mereka tidak dapat melihat bahwa Allah itu ada. Kerusakan rohani manusia pada saat ini sudah sedemikian parahnya. Kekerasan, ketidakadilan, kebencian, kemabukan, kemunafikan, kepalsuan, pembunuhan, penganiayaan, pencurian, pemerkosaan, perampasan, perzinahan, percabulan, pornografi, pelacuran, korupsi, penyuapan, perjudian, penipuan, dan segala bentuk kejahatan yang lain terjadi di mana-mana. Seluruh jaringan dan bidang kehidupan, serta elemen-elemen dunia sudah tercemar oleh hal-hal tersebut. Bau dosa bisa tercium dimana-mana. Televisi, surat kabar, radio, bioskop, bar, tempat hiburan, di jalan-jalan, di pasar, di kantor-kantor, di rumah-rumah dan tempat-tempat lain, semuanya menceritakan dan mempertunjukkan serta memamerkan dosa. Apa yang dipercayai manusia dan yang disebut “agama” pun tidak mampu lagi mengatasi hal ini. Semuanya ini karena Satan/Iblis telah menguasai seluruh dunia.

Siasat Setan Menyesatkan Dunia

Dosa adalah senjata setan untuk menyesatkan manusia. Cara setan menyesatkan dunia adalah :

  1. Langsung            :   mengajak manusia untuk mengikuti dia.
  2. Tak langsung      :   membutakan manusia untuk tidak    mengenal kebenaran yang sejati.

Siasat Langsung:

  • Setan mengajak manusia untuk menyembah dia, sesuai dengan tujuannya bahwa ia ingin menjadi ‘allah” bagi dunia ini. Orang-orang yang melakukan hal ini sadar sepenuhnya bahwa mereka menyembah setan.
  • Setan mengajak manusia untuk tidak melakukan hukum-hukum Allah, bahkan melanggar ketetapan-ketetapanNya. Misalnya: membunuh, mencuri, berzinah, percabulan, dosa seks lainnya, kemabukan, menipu, membenci, dan lain sebagainya. Orang-orang yang melakukan hal ini sadar sepenuhnya bahwa mereka melakukan dosa terhadap Allah.

Siasat Tak Langsung:

  • Setan menipu manusia dengan jalan memutarbalikkan kebenaran. Caranya adalah dengan agama palsu. Ia mengajarkan pengetahuan tentang Allah bertentangan dengan firman Allah yang benar. Orang-orang yang menjadi anggota agama-agama ini, mungkin dengan tulus percaya bahwa mereka menyembah Allah yang benar. Mereka juga menyebut nama Allah. Akan tetapi, sesungguhnya mereka menjadikan setan sebagai “ allahnya”.
  • Spiritisme merupakan cara lain yang setan gunakan untuk membawa manusia di bawah kuasanya. Mereka memanggil roh-roh atau arwah-arwah untuk melindungi mereka, menanyakan sesuatu, meramalkan masa depan, membuat mujizat-mujizat, meminta kesembuhan, membuat pekerjaannya berhasil, dagang dan usahanya laris/ lancar, mencari pasangan hidup, memiliki kekuasaan atau jabatan, memiliki ilmu kekebalan, kesaktian dan kekuatan fisik, bahkan untuk mencelakakan orang dan membunuhnya. Sebenarnya semuanya itu adalah tipu daya setan kepada manusia [Ulangan 18:10-12]. Allah sudah melarang hal ini [mempelajari seluk beluk iblis] melalui wahyu kepada Rasul Yohanes [Wahyu 2:24].Dalam spiritisme ini, Setan sering memberikan penglihatan-penglihatan atau menampakkan dirinya kepada manusia dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang tampaknya benar. Ia mengajarkan “perbuatan baik” untuk bisa mencapai surga. Ia menyamar sebagai roh orang-orang mati [arwah] dari orang-orang kudus, tokoh agama, tokoh politik, dan tokoh-tokoh yang lain dengan memberikan perintah-perintah dan petunjuk untuk dilakukan manusia. Mereka percaya bahwa arwah seseorang (orang-orang kudus/para santa & santo, tokoh-tokoh agama, politik, budaya, sosok legenda) telah menampakkan diri sehingga mereka memuja-muja, bahkan menyembahnya atau menjadikan tokoh tersebut sebagai pengantara kepada Allah. Termasuk di sini adalah aliran-aliran kepercayaan, agama-agama palsu, sekte-sekte, aliran-aliran kebatinan, dan lain-lain. Semua ini adalah tipu mulihat iblis alias penyesatan setan.
  • Setan menyesatkan melalui benda-benda yang dianggap ampuh dan sakti. Benda-benda ini adalah keris, pedang, akik, tombak, gong, patung, kalung, tasbeh, bahkan kitab-kitab suci atau benda-benda yang berbentuk salib dan tulisan ayat-ayat suci apapun, yang mereka yakini mempunyai kuasa dan membawa berkat keamanan, kewibawaan, pengasihan, kesembuhan, atau dapat mencelakakan dan membawa kutuk. Mereka membuat upacara-upacara tertentu untuk benda-benda tersebut seperti dimandikan dengan kembang, diolesi dengan minyak tertentu, melakukan puasa, dan lain sebagainya. Semua ini adalah tipu muslihat Iblis [Kisah 19:18-19]. Allah tidak pernah memberikan jalan-jalan seperti ini dan Dia pun tidak tinggal di dalam benda-benda manapun. Roh-roh sesat dan roh-roh jahat-lah yang tinggal di situ sehingga benda-benda itu memiliki kuasa. Tetapi semua itu hanyalah kedok penipuan setan untuk mengelabuhi manusia agar percaya dan melakukan hal-hal seperti yang diperintahkannya dengan tujuan agar bisa menguasai roh dan jiwa manusia.
  • Setan menyesatkan manusia dengan menyamar sebagai malaikat terang [2 Korintus 11:13-15].
  • Para pengikutnya adalah orang-orang yang mengaku sebagai rasul-rasul atau nabi-nabi yang sering memakai Firman Allah sebagai kedok untuk menyesatkan dan mengambil keuntungan dari orang. Tujuan utama mereka adalah menghancurkan Kekristenan dengan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Injil Yesus Kristus.
  • Setan menyesatkan manusia dengan ilmu bela diri dengan mengajarkan kekuatan jiwa dan kekuatan alam. Segala bentuk hal seperti ini sekalipun berbau agama dengan membaca ayat-ayat kitab suci apapun adalah penyesatan setan. Aliran hitam ataupun aliran putih adalah sama, berasal dari setan. Allah itu kasih dan orang yang percaya kepada Allah harus mengasihi sesamanya, bahkan musuhnya serta mendoakan orang yang yang menganiaya mereka. Ini adalah ajaran yang sempurna. Ajaran yang sempurna berasal dari Allah [Matius 5:43-48]. Oleh karena itulah maka nabi-nabi dan rasul-rasul Allah mati dibunuh secara mengerikan. Mereka tidak berusaha melawan dengan ilmu bela diri, sebab mereka percaya bahwa Allah yang sanggup membela mereka. Dan jika mereka harus mati syahid mereka tahu bahwa mereka akan segera bertemu dengan Tuhan. Allah sudah mengajarkan bahwa manusia tidak perlu membalas kejahatan sebab, “ Pembalasan adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, demikian firman Tuhan. “ [Roma 12:19]
  • Setan juga menyamar sebagai arwah orang yang mati dengan tidak wajar dan menakut-nakuti sebagai hantu-hantu. Sebenarnya roh atau arwah orang mati tidak mungkin melayang-layang di udara atau “gentayangan”. Kepercayaan semacam itu dimasukan ke dalam pikiran manusia oleh setan secara turun-temurun dari jaman dahulu kala. Roh orang yang sudah mati akan kembali kepada Allah atau dimasukkan ke hades sampai hari penghakiman. Ini disebut kematian pertama. Setelah penghakiman terakhir oleh Tuhan Yesus, neraka dan yang ada di dalamnya [setan dan manusia dosa] dilemparkan ke dalam lautan api untuk selama-lamanya. Itulah kematian kedua [Wahyu 20:11-15]. Jadi Allah tidak akan mengijinkan roh orang mati ini untuk kembali ke dunia [Mazmur 146:4; Pengkhotbah 9:5], sekalipun dipanggil oleh orang pintar, orang suci atau yang lain. Arwah yang bergentayangan itu bukan roh manusia yang mati tetapi setan yang menyamar sebagai arwah tersebut. Jadi setan yang menipu sebagai arwah tersebut yang bisa dipanggil manusia. Roh orang mati [arwah] tidak mungkin bisa keluar dari neraka [baca Lukas 16: 19-31]. Orang yang mati juga tidak bisa selamat atau masuk surga oleh doa-doa orang lain, sekalipun oleh doa orang tuanya, bahkan orang-orang kudus sekalipun. Allah sudah menyatakan kepada semua manusia semasa hidupnya untuk memilih kebenaran [percaya/ tidak percaya] serta mentaatiNya, dan nantinya ia akan dihakimi menurut iman dan perbuatannya [Wahyu 2:23]. Jadi perbuatan mendoakan orang mati adalah sia-sia. Tak ada gunanya lagi doa-doa mereka, sekalipun dengan mencurahkan air mata. “Sudah terlambat”, demikian kata Tuhan. Dipandang dengan akal saja, perbuatan mendoakan orang mati tidak masuk akal, apalagi dinilai dengan iman.
  • Setan menyesatkan manusia dengan ajaran yang keliru tentang neraka. Neraka hanya dipakai untuk tempat hukuman sementara atau sebagai tempat penyucian dari dosa-dosa manusia. Setelah selesai maka mereka akan dialihkan tempatnya di surga. Ini hanya berlaku untuk para pengikut ajaran tertentu saja. Bagi yang bukan pengikut, mereka tetap ada dalam neraka selamanya. Jika kita mau peka, jelas bahwa hal ini dibuat untuk membawa sebanyak-banyaknya orang untuk mengikuti ajaran mereka. Juga ajaran ini memandang ringan terhadap dosa, sebab semua orang yang percaya terhadap ajaran ini, sekalipun mereka melakukan dosa-dosa yang sangat besar di dunia, toh akhirnya mereka akan masuk surga juga. Kepercayaan yang salah ini dipakai untuk menetralisir dosa yang mereka lakukan dan membuat tenang jiwa mereka. Tetapi pengharapan yang demikian tidaklah mungkin disebut sebagai kepastian akan kebenaran. “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”. Maut adalah neraka kekal, tempat hukuman terhadap dosa selama-lamanya. Bukan sementara waktu saja dihukum di neraka lalu setelah kontraknya habis, mereka dibawa ke surga. Keyakinan ini adalah sebuah khayalan dan imaginasi manusia yang ditetapkan sebagai doktrin.

 

Masih banyak lagi penyesatan- penyesatan setan yang dilakukannya. Segala cara ia lakukan untuk merampas manusia sebanyak mungkin dari tangan Allah yang benar. Dunia yang tidak mengenal kebenaran Allah ini, semakin hari semakin rusak dan sangat mendukakan di mata Allah. Allah sebenarnya ingin menyelamatkan semua manusia supaya satu pun jangan ada yang binasa atau masuk neraka. Ia sangat mengasihi manusia ciptaanNya. Selain Maha Kasih, Ia juga adalah Allah yang Maha Adil. Ia memberikan ketetapan-ketetapan dan karena keadilanNya itulah Ia menghukum manusia yang melanggar ketetapan-ketetapanNya. Sebenarnya Allah tidak suka menghukum manusia karena kasihNya, tetapi Ia tidak dapat menyangkal diriNya bahwa Ia adalah Allah yang Maha Adil. Oleh karena itu semua orang yang melanggar ketetapanNya harus dihukum nantinya. Ingat dunia pada jaman Nuh, manusia harus mati semuanya karena dosa dan hanya keluarga Nuh yang diselamatkan. Hal ini terjadi karena keadilan Tuhan.

SATU JALAN BAGI DUNIA

 Allah itu kudus dan barang siapa yang ingin hidup bersama Allah yang benar, ia harus kudus [1 Pet.1:15-16]. Bagaimana manusia bisa kudus dan bebas dari dosa? Apakah dengan menjalankan agama, ia bisa kudus dan bebas dari dosa? TIDAK! Apakah dengan mengamalkanperbuatan baik sebanyak-banyaknya manusia bisa mencapaisorga ? Jawabannya juga pasti TIDAK. Untuk menjawab hal tersebut, kita harus melihat dari pertama bahwa pada awalnya manusia diciptakan dalam kekudusan dan kesempurnaan. Kemudian dosa merusak manusia karena pelanggaran Adam, sehingga semua keturunannya beroleh penghukuman. Manusia mengalami sakit, manusia mengalami kematian; dan rohnya tidak bisa berhubungan lagi dengan Allah, serta jiwanya telah rusak: ketakutan, kekuatiran, kebencian, kekejian, dan kecenderungan hatinya hanya menghasilkan dosa. Dosa telah menggantikan kekudusan dan kesempurnaan manusia, sehingga semua orang telah kehilangan kemuliaan Allah [Roma 3: 23].

Pada jaman Musa, dimana Allah memilih bangsa Israel sebagai umatNya, cara untuk menguduskan diri adalah dengan darah domba jantan yang dicurahkan dengan perantaraan imam dan darah domba tersebut yang akan menguduskan mereka. Tanpa hal itu, mereka najis di hadapan Allah. Ini adalah perintah Allah melalui Nabi Musa di dalam dunia Perjanjian Lama. Hal tersebut ternyata merupakan bayangan dari rencana Allah dalam dunia Perjanjian Baru. Yesus adalah Anak Manusia seperti Adam mula-mula, yaitu sempurna, kudus, dan tidak dilahirkan dari benih manusia [hubungan seksual]. Sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang [Adam], demikian pula dosa hanya bisa dihapuskan oleh satu orang benar [Yesus]. Yesus telah mengorbankan diriNya dengan mencurahkan darahNya di atas kayu salib (gambaran domba yang disembelih) untuk menebus dosa manusia [menguduskan] sehingga semua orang yang percaya kepadaNya akan dikuduskan, dibenarkan, disempurnakan, dan akan menerima kehidupan kekal.

Fakta sejarah tidak bisa dihapuskan bahwa Yesus pernah dilahirkan dan hidup di dunia ini. Banyak ahli-ahli sejarah yang berusaha menyelidiki kehidupan Yesus. Tulisan-tulisan yang mengisahkan kehidupan Yesus pun banyak diselidiki kebenarannya. Dari banyak tulisan-tulisan tersebut yang diakui kebenarannya oleh gereja adalah empat injil kanonik yang ditulis Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Dari berbagai tempat dan latar belakang yang berbeda, tulisan-tulisan mereka ini mempunyai isi pokok yang sama dan dari generasi ke generasi telah dipelihara dan diyakini kebenaran dan keasliannya sebagai sejarah kehidupan Yesus Kristus. Tulisan-tulisan ini disatukan dalam satu buku yang disebut Injil artinya kabar kesukaan. Injil ini selalu dibacakan di rumah-rumah ibadah pada jaman gereja purba [setelah Yesus naik ke sorga] dan pada saat ini oleh gereja seluruh dunia juga diakui sebagai Kitab Suci. Dari Injil inilah kita dapat mengetahui dan mengerti tentang kehidupan dan perkataan-perkataan Yesus yang sebenarnya. (Meskipun abad ke-7 (600 tahun setelah Yesus) muncul orang yang mengaku nabi dan tidak mempercayai Injil ini, bahkan berusaha “menyempurnakannya,” tetapi isinya jauh menyimpang dari Injil yang dipercayai gereja-gereja dari jaman para rasul Yesus sampai saat ini).

YESUS SATU-SATUNYA JALAN KE SORGA

 Manusia tidak mampu memahami Allah dengan sempurna. Allah itu suci sedangkan manusia berdosa. Untuk menjembatani jurang antara Allah dan manusia, Allah telah menjadi manusia Yesus. Yesus haruslah Allah sendiri, baru ia dapat menyatakan pribadi Allah yang sempurna. Tetapi Ia juga harus menjadi manusia sejati supaya Ia dapat berhubungan dan bergaul dengan manusia. Yesus memiliki sifat ganda yaitu Ilahi dan manusiawi. Sebagian orang menyatakan bahwa Yesus adalah seorang yang benar. Sedangkan sebagian orang mengatakan bahawa Ia sebagai seorang pendiri agama yang baru. Ada juga yang memandang Dia hanya sebagai nabi. Tetapi Yesus sendiri telah menegaskan bahwa Dia adalah Allah. Seandainya ini tidak benar, jelas Dia bukan seorang yang baik, melainkan seorang penipu dan pembohong besar.   Mujizat-mujizat yang dilakukanNya membuktikan bahwa Dia adalah adalah Nabi yang terbesar, jika hanya dipandang sebagai nabi. Jika orang buta dapat melihat, orang lumpuh dapat berjalan, orang kerasukan setan dan roh-roh jahat dilepaskan, orang sakit disembuhkan, bahkan orang mati dibangkitkan hidup kembali, bukankah kita semua mengerti dan dapat mengenali siapakah Yesus itu? Mungkin jawabannya Yesus hanyalah seorang nabi, karena nabi-nabi juga melakukan mujizat-mujizat yang sama. Tetapi sesungguhnya bukan hanya karena melakukan mujizat Dia membuktikan bahwa DiriNya adalah Allah.

Dia disalibkan karena dituduh menghujat Allah dan menyamakan diriNya dengan Allah, hingga mati di atas kayu salib, lalu pada hari yang ketiga setelah kematianNya, Dia bangkit lagi dan menampakkan diri kepada banyak orang, lalu naik ke sorga. Saksi-saksi dan bukti-bukti sejarah telah menyatakan bahwa hal ini adalah kebenaran.

Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Dia selalu ada dan akan selalu ada. Sekarang ini tidak semua orang mengakui Yesus sebagai Tuhan mereka, tetapi keadaan ini tidak mengubah kenyataan bahwa Ia adalah Tuhan. Suatu ketika semua orang akan mengakui Yesus sebagai Tuhan, tetapi hak istimewa untuk mengakui dan mentaati ketuhananNya dapat dilakukan sekarang juga. Yesus disebut Juru Selamat sebab Dia datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa di dunia ini dan siksaan api neraka di akhirat nanti, serta membawa mereka ke dalam surga yang kekal. Dan pada hari kiamat Dia-lah yang akan menjadi Hakim bagi semua nabi, semua rasul, semua umat manusia baik besar maupun kecil, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, baik beragama maupun tidak beragama, baik orang jahat maupun orang benar, semuanya akan dihakimi Yesus dengan adil sesuai firman yang diucapkanNya di dalam Kitab Injil.

Saat ini Roh Yesus atau Roh Kudus sedang bekerja di seluruh penjuru dunia agar manusia insaf terhadap dosa mereka dan mempercayai kebenaran Allah yang sejati ini, supaya Rencana Penyelamatan Allah terhadap manusia melalui kepercayaan dan iman kepada Tuhan Yesus dapat segera terlaksana. Allah sangat mengasihi manusia ciptaanNya dan Ia ingin agar semua manusia diselamatkan melalui jalan yang telah ditetapkanNya bagi manusia. Yesus telah mati bagi dosa manusia, sekali untuk selama-lamanya, supaya barangsiapa yang percaya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal di dalam surga. Darah Yesus yang tercurah di atas kayu salib tersebut melalui iman akan membasuh dan menyucikan orang-orang yang percaya supaya dosa tidak lagi berkuasa atas hidup mereka. Dan Dia pun telah mengirimkan Roh-Nya yaitu Roh Kudus yang akan menuntun umat-Nya dan memampukan serta memberi kekuatan dan kemenangan terhadap dosa dan kuasa jahat. Hak yang diberikan kepada setiap orang yang percaya dalam nama Yesus adalah mempunyai kuasa dan menjadi anak-anak Allah[Yoh.1:12 ; Kis.1:8]

Dan inilah perkataan Yesus tentang jalan ke surga kepada dunia:

“Akulah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa [Allah], kalau tidak melalui Aku.”

Yoh. 14:6.

Jadi sangat jelas bahwa jalan menuju ke sorga bukan agama, tetapi Yesus itu sendiri yang disebut Anak Allah atau Firman Hidup, yaitu Allah yang menjadi manusia Yesus sebagai Firman. Hanya melalui Yesus-lah manusia bisa sampai ke surga. Tentang itu para Rasul telah bersaksi:

“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia [Yesus], sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”

Kisah Para Rasul 4:12

  • Karena Yesus telah mempersembahkan diriNya maka Dia disebut Imam Besar Allah seperti imam yang mempersembahkan korban dalam Dunia Perjanjian Lama.
  • Karena Yesus telah mencurahkan darahNya sendiri sebagai korban, mati di atas kayu salib untuk pengampunan dosa maka Dia disebut Anak Domba Allah.
  • Karena Yesus pernah hidup sebagai manusia maka Dia disebut Anak Manusia.
  • Karena Yesus adalah Firman yang Hidup maka Dia disebut Tuhan artinya penguasa.
  • Karena Yesus memberitakan kebenaran Allah maka Dia disebut Nabi.

Dan masih banyak jabatan dan julukan yang dikenakan kepadaNya, tetapi pada dasarnya Yesus adalah Allah, seperti yang pernah diucapkannya sendiri, “ Aku dan Bapa adalah satu.” [Yoh. 10:30]. Dengan demikian, genaplah apa yang tertulis dalam Kitab nabi Yesaya, yang ditulis jauh sebelum Yesus, demikian bunyinya: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang kekal, Raja Damai.” Yesaya 9:5

Siapakah manusia yang pernah lahir di dunia ini yang disebut Raja Damai? Siapakah manusia yang pernah lahir di dunia ini yang disebut Allah yang Perkasa? Siapakah manusia yang pernah lahir di dunia ini yang disebut Bapa yang kekal? Tidak ada nama lain di dunia ini, selain Yesus. Allah telah menyatakan diriNya kepada manusia di dalam Yesus Kristus. Dialah satu-satunya jalan ke surga. Dialah satu-satunya Tuhan. Dialah satu-satunya Allah. Tidak ada “tuhan” selain Dia. Allah itu Esa, NamaNya adalah Yesus.

Ini bukan teori manusia. Manusia tidak akan menemukan rahasia seperti ini dengan pikirannya. Jika para pengikut Yesus hanya akan membuat agama seperti agama-agama lain, maka pastilah mereka akan membuat agama yang mudah dimengerti orang dan gampang dilakukan, supaya banyak yang mengikutinya. Tetapi Kekristenan bukan sekedar agama, sebab agama tidak membuat orang dapat mencapai surga. Orang Kristen sendiri yang tidak mengerti akan hal ini nasibnya akan sama dengan orang lain yang tidak percaya. Allah Tritunggal atau Trinitas adalah iman Kekristenan yang sangat sulit dipahami oleh akal manusia, tetapi bukan berarti tidak bisa dipercaya. Sebab memang demikian itulah keberadaan Allah dan manusia wajib untuk mempercayainya. Yesus adalah pernyataan Allah sendiri kepada dunia, kepada seluruh umat manusia. Untuk itu bukalah hati dan pikiranmu untuk Allah yang benar dan lakukan firmanNya ini:

“ Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”

Kis. 2:38.

     Allah masih memberikan kesempatan kepada banyak orang untuk bertobat dari segala jalannya yang tidak benar agar percaya kepada Tuhan Yesus serta dibaptiskan supaya hati dan pikiran mereka disucikan dari keinginan-keinginan dosa. Hanya oleh darah Yesus, keinginan-keinginan dosa di dalam hati manusia dapat dihapuskan. Untuk itulah Yesus datang ke dunia, sebab Ia sangat mengasihi manusia dan ingin menyelamatkannya.

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat,engkau dan seisi rumahmu.”

Kis. 16:31

Ditulis oleh penulis tahun 1994. Ditujukan untuk sahabatku yang telah meninggalkan “kasih mula-mula.”