Tag Archives: dosa

HANCURKAN SETIAP DOSA YANG SAUDARA KENALI

( JC. Ryle, Thoughts for Young Men, Amityville, New York :Calvary Press, 1991, hal. 29-32, 44-46 )

  1. Pada mulanya, manusia dibentuk oleh Allah dan keluar dengan jujur -Pkh.7:29.

Manusia itu “sungguh amat baik”- Kej.1:31.

  1. Setelah manusia jatuh, dosa berdiam secara alamiah di dalam hati setiap orang yang pernah hidup di muka bumi -Pkh.7:20 ; Rm. 3:23.

†        Dosa mencemari pikiran, perkataan dan perbuatan kita secara terus-menerus – Kej. 6:5; Mat.15:19.

†        Dosa menjadikan kita bersalah dan menunjukkan dalam pandangan Allah yang Maha Kudus-Yes. 64:6; Hab.1:13.

†        Dosa membuat kita sama sekali tidak memiliki pengharapan akan keselamatan – Mzm.143:2; Roma 3:20.

†        Buah dosa adalah aib di dunia sekarang ini, dan upah dosa di dunia yang akan datang adalah maut -Rm. 6:21, 23.

  1. Bagaimanakah manusia sekarang ? II Tim. 3:1-9.

Makhluk yang jatuh, suatu reruntuhan, makhluk yang menunjukkan tanda-tanda kebobrokan di sekujur dirinya, hatinya seperti Nebukadnesar, merosot derajatnya dan melata di tanah, memandang ke bawah dan bukan ke atas. Rasa kasihnya seperti rumah tangga yang porak-poranda, tidak tunduk pada pimpinan, semuanya serba boros dan kacau. Pengertiannya seperti lampu yang berkedip-kedip dan tidak sanggup menuntunnya, tidak tahu membedakan antara yang baik dan yang jahat. Kehendaknya seperti kapal yang tak berkemudi, terombang-ambing oleh setiap keinginan dan terus-menerus memilih cara-cara yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Betapa bobroknya manusia dibandingkan dengan tujuan semula. Ketika Roh Kudus menyampaikan gambaran tentang manusia, yang muncul adalah rentetan ungkapan berikut ini : buta, tuli, sakit, tidur, mati. Dan ingat, manusia menjadi demikian oleh karena dosa.

  1. Ingatlah pula, harga yang harus dibayar untuk menebus dosa dan untuk menyediakan pengampunan bagi orang-orang berdosa, ketika Tuhan Yesus dihina, dianiaya dan disalibkan. Renungkanlah betapa jahat dan kejinya dosa itu.
  2. Pikirkan pula apa yang telah dikerjakan dosa atas bumi ini.

†         Dosa melemparkan Adam dan Hawa dari Taman Eden – Kej. 3:16-19.

†         Mendatangkan air bah pada jaman Nuh – Kej. 7:1-24.

†         Mendatangkan api membumihanguskan Sodom dan Gomora – Kej. 19:1-29.

†         Menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya di laut Merah – Kel. 14:28.

†         Menghancurkan tujuh bangsa yang fasik di tanah Kanaan – Ul .7:1.

†         Menyerakkan kedua belas suku Israel ke seluruh muka bumi. Dosalah yang melakukan semuanya itu.

  1. Lebih jauh lagi, pikirkanlah segala sengsara dan duka cita yang disebabkan oleh dosa dan terus ditimbulkannya sampai hari ini. Luka, sakit-penyakit dan kematian-perselisihan, pertengkaran, perpecahan, iri hati, cemburu dan dengki, penipuan penyesatan dan kecurangan, kekerasan, penindasan dan perampokan, keegoisan, kekerasan dan sikap tidak tahu berterima kasih. Semuanya itu adalah buah-buah dosa. Dosa adalah bapa semuanya itu, yang telah merusakkan dan mengotori wajah ciptaan Allah.
  2. Perhatikanlah hal-hal itu. Kita harus benar-benar merenungkannya dan kita akan memutuskan hubungan dengan dosa selama-lamanya. Maukah saudara bermain-main dengan racun ? Maukah saudara bercengkerama dengan mereka ? Maukah saudara menjangkau api dengan tangan ? Maukah kalian menimang-nimang musuh yang paling mematikan di atas pangkuan kalian ?

†         Bangkit dan sadarlah akan bahaya dosa !

†         Ingatlah perkataan Salomo : “Orang bodoh” ya, orang bodoh sajalah yang “menganggap enteng dosa.” (Amsal 14:9-KJV).

†         Putuskanlah, dengan pertolongan Allah, untuk menghancurkan setiap dosa yang saudara kenali, betapapun kecilnya.

†         Lihatlah ke dalam diri kalian masing-masing. Ujilah hati kalian. Adakah kebiasaan yang kalian ketahui salah di mata Allah ? Kalau ada jangan menunda-nunda waktu untuk mengatasinya.

†         Tidak ada hal yang lebih menggelapkan mata hati kita dan mematikan hati nurani kita dari pada dosa yang dibiarkan saja. Mungkin memang hanya suatu dosa yang kecil, namun bahayanya sama saja. Lubang kecil pada kapal akhirnya akan menenggelamkannya. Letikan api kecil dapat mengobarkan kebakaran besar dan dosa kecil yang dibiarkan saja akan memporakporandakan jiwa yang kekal ini.

†         Dengarkanlah nasehat ini, dan jangan menganggap enteng setiap dosa kecil. Israel diperintahkan untuk menghabisi setiap orang Kanaan, baik yang besar maupun yang kecil.

†         Bertindaklah dengan prinsip seperti itu : Jangan kenal ampun terhadap dosa-dosa kecil.

†         Kidung Agung 2:15 menggambarkannya dengan indah. “Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur.”

†         Perhatikanlah, bahwa tidak ada orang jahat yang sejak mulanya berniat untuk menjadi orang yang begitu jahat. Ia memulainya dengan membiarkan dirinya melakukan pelanggaran kecil, yang berkembang lebih besar, dan pada waktunya kelak membuahkan sesuatu yang semakin besar, dan pada waktunya kelak membuahkan sesuatu yang semakin besar lagi. Sampai ia mendapati dirinya sudah berubah menjadi makhluk bengis tak terkendali.

†         Ketika Hazael mendengar dari Elia tentang perbuatan mengerikan yang akan dilakukannya suatu hari kelak, ia terperanjat dan berkata, “Tetapi apakah     hamba-Mu ini, yang tidak lain dari anjing saja, sehingga ia dapat melakukan hal sehebat itu ? (II Raja 8:13). Namun ia membiarkan dosa berakar dalam hatinya, dan pada akhirnya ia menyulut semua malapetaka itu.

†         Lawanlah dosa sedini mungkin. Hal itu mungkin terlihat kecil dan tidak berarti, namun mungkinlah perkataan saya, lawanlah dosa, janganlah berkompromi dengannya. Jangan biarkan dosa “menginap” dengan tenang tanpa gangguan di dalam hati anda. “Induk kejahatan” kata sebuah pepatah lama, “tidaklah lebih besar dari sayap nyamuk.” Ujung jarum memang kecil saja, namun kalau digunakan, benang-benangpun terburailah. Ingat juga perkataan Rasul Paulus, “sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan.” (I Korintus. 5:6).

†         Banyak anak muda yang dapat bercerita pada kita dengan menanggung sesal dan malu. Mereka mengawali kehancuran dari hal-hal tadi yaitu dengan membuka jalan bagi dosa ketika dosa itu masih merupakan benih kecil.

†         Ingatlah akan hal itu, khususnya dalam hal kebenaran dan kejujuran. Jagalah hati murni kalian secermat-cermatnya sampai ke hal-hal yang sekecil-kecilnya. Barang siapa setia dalam perkara kecil …. (Lukas16:10). Jangan pedulikan apa kata dunia. Tidak ada dosa yang kecil. Semua bangunan besar tersusun atas bagian-bagian kecil. Batu pertamanya sama pentingnya dengan batu-batu yang lain. Semua kebiasaan terbentuk oleh serangkaian perbuatan kecil, dan perbuatan kecil yang pertama berdampak luar biasa.

†         Sebuah dongeng yang mengisahkan mata kapak yang memohon dengan sangat pada pohon, meminta sepotong kecil kayu untuk dijadikannya pegangan. Pohon itu mengijinkannya, dan beberapa saat kemudian, tahu-tahu ia sudah tumbang. Iblis juga hanya ingin menyisipkan suatu dosa kecil yang dibiarkan di dalam hati saudara, dan tahu-tahu kalian sudah dikuasainya.

 “Tidak ada sela kecil di antara kita dan Allah, karena Allah adalah Allah yang tidak terbatas”(William Bridge).

†        Ada dua cara untuk menurunii suatu tangga. Meloncat atau menuruni satu per satu. Namun keduanya membawa ke lantai bawah. Demikian juga ada dua jalan menuju ke neraka. Yang pertama adalah mencebur ke dalamnya dengan mata terbuka dan yang kedua adalah menuruninya tahap demi tahap melalui dosa-dosa kecil.

†        Orang yang tidak mengenal Allah akan berkata, “siapa sih yang puas hanya dengan sebuah dosa ?”

†        Jeremy Taylor dengan baik menggambarkan perkembangan dosa dalam diri manusia.

†        Mula-mula dosa membuatnya terbelalak, lalu menjadi menyenangkan, lalu menjadi gampang, kemudian menjadi kesukaan, selanjutnya menjadi sering, menjadi kebiasaan dan menjadi kuat tertanam. Manusia pun menjadi tidak mengenal rasa sesal, menjadi keras kepala, tidak pernah mau bertobat, dan akhirnya ia pun terkutuk.

†        Mari tanggalkanlah segala beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan menyalibkan segala keinginan daging dan hawa nafsunya. Gal.5:24

†        Lupakan semua masa lalu yang pernah terjadi dan hiduplah dalam pertobatan dengan iman, pengharapan dan kasih di hadapan Tuhan kita. Anda telah menjadi manusia baru yang tidak dikuasai lagi oleh dosa dan menang terhadap kuasa Iblis oleh darah Yesus Sang Penebus kita.

@100805

RENEW YOUR MIND AND GROW IN FAITH (Baharui Pikiranmu Dan Bertumbuhlah Dalam Iman)

Semua orang sehat pasti mengalami pertumbuhan baik secara jasmani maupun secara rohani, meskipun tingkat pertumbuhan manusia berbeda-beda. Pertumbuhan jasmani untuk manusia normal, rata-rata sama sesuai dengan bertambahnya umur manusia. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor dan yang paling menentukan adalah faktor kuantitas dan kualitas makanan. Pertumbuhan rohani manusia juga dipengaruhi oleh faktor tersebut. Makanan rohani yang paling berkualitas adalah firman Allah. Namun tingkat pertumbuhan rohani manusia tidak dipengaruhi oleh umur setelah ia dapat berpikir dan memahami sendiri firman Allah yang diberikan kepadanya dan pertumbuhan rohani ini tidak pernah berhenti atau mencapai suatu titik tertinggi sehingga roh manusia itu akan terus menerus bertumbuh tanpa dibatasi oleh usia. Hal ini berlaku bagi setiap manusia baik para pendeta, pastor, teolog, majelis gereja sekalipun maupun anggota jemaat biasa.

Oleh karena itu, bisa saja anda yang berumur 20 tahun, tetapi usia rohani anda lebih dewasa dari orang yang berumur 40 tahun. Sekali lagi kedewasaan rohani seseorang tidak ditentukan oleh usia manusia. Ketaatan melakukan perintah dan firman Allah adalah hal terbaik yang membuat kondisi rohani anda bertumbuh dengan pesat. Dengan kata lain kemauan dan keinginan anda untuk bertumbuh harus dilakukan dengan mentaati firman Allah. Usaha untuk mengalami pertumbuhan rohani tidak bisa terlepas dari pembaruan-pembaruan yang harus dilakukan di dalam kehidupan kita bersama Tuhan.

MENGENAL PRIBADI MANUSIA.

Sebelum masuk dalam pemahaman lebih lanjut, kita akan melihat dahulu apa yang ada pada diri manusia dan bagaimana keadaan kita yang sebenarnya. Mengenal apa yang ada pada diri anda dan yang telah terjadi pada diri anda membuat kita sadar dan mengerti akan arti pentingnya pembaharuan pikiran dan pertumbuhan iman.

Menurut Alkitab, manusia terdiri dari tiga unsur: Roh, Jiwa dan Tubuh. Di bawah ini adalah ayat Alkitab yang menyebutkan bahwa manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh.

 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnyadan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

1 Tesalonika 5:23

 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh,…     Ibrani 4:12

 Dalam ayat tersebut di atas, jiwa dan roh dapat dipisahkan oleh firman Allah, berarti jiwa tidak mungkin sama dengan roh.

Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk hidup dengan menghembuskan nafasNya ke dalam dirinya sehingga memiliki roh dan menjadi makhluk yang paling istimewa dan sempurna. Adam adalah manusia pertama yang diciptakan dan Allah menempatkan manusia itu di sebuah tempat yang disebut taman Eden. Semua buah pohon yang ada di situ boleh dimakan manusia, hanya satu yang tidak boleh dimakan dan Allah telah berfirman :

 Tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat itu janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati. Kejadian 2 : 17

Adam hawa

 Adam melanggar perintah Allah dengan memakan buah itu yang sebelumnya telah dimakan oleh Hawa karena terbujuk godaan si ular atau iblis. Inilah yang menyebabkan manusia menjadi mati. Bagian yang mati adalah roh manusia. Roh manusia adalah suatu tempat hubungan antara Allah dan manusia. Kematian roh mengakibatkan hubungan Allah dengan manusia menjadi terputus. Mati disini berarti kehilangan terang hidup atau kemuliaan hidup. Oleh sebab itu sejak Adam jatuh dalam dosa, hubungan mereka dengan Allah terputus sama sekali dan mengakibatkan dosa menjalar kepada semua manusia. Inilah yang disebut sebagai dosa asal [Baca 1 Korintus 15:21-22 ; Roma 5:12 ; Mazmur 51:7].

Ada tiga akibat dosa yang dialami manusia dan yang membuktikan bahwa semua manusia keturunan Adam dilahirkan dalam keadaan berdosa, yaitu :

  1. Dosa merusak roh manusia. Setelah manusia jatuh dalam dosa, hubungan mereka dengan Allah menjadi rusak. Manusia berusaha menyembunyikan dirinya dari Allah. Demikian juga apabila kita berdosa maka hubungan kita dengan Allah menjadi renggang, sebab kita tahu kita bersalah kepada-Nya.
  2. Dosa merusak jiwa manusia. Setelah manusia jatuh dalam dosa, jiwanya tidak tenang, gelisah, penuh dengan kebimbangan, kekuatiran dan ketakutan.
  3. Dosa merusak tubuh manusia. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak mengenal umur dan kematian. Manusia tidak dibatasi waktu dan keadaan, tetapi hidup dalam kekekalan. Setelah jatuh dalam dosa, tubuh manusia menjadi fana, dapat merasakan sakit dan mengalami kematian.

Inilah keadaan kita sebenarnya yang sudah rusak oleh dosa. Namun Allah telah menyediakan jalan bagi seluruh umat manusia, karena Ia sangat mengasihi makhluk ciptaan-Nya itu. Allah telah datang dalam terang kemuliaan-Nya menjadi manusia Yesus Kristus untuk memulihkan hubungan yang sudah terputus antara Allah dan manusia dan menyelamatkannya dari hukuman kekal yaitu api neraka (Yohanes 1 :1 –14).

MANUSIA HARUS “LAHIR KEMBALI”

 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Yohanes 3:5

Banyak orang Kristen yang tidak mengerti tentang firman Tuhan ini, seperti halnya Nikodemus yang menjadi lawan bicara Tuhan Yesus pada waktu itu tidak mengerti maksud perkataan Tuhan dan bertanya, “Bagaimana mungkin aku yang sudah tua harus masuk ke kandungan ibuku dan lahir kembali?”

Kematian rohani akibat dosa asal yang dilakukan Adam telah terjadi pada setiap manusia yang hidup di dunia ini. Roh manusia telah mati [padam] dalam arti kehilangan terang hidup dan kemuliaan Allah sehingga tidak dapat berhubungan dengan Allah. Untuk menghidupkan roh manusia ini Allah telah memberikan satu jalan yaitu melalui percaya kepada Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain untuk menyatukan hubungan manusia dengan Allah, semua manusia harus percaya akan Ketuhanan Yesus Kristus.

Roh Kudus

Lahir kembali adalah syarat yang harus dipenuhi agar manusia bisa masuk dalam Kerajaan Allah [sorga]. Lahir kembali adalah peristiwa supranatural yang dikerjakan oleh Roh Allah dengan menghidupkan kembali roh manusia yang sudah mati oleh dosa. Air melambangkan firman Allah dan Roh adalah Roh Kudus atau Roh Allah itu sendiri. Orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus tidak otomatis mengalami kelahiran kembali. Bisa saja ia masih belum “dilahirkan kembali dari air dan Roh.” Bagaimana orang bisa mengalami “lahir kembali” adalah kasih anugerah Allah semata-mata dan bukan karena pekerjaan kita. Tetapi setiap orang yang telah menerima Yesus Kristus dan yang bersungguh-sungguh mentaati firman Allah, ia pasti akan memperoleh kasih anugerah Allah dan mengalami kelahiran kembali yang sangat menakjubkan bagi setiap kita.

Ketika Anda dilahirkan kembali, Anda akan mengalami suatu pembaruan dalam hidup Anda dan perubahan-perubahan dalam keinginan, sikap dan perbuatan. Seseorang yang sedang mengalami kelahiran baru akan selalu bersukacita dan sangat peka terhadap dosa dalam arti takut untuk berbuat dosa. Keinginan hidupnya hanya tertuju kepada Allah dan selalu berusaha mencari kebenaran-kebenaran Allah serta selalu ingin menyembah dan memuji-muji Allah. Ini terjadi pada tahap-tahap awal pengalaman kelahiran baru. Orang lain, bahkan orang Kristen sendiri akan menganggap aneh kepada orang yang sedang dilahirkan kembali, karena prinsip-prinsip dan standar-standar Allah sangat berbeda dari yang mereka lakukan atau mereka pikirkan. Orang-orang yang tidak mengalami kelahiran baru, tidak bisa memenuhi standar-standar yang Allah tetapkan bagi manusia. Oleh karena itu banyak orang-orang Kristen yang hidup hanya dengan menjalankan suatu agama Kristen dengan tekun tetapi tidak mengalami kemerdekaan dan kebebasan dari dosa. Mereka sangat suka dengan pengajaran tentang ”anugerah” tetapi tidak menghidupi anugerah itu. Oleh karenanya mereka masih hidup dalam ketakutan, kekuatiran, kemarahan, bahkan perbuatan-perbuatan dosa yang nyata-nyata mereka lakukan serta pikiran dan keinginan mereka masih tertuju pada hal-hal kedagingan dan duniawi. Apabila orang-orang Kristen semacam ini mau berubah dan menyerahkan hatinya untuk Tuhan maka pasti mereka akan mengalami kelahiran baru yang sungguh sangat menyukacitakan. Kita akan seperti orang yang tidak akan pernah sedih karena damai sejahtera Allah meliputi hati kita.

 

Rasul Paulus dalam suratnya, mengatakan demikian :

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

2 Korintus 5:17

Bebas

“Ada di dalam Kristus” adalah senantiasa hidup bergantung kepada Kristus dan selalu tinggal dalam firman-Nya. Kata “ada” menunjukkan suatu keadaan yang terus menerus, bukan hanya sebentar atau suatu ketika saja tetapi selalu ada di dalam Kristus dengan memakai dan melakukan firman-Nya dalam hati dan pikiran, perkataan dan seluruh perbuatannya. Ini sama dengan perumpamaan Yesus tentang POKOK Anggur yang benar. Sebagai carangnya kita harus menyatu dengan pokok anggur itu yaitu Yesus.

Orang yang belum lahir kembali, tidak bisa “menyatu” dengan Yesus. Ia tidak bisa mempercayai firman Tuhan seperti yang dikehendaki Tuhan. Jika Anda percaya kepada Yesus dan mau mengikut Dia, tentunya Anda juga harus percaya kepada firmannya dan janji-janjiNya. Namun banyak orang Kristen yang tidak mau mempercayai seluruhnya. Mereka hanya memilih berdasarkan apa yang bisa diterimanya saja. Janji Allah yang tidak masuk akal dipikir-pikir dulu, malahan disesuaikan pemahamannya dengan kenyataan hidup. Mereka membatasi Allah dan kuasa-Nya dengan pikiran mereka dan mereka meyakininya sebagai kebenaran. Bahkan ada yang hanya melihat kepada janji tentang anugerah keselamatan saja sehingga ada banyak sikap-sikap dan perbuatan-perbuatan yang tidak dapat dibenarkan menurut firman Allah.

Kebanyakan orang percaya hanya ingin menerima keselamatan dan berkat-berkatNya tanpa mau mentaati firmanNya. Hal ini jelas tidak benar. Sebagai ciptaan-Nya memang sudah seharusnya kita mengikuti Tuhan Yesus dan melakukan segala firman-Nya dengan setia, sedangkan keselamatan yang dijanjikan Tuhan sudah pasti menjadi milik kita. Pada orang-orang Kristen yang masih demikian, peranan Roh Kudus sangat kecil, bahkan tidak ada sama sekali dalam hidupnya. Mereka mengaku percaya akan keberadaan Roh Kudus tetapi tidak pernah merasakan kehadiran Roh Kudus dan tidak bisa merasakan kuasa dan karya Roh Kudus bekerja dalam hidupnya. Mereka hanya percaya akan Roh Kudus karena hal itu tertulis di dalam Kitab Suci. Akibatnya dalam kehidupan, mereka hanya mengandalkan usahanya dan kekuatannya sendiri, meskipun mereka berdoa juga (hanya agamawi). Yang jelas dapat dilihat adalah bahwa kehidupan mereka tidak ada bedanya dengan orang yang tidak mengenal Kristus.

Mereka melihat firman Allah dengan hikmat dan pengetahuan mereka dan mencocok-cocokkannya untuk kepentingan hidupnya serta untuk membuktikan bahwa pendapatnya benar. Kristen hanyalah suatu agama bagi mereka. Tetapi kita tahu bahwa Kristen bukanlah sekedar suatu agama, sebab agama tidak akan pernah dapat menyelamatkan manusia dari dosa. Hanya Yesus yang sanggup melepaskan manusia dari dosa dan memberikan hidup yang kekal. Mengikut Yesus bukan hanya ke gereja, menyanyi lagu rohani, memasukkan persembahan dan mendengarkan khotbah saja, tetapi lebih dari itu, Anda harus merasakan kehadiran Tuhan Yesus dalam setiap segi kehidupan dan menjadikan Yesus, Tuhan dalam hidup Anda, yang memerintah dan menguasai seluruh kehidupan Anda. Dengan demikian ada buah-buah kebenaran dinyatakan dalam kehidupan Anda setiap saat. Jadi bila Anda sudah “dilahirkan kembali” Anda benar-benar merupakan ciptaan baru yang kudus di hadapan Allah.

Apabila orang ditanya, “apakah Anda sudah merasa dilahirkan kembali?” Maka anda akan menjawab “sudah”, karena Anda tidak mau dibilang ingin masuk neraka. Namun begitu apakah orang yang sudah dilahirkan kembali tidak bisa berbuat dosa? Sudah barang tentu jawabannya masih bisa. Tetapi mari kita lihat firman Allah berikut ini.

 

Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Roma 6 : 6

 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Roma 6 : 12

 Orang yang telah dilahirkan kembali memiliki kemampuan untuk lepas dari dosa karena Roh Kudus ada di dalamnya. Jadi ia mampu untuk menolak keinginan dosa yang ingin memerintah hidupnya. Dosa tidak berkuasa lagi dan kita bisa bebas dari keinginan dosa. Namun demikian, ia pun dapat menuruti keinginan dosa tersebut, karena manusia tetap memiliki ”kehendak bebas” (free will) untuk memilih. Perbedaannya dengan orang yang belum dilahirkan kembali adalah kemampuan untuk melawan dan menolak dosa diberikan kepada orang Kristen lahir baru sebab mereka sudah mengalami transformasi dan kepenuhan Roh Kudus.

Memang Roh Kudus yang memampukan kita untuk tetap hidup kudus di hadapan Allah. Dan lagi firman Allah sungguh-sungguh hidup di dalam hati dan pikiran orang yang telah mengalami kelahiran kembali dan memiliki kekuatan dan kesanggupan untuk melakukan firmanNya.

Memang semua orang telah berbuat dosa (Roma 3 : 23), tetapi firman itu jangan dijadikan sebagai alasan untuk berbuat dosa. Banyak orang sering menjadikan alasan ketidaksempurnaan dan kelemahan manusia untuk berbuat dosa. Hal ini bukan suatu pemikiran iman yang benar, justru pemikiran dan perkataan negatif yang akan menghambat pertumbuhan iman Anda. Pada dasarnya hal semacam ini muncul disebabkan oleh :

  • Anda masih ingin berbuat dosa.
  • Anda ingin membela perbuatan dosa atau kesalahan yang anda lakukan.
  • Anda masih ragu-ragu bahkan tidak mau meninggalkan dosa.
  • Anda mengalami keputus-asaan dalam melawan dosa.

Anda bisa katakan,”manusia kan lemah, tidak sempurna, dsb” dan anda bisa katakan hal itu berulang kali di depan manusia, bahkan pendeta, pastor atau majelis gereja, namun apakah Allah akan menerima alasan tersebut? Tidak. Allah hanya melihat bahwa anda telah berdosa dan harus bertobat untuk tidak melakukan dosa lagi, bahkan apa yang Anda tabur akan Anda tuai, karena Tuhan membalaskan hukuman setimpal dengan dosa yang anda perbuat. Allah sudah menyampaikan firman-Nya melalui Rasul Yohanes demikian :

 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi, sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.     1 Yohanes 3:9

 Allah konsekuen dengan perkataanNya dan Ia mau membantu segala kelemahan kita serta memberikan kekuatan kepada kita untuk melawan dosa oleh kekuatan Roh-Nya yang tinggal di dalam kita. Oleh karena itu Anda harus berpikiran positif dan mempunyai keyakinan yang benar supaya Anda tetap berdiri teguh dan dapat melakukan segala perintah dan ketetapan-Nya.

Memang ada keterbatasan atau ketidaksempurnaan manusia dimana manusia masih bisa berdosa. Saya akan memisahkan antara berbuat dosa dan berdosa, karena kedua hal itu berbeda. Jika Anda tidak berdoa setiap hari, maka Anda sudah berdosa, meskipun Anda tidak berbuat dosa.Tetapi bila Anda dengan sengaja berbuat dosa, lebih baik Anda tidak mengatakan hal tersebut terjadi karena kelemahan atau ketidaksempurnaan, karena ketika Anda melakukannya, Anda sadar bila hal tersebut dosa. Sedangkan 1 Yohanes 3:9 mengatakan, “Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi,…”. Di sini kata “berbuat” menunjukkan suatu perbuatan yang disengaja. Artinya jika Anda merasa “lahir dari Allah” atau telah “dilahirkan kembali” Anda seharusnya tidak akan dengan sengaja berbuat dosa. Namun jika Anda dengan sadar dan dengan sengaja berbuat dosa, lalu mengatakan hal itu terjadi karena ketidaksempurnaan atau kelemahan manusia, sebenarnya Anda hanya beralasan saja dan tanpa Anda sadari, Anda tidak mempercayai apa yang tertulis dalam Alkitab, sebab “setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi.” Berbuat dosa adalah melakukan dengan sadar bahwa apa yang dilakukan melanggar hukum Allah. Sedangkan berdosa adalah tidak melakukan firman Allah meski sekecil apapun yang kadang tidak kita sadari. Contoh: tidak berdoa atau tidak hidup dalam kesaksian yang baik, bagi orang Kristen hal itu sebenarnya sudah berdosa, meskipun mereka tidak berbuat dosa. Jadi berbuat dosa dan berdosa adalah dua hal yang berbeda. Karena ada tiga hal yang dikatakan Alkitab tentang dosa :

  1. Dosa adalah pelanggaran hukum Allah (1 Yohanes 3:4).
  2. Jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya ia berdosa (Yak 4:17)
  3. Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa (Roma 14:23)

Memahami dan menyadari kebenaran firman Allah harus disertai dengan penggenapan firman tersebut dalam hidup Anda, apabila firman itu memang harus dan dapat terjadi pada masa kini. Kenyataan bahwa Anda tidak dapat melakukan ataupun merasakan firman tidak meniadakan kebenaran firman itu. Andalah yang harus mengkoreksi dan mengevaluasi diri sendiri.

Pengalaman adalah kenyataan hidup yang telah kita alami, tetapi pengalaman bukanlah kebenaran, hanya karena kita merasakan dan membuktikannya. Banyak ajaran-ajaran iblis tentang kemakmuran, sihir, kesaktian, mimpi, kesembuhan, dsb, yang dapat dibuktikan sebagai suatu kenyataan, tetapi hal itu bukanlah kebenaran. Kebenaran yang mutlak hanyalah ada pada firman Allah. Jika pengalaman hidup Anda sudah sesuai dengan firman Allah, barulah kebenaran itu dinyatakan dalam hidup Anda. Oleh karena itu kita harus mengerti akan firman Allah agar kita pun mengerti dan memahami kehendak dan kebenaran-kebenaran Allah. Satu-satunya buku yang menuliskan firman Allah adalah Alkitab. Alkitab adalah kumpulan kesaksian orang-orang yang bertemu dengan Allah dan merasakan kebenaran Allah. Alkitab dituliskan oleh banyak orang dari bermacam-macam latar belakang dan waktu bahkan abad yang berbeda, tetapi Alkitab hanya mempunyai satu tema pokok yaitu Yesus Kristus adalah Tuhan. Mengerti kebenaran Alkitab melibatkan pikiran yang benar dan sudah dalam kerangka ”lahir kembali.”

 

PEMBARUAN PIKIRAN UNTUK KEDEWASAAN IMAN.

 

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu (renewing of your mind) sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah ; apa yang baik,yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”

Roma 12 : 2

          Pusing

Tulisan ini adalah kutipan dari surat Rasul Paulus yang diberikan kepada jemaat di Roma yang anggota-anggotanya mengenal Yesus sebagai Tuhan, Juru selamat dan Tabib yang ajaib. Meskipun demikian, Rasul Paulus mengingatkan mereka , “Jangan menjadi serupa dengan dunia ini.” Rasul Paulus mengerti bahwa banyak orang Kristen pada waktu itu yang tidak mengerti dan memahami tentang Kekristenan dan tidak bisa menikmati arti Kekristenan. Mereka masih serupa dengan dunia ini. Mungkinkah kita yang hidup di jaman modern ini, lebih baik dibandingkan dengan cara hidup gereja di Roma saat itu? Ataukah justru semakin sama dengan cara hidup dunia yang semakin jahat ini? Tetapi suka atau tidak, kita saat ini ditegur dengan firman Allah tersebut, “Jangan serupa dengan dunia ini. “ Apakah Anda akan berpikir-pikir dulu untuk perintah ini atau mungkin membuat alasan dengan mengatakan, “kita kan masih hidup di dunia, butuh makan, uang, pakaian, rumah, dsb.” Terkadang pikiran semacam ini muncul dalam benak Anda, bukan? Di satu sisi kita mau percaya dan melakukan firmanNya, namun di sisi lain kita justru menentangnya dengan logika dan pendapat kita. Tetapi sebenarnya apa yang dimaksud dengan firman ini ?

Alkitab berbicara banyak tentang larangan-larangan Allah, jangan takut, jangan kuatir, jangan bimbang, jangan berjinah, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mencuri, dan sebagainya. Itulah hal-hal yang serupa dengan dunia ini. Maka Allah melarang supaya kita tidak berbuat seperti itu.

Jika anda kuatir, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda bimbang, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda sombong, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda marah, anda serupa dengan dunia ini.

Jika anda berjinah, mencuri, berjudi, membenci, dendam, memfitnah, menipu, anda masih serupa dengan dunia ini.

Hal-hal itulah yang tidak boleh dilakukan. Dan Allah memberitahukan caranya agar kita tidak menjadi serupa dengan dunia ini, “tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu.” Anda harus memperbarui budi atau pikiran Anda. Dengan kata lain Anda harus mau berubah. Kerendahan hati Anda sangat dibutuhkan di dalam memahami dan melakukan firman Allah. Allah membenci orang yang congkak dan yang mengeraskan hatinya untuk kebenaran firmanNya. Jika Anda tidak mau berubah, tentu saja Anda tidak akan mengalami pertumbuhan. Tidak menjadi sama dengan dunia ini adalah kehendak Allah untuk Anda, sebab tentang dunia ini Allah mengatakan demikian,

Hai kamu orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Yakobus 4 : 4

Agar Anda tidak menjadi sama dengan dunia ini dan menjadi musuh Allah, Anda harus berubah dan menyediakan diri untuk dijamah Tuhan dengan segala kerendahan dan ketulusan hati. Anda harus memperbarui pikiran-pikiran yang lama dan juga pikiran-pikiran negatif harus dibuang jauh-jauh dan diganti dengan pikiran yang baru yang sesuai dengan firman Allah. Pada dasarnya, asalkan sesuai dengan firman Allah, masuk akal atau tidak, itulah yang harus Anda pikirkan/percayai atau Anda lakukan. Dan satu lagi yang dikatakan Alkitab untuk kita pikirkan.

 

Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Roma 8:5,6

 

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Filipi 4:8

Apabila anda terus memperbarui pemikiran anda, pada akhirnya pola pemikiran yang lama tidak akan timbul lagi, melainkan telah berubah menjadi baru. Anda segera mengenali pemikiran yang negatif, mengakuinya di hadapan Allah, memutuskan untuk merubahnya dan mengganti dengan pemikiran-pemikiran Allah. Allah selalu menghendaki agar manusia mengalami pembaruan untuk pertumbuhan iman. Di bawah ini adalah ayat-ayat yang berbicara tentang pembaruan dan pertumbuhan.

  • Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. 2 Korintus 4:16
  • Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar khalik-Nya. Kolose 3:10
  • Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Efesus 4:23
  • Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru selamat kita Yesus Kristus. 2 Petrus 3:18a
  • Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang pada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segal hal ke arah Dia, Kristus yang adalah Kepala. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh,- yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. Efesus 4:13-16

Kehidupan Kristen adalah merupakan suatu proses pertumbuhan yang konstan. Allah selalu memanggil kita kepada hal-hal yang lebih besar. Jika kita menolak perubahan tersebut, kita tidak akan bisa bertumbuh dan tidak akan bisa berbuah. Kita tahu bahwa doktrin-doktrin Alkitab tidak pernah berubah, akan tetapi cara kita melaksanakan doktrin tersebut melalui pelayanan dari generasi ke generasi terus bertumbuh atau berubah sesuai dengan kehendak Allah. Pada saat kita mulai berkeras pad pendirian kita dan tidak mau merubah dan memperbarui pikiran kita lagi, kita sebenarnya mematikan kehidupan kita. Tidak akan ada perkembangan dan pertumbuhan! Perubahan yang kita lakukan akan membawa pada pertumbuhan sehingga kita dapat mengetahui manakah kehendak Allah : apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2). Memang perubahan itu tidak akan membawa kita pada kata sempurna, karena hanya Allah yang memiliki pikiran yang sempurna. Tetapi justru karena tidak bisa sempurna itulah kita harus diperbarui terus menerus dan bertumbuh sampai akhir hidup kita. Jadi pembaruan yang harus kita lakukan tidaklah mengenal usia atau umur. Anda yang menjadi pendeta, pastor ataupun majelis gereja dan yang sudah tua sekalipun, harus tetap diperbarui dari sehari ke sehari. Kita memang tidak akan menjadi Allah, namun kita harus selalu berusaha untuk menjadi seperti Dia. Tuhan Yesus berkata :

 Karena itu haruslah kamu sempurna,sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.

Matius 5:48

Apakah anda masih berpikiran negatif dengan berpikir bahwa perintah Tuhan berat atau tidak masuk akal? Sudah saatnya kita buang itu dan mempercayai dengan iman yang sungguh akan firman dan janji Allah bagi kita. Memang sudah sejak semula Tuhan Yesus mengatakan kepada kita :

Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyengkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23

 

Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat, sebab semua yang lahir dari Allah mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia : iman kita. 1 Yohanes 5:3,4

Kehidupan Kristen memang kelihatan berat apabila kita melihat masalah yang timbul dan terjadi pada kita, tetapi apabila mata kita tetap memandang Yesus dan dengan kekuatan Roh Kudus yang selalu bersama kita, maka tidak ada yang terlalu sulit dan berat bagi kita. Tuhan Yesus mengatakan :

Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan. Matius 11:30

Sangat jelas bagi kita saat ini, bila beban kita tidak berat. Mari kita lakukan firman-Nya dengan memperbarui pikiran kita dan bertumbuh di dalam pengenalan akan Allah sehingga kita akan dapat mengasihi Allah dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan kita serta mengasihi sesama seperti Allah telah mengasihi kita dan seperti kita mengasihi diri-sendiri dengan memberitakan kebenaran yang telah Yesus ajarkan kepada kita. Untuk semua inilah kita hidup dan dipilih Allah, yaitu untuk menggenapi panggilan-Nya bagi kemuliaan Allah Bapa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.

Haleluya. Amin