Tag Archives: konseling

KONSELING PRA NIKAH (KRISTIANI)

           Sebagian besar pasangan pra nikah, secara Kekristenan belum siap untuk menjalani kehidupan dalam pernikahan. Mereka memang telah memutuskan untuk menjalani hidup bersama dalam pernikahan karena saling mencintai. Tetapi mereka melakukannya  hanya karena merasakan cinta dan sekedar melakukan sesuatu yang alami. Mereka menganggap cinta adalah hal yang sederhana untuk dimengerti dan mudah untuk dilakukan. Kebanyakan tidak ada yang belajar bagaimana membangun cinta dan keluarga, sehingga lebih lagi mereka pun pasti tidak memahami tentang dasar-dasar dan tujuan pernikahan yang benar.

            Pendapat dan pola pikir serta cara-cara dunia tentang pergaulan, cinta, seks dan pernikahan membawa pergeseran nilai kehidupan generasi kita untuk menyimpang dan tidak sesuai dengan prinsip firman Tuhan. Masyarakat kita yang mulai berorientasi pada media mengukur kemudahan untuk dicintai dan mencintai dengan mengutamakan popularitas, daya tarik seksual dan penggunaan produk-produk untuk penampilan. Pengaruh yang buruk ini sengaja dimasukkan “si jahat” ke dalam sistem dunia yang dengan jelas dapat kita lihat dalam film, sinetron, iklan-iklan, musik dan lagu, buku-buku bacaan, novel, majalah, tabloid, koran, kisah-kisah artis dan selebritis, acara-acara televisi dan lain sebagainya. Akibatnya penyimpangan dan penyesatan ini telah diterima dan membentuk pola pikir remaja dan anak-anak muda sebagai sesuatu yang normal dan wajar, bahkan oleh sebagian orang-orang tua yang merasa berpikir “modern” pada saat ini.

            Untuk mengatasi kerusakan ini, perlu adanya pembenahan dan usaha-usaha yang berkesinambungan dari banyak unsur-unsur terkait dalam masyarakat, gereja, keluarga, orang tua, pendeta, penatua-penatua dan khususnya generasi muda itu sendiri. Salah satu yang dapat kita lakukan dalam gereja adalah membangun kehidupan iman yang kuat untuk jemaat terutama remaja dan anak-anak muda, termasuk memberikan bimbingan konseling pra nikah. Para pendeta, penatua dan para pemimpin gereja memiliki kesempatan khusus dan tanggung jawab untuk mengajar prinsip-prinsip hidup yang alkitabiah. Sekarang ini, kebanyakan pelayanan konseling pra nikah telah jauh dari tujuan yang sebenarnya dan hanya sebagai sebuah pelayanan formal atau sekedar tata cara dan kebiasaan yang harus dilakukan pasangan pra nikah. Oleh karena itu, pelayanan ini memang harus dilakukan oleh para pendeta atau penatua gereja yang benar-benar memiliki hati dan wawasan serta keahlian khusus dalam konseling pra nikah. Namun demikian, keberhasilan pasangan pra nikah dalam membangun sebuah pernikahan atau rumah tangga Kristen ditentukan oleh besarnya pemahaman dan luasnya kejujuran dan keterbukaan serta kuatnya keinginan mereka berdua untuk melakukan kebenaran-kebenaran firman Tuhan yang mereka dapatkan dalam konseling pra nikah ini.

Pengertian Konseling Pra Nikah

            Konseling pra nikah merupakan konseling khusus yang dilakukan bagi pasangan yang akan menikah atau sebelum/pra nikah. Secara luas pengertian konseling itu sendiri merupakan hubungan timbal balik antara dua individu yaitu konselor yang berusaha menolong atau membimbing dan konseli yang membutuhkan pengertian untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya. Jenis pelayanan ini sering disebut sebagai pastoral konseling karena dilakukan dalam sistem gereja oleh para pendeta/penatua.

Definisi pastoral konseling adalah hubungan timbal balik (interpersonal relationship) antara hamba Tuhan (pendeta, penginjil, dan sebagainya) sebagai konselor dengan konselinya (klien, orang yang minta bimbingan) dalam mana konselor mencoba membimbing konselinya ke dalam suatu suasana percakapan konseling yang ideal (conductive atmosphere) yang memungkinkan konseli itu betul-betul dapat mengenal dan mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri, persoalannya, kondisi hidupnya, dimana ia berada, dan sebagainya; sehingga ia mampu melihat tujuan hidupnya dalam relasi dan tanggung jawabnya kepada Tuhan dan mencoba mencapai tujuan itu dengan takaran, kekuatan dan kemampuan seperti yang sudah diberikan Tuhan kepadanya.

Berdasarkan definisi tersebut dapat kita simpulkan bahwa konseling pra nikah merupakan hubungan timbal balik atau dialog antara konselor dengan pasangan pra nikah agar mereka dapat mengenal dan mengerti terhadap dasar-dasar, tujuan dan persoalan-persoalan hidupnya yang menyangkut tentang pernikahan dalam relasi dan tanggung jawab pernikahannya pada Tuhan serta mencapai tujuan hidup dalam pernikahan tersebut dengan takaran, kekuatan dan kemampuan yang diberikan Tuhan kepadanya berdasarkan kebenaran firman Tuhan.

Dasar dan Landasan Konseling

            Dalam definisi pastoral konseling disebutkan bahwa konseli diharapkan dapat melihat tujuan hidupnya dalam relasi dan tanggung jawabnya kepada Tuhan. Kita dapat memahami bahwa hubungan kepada Tuhan hanya dapat terjadi melalui Yesus Kristus berdasarkan Alkitab sebagai standar kebenaran yang mutlak untuk menilai tingkah laku dan kebutuhannya. Oleh karena itu dasar dan landasan konseling merupakan dua hal yang tidak mungkin dipisahkan yaitu Yesus Kristus dan Alkitab atau firman Allah. Kita dapat menemukan prinsip-prinsip konseling melalui kebenaran Alkitab yaitu :

  1. Keberdosaan dan ketidakberdayaan manusia.
  2. Ketergantungan mutlak kepada Roh Kudus.
  3. Kemutlakan kebenaran firman Allah sebagai dasar dan landasan konseling.
  4. Konselor hanya sebagai alat yang dipakai Allah untuk membantu memberikan jalan keluar kepada konseli.

Tujuan Konseling Pra Nikah

Tujuan konseling bukan hanya turut memecahkan masalah dengan konseli pada saat dibimbing tetapi bagaimana mempersiapkan konseli untuk hidup pada masa-masa mendatang. Dengan demikian  konseling pra nikah tidak hanya ditujukan bagi pasangan pra nikah yang memiliki masalah-masalah yang berhubungan dengan pernikahan saja, tetapi wajib diikuti oleh semua pasangan yang akan melaksanakan pernikahan. Ini lebih bersifat memperlengkapi sebagai pedoman dan tuntunan di dalam hidup pernikahan, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk membereskan, memulihkan dan menyelesaikan masalah-masalah yang telah ada, baik secara pribadi maupun hubungan di antara pasangan tersebut atau dengan keluarga atau juga dengan orang lain.

            Tujuan konseling ini adalah untuk membantu pasangan pra nikah untuk mencapai tujuan hidupnya dalam hubungan dan tanggung jawabnya kepada Tuhan seperti yang disebutkan dalam definisi pastoral konseling. Tujuan ini juga menyangkut hubungan dan tanggung jawab masing-masing individu terhadap pasangannya sendiri, maupun hubungan dan tanggung jawab mereka baik kepada masyarakat, orang tua, saudara-saudara mereka, teman-teman mereka dan jemaat.

            Dengan mengerti tujuan dari konseling ini maka pasangan pra nikah diharapkan mampu untuk membina dan membangun sebuah keluarga Kristen yang kuat sesuai dengan kehendak Tuhan. Dengan demikian mereka menjadi teladan bagi keluarga-keluarga lain dan menjadi terang di tengah-tengah keluarga-keluarga non Kristen. Akhirnya pasangan ini akan melahirkan anak-anak yang takut akan Tuhan dan menjadi sebuah keluarga yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesamanya sehingga dari keluarga yang kuat ini pun akan dilahirkan keluarga baru yang kuat pada generasi berikutnya.